Imlek di Vihara Amurva Bhumi Blahbatuh, Warga Tionghoa Bawa Canang
GIANYAR, NusaBali - Warga Tionghoa menghaturkan canang dan sajian jajan dan buah-buahan di sejumlah palinggih di Vihara Amurva Bhumi, Blahbatuh, Gianyar, Rabu (29/1).
Setiap umat yang memasuki vihara diperciki air suci. Ketua Pengelola Vihara Amurva Bhumi Blahbatuh, Ari Wijaya, mengatakan akulturasi budaya Bali-Thionghoa ini sudah diwarisi secara turun temurun. “Setiap tahun sekitar bulan September di bulan Purnama kami juga melaksanakan piodalan di vihara. Memang dari awal sudah ada beberapa palinggih di sini,” ungkap Ari Wijaya.
Rangkaian piodalan juga digelar pacaruan. “Sama seperti di pura,” ujarnya. Pada perayaan Imlek, ribuan umat silih berganti datang melakukan persembahyangan. Tidak ada tahapan khusus yang harus dilakukan. Persembahyangan dilakukan secara mandiri oleh umat yang datang. “Imlek merupakan tradisi turun temurun yang dirayakan oleh warga Tionghoa setiap tahun, di musim semi. Umat datang dari seluruh Bali,” jelasnya. Persembahyangan, umat Tionghoa menggunakan pakaian nuansa merah melambangkan kebahagiaan suka cita.
Setelah sembahyang mereka melanjutkan berkunjung ke sanak saudara. Di sela-sela itu, dipentaskan barongsai yang berkeliling menyapa umat terutama yang mengajak anak-anak. “Barongsai dimaknai sebagai kebahagiaan, kekuatan, diyakini dapat menusir aura negatif,” jelas Ari Wijaya. 7 nvi
1
Komentar