Penebasan Dagang Buah Diduga Bermotif Asmara
Petugas Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan masih memburu dua pelaku penebasan pedagang buah, Syarif, 47, di Jalan Tukad Badung, Denpasar Selatan yang terjadi, Senin (4/9) lalu.
DENPASAR, NusaBali
Sementara satu pelaku bernama Samilah,38 sudah diringkus saat hendak kabur di Pelabuhan Gilimanuk. Dua pelaku lainnya berinisial, SY dan MR yang menjadi eksekutor penebasan diduga sudah berhasil kabur keluar Bali. Motif asmara diduga menjadi pemicu aksi sadis itu.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (7/9) kedua tersangka asal Sampang, Madura, Jawa Timur ini diduga kuat sudah berada di Surabaya, Jawa Timur. Bahkan, anggota Polsek Densel sudah memburu ke sana untuk dikeler ke Bali.
Kedua pria SY dan MR ini menjadi otak sekaligus eksekutor kasus penebasan terhadap Syarif. Sementara satu tersangka yang sudah ditangkap Samilah masih digali keterangannya di Mapolsek Densel. Terungkap, bahwa motif dari aksi penebasan ini adalah cinta segitiga. Hanya saja, sumber di kepolisian masih enggan merinci seperti apa hubungan tersebut, baik antara pelaku dan korban maupun dengan wanita idaman yang menjadi rebutan itu.
Dari keterangan sementara tersangka Samilah, dirinya hanya sebagai penunjuk arah dan melakukan survei terhadap lokasi jualan korban Syarif. Sementara, pelaku yang masih diburu, SY dan MR yang mengeksekusi. Diakui Samilah pelaku SY dan MR tiba di Bali, Minggu (3/9) malam sengaja datang dari Madura, Jawa Timur untuk menghabisi korban. Hanya saja, kedua pelaku ini tidak mengetahui lokasi korban di Bali. Sehingga Samilah yang jadi penunjuk.
“Ketiganya memang ke TKP. Tapi Samilah yang kita tangkap hanya duduk di atas motor. Sementara, dua orang (SY dan MR) yang terlibat langsung dalam aksi itu. Ya, bisa dikatakan eksekutor,” beber sumber di Polsek Densel. Sebelum beraksi, para pelaku terlebih dahulu menyusun rencana sekaligus menyiapkan senjata yang digunakan untuk menghabisi korban. Samilah naik sepeda motor sendirian, sementara dua pelaku lainnya menggunakan satu motor dengan membawa pisau dan besi. “Begitu tiba, dua tersangka yang masih buron ini turun melancarkan serangan. SY menebas, MR memukul dan merusak barang dagangan korban,” ungkap sumber ini.
Saat aksi mereka diketahui warga, pelaku MR langsung tancap gas meninggalkan SY dan Samilah. Pelaku SY lalu mengambil alih kemudi motor yang dikemudikan Samilah dan kabur menuju lapangan Pegok, Sesetan. Saat itulah ketiganya terakhir kali bertemu. Samilah mengaku ditinggalkan sendirian di Lapangan Pegok dan berjalan kaki menuju kos-kosannya di Jalan Ceningan Sari, Densel. “Usai kejadian itu, mereka sudah tidak bertemu sama lagi sampai akhirnya Samilah ditangkap di Gilimanuk,” kata sumber ini lagi.
Kanit Reskrim Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Denanjaya yang dikonfirmasi terkait perkembangan kasus ini masih irit bicara. Pihaknya sampai saat ini sudah memburu kedua pelaku hingga ke Surabaya, Jatim, namun hasilnya belum diketahui. “Kita masih pendalaman. Ya, nanti tunggu kita tangkap mereka baru terungkap semuanya,” ujar Iptu Bangkit singkat. *dar
Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (7/9) kedua tersangka asal Sampang, Madura, Jawa Timur ini diduga kuat sudah berada di Surabaya, Jawa Timur. Bahkan, anggota Polsek Densel sudah memburu ke sana untuk dikeler ke Bali.
Kedua pria SY dan MR ini menjadi otak sekaligus eksekutor kasus penebasan terhadap Syarif. Sementara satu tersangka yang sudah ditangkap Samilah masih digali keterangannya di Mapolsek Densel. Terungkap, bahwa motif dari aksi penebasan ini adalah cinta segitiga. Hanya saja, sumber di kepolisian masih enggan merinci seperti apa hubungan tersebut, baik antara pelaku dan korban maupun dengan wanita idaman yang menjadi rebutan itu.
Dari keterangan sementara tersangka Samilah, dirinya hanya sebagai penunjuk arah dan melakukan survei terhadap lokasi jualan korban Syarif. Sementara, pelaku yang masih diburu, SY dan MR yang mengeksekusi. Diakui Samilah pelaku SY dan MR tiba di Bali, Minggu (3/9) malam sengaja datang dari Madura, Jawa Timur untuk menghabisi korban. Hanya saja, kedua pelaku ini tidak mengetahui lokasi korban di Bali. Sehingga Samilah yang jadi penunjuk.
“Ketiganya memang ke TKP. Tapi Samilah yang kita tangkap hanya duduk di atas motor. Sementara, dua orang (SY dan MR) yang terlibat langsung dalam aksi itu. Ya, bisa dikatakan eksekutor,” beber sumber di Polsek Densel. Sebelum beraksi, para pelaku terlebih dahulu menyusun rencana sekaligus menyiapkan senjata yang digunakan untuk menghabisi korban. Samilah naik sepeda motor sendirian, sementara dua pelaku lainnya menggunakan satu motor dengan membawa pisau dan besi. “Begitu tiba, dua tersangka yang masih buron ini turun melancarkan serangan. SY menebas, MR memukul dan merusak barang dagangan korban,” ungkap sumber ini.
Saat aksi mereka diketahui warga, pelaku MR langsung tancap gas meninggalkan SY dan Samilah. Pelaku SY lalu mengambil alih kemudi motor yang dikemudikan Samilah dan kabur menuju lapangan Pegok, Sesetan. Saat itulah ketiganya terakhir kali bertemu. Samilah mengaku ditinggalkan sendirian di Lapangan Pegok dan berjalan kaki menuju kos-kosannya di Jalan Ceningan Sari, Densel. “Usai kejadian itu, mereka sudah tidak bertemu sama lagi sampai akhirnya Samilah ditangkap di Gilimanuk,” kata sumber ini lagi.
Kanit Reskrim Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Denanjaya yang dikonfirmasi terkait perkembangan kasus ini masih irit bicara. Pihaknya sampai saat ini sudah memburu kedua pelaku hingga ke Surabaya, Jatim, namun hasilnya belum diketahui. “Kita masih pendalaman. Ya, nanti tunggu kita tangkap mereka baru terungkap semuanya,” ujar Iptu Bangkit singkat. *dar
1
Komentar