nusabali

Becek Ganggu Upacara Masoda di Pura Dalem Puri

  • www.nusabali.com-becek-ganggu-upacara-masoda-di-pura-dalem-puri

AMLAPURA, NusaBali - Hujan lebat menyebabkan mandala di Tegalpenangsaran, Pura Prajpati dan Pura Dalem Puri Besakih, tergenang air hingga becek.

Akibatnya, umat yang hendak menggelar upacara masoda untuk sang pitara terganggu dengan lantai becek. Lokasi becek ini di jaba timur dan utara Pura Dalem Puri Besakih. Kondisi ini terjadi saat awal Usaba Dalem Puri Besakih, Banjar Kedundung, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Buda Umanis Dukut, Rabu (29/1). 

Informasi di Lokasi, hujan lebat turun pukul 13.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita. Akibatnya, terjadi genangan air dan Tegalpenangsaran tempat masoda jadi becek dan sebagian berlumpur. Umat sedharma yang menggelar upacara masoda mesti beralas tikar plastik. Mekipun becek dan berair, umat yang datang menggelar upacara masoda tetap membeludak.

Kondisi semakin becek, setelah diinjak-injak ribuan pamedek yang datang dan pergi silih berganti. Hal itu menyebabkan sampah upakara bersatu dengan lumpur menyulitkan petugas kebersihan, mengangkut ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih.

Bukan saja di Tegalpenangsaran, di Pura Dalem Puri juga kondisinya kurang nyaman buat pamedek, begitu juga di Pura Prajapati. Walau di dua pura itu tidak berlumpur, karena lantainya dari beton, tetap becek akibat air hujan masih menggenang.

Pamangku di Pura Dalem Puri Besakih I Gusti Anglurah Mangku Kebayan Alitan mengatakan, hujan turun sejak pukul 13.00 Wita. “Hujannya tidak lama, tetapi lebat, menyebabkan air sempat tergenang dan tempat masoda jadi becek,” jelasnya.

Meski kondisinya kurang nyaman, pamedek tetap saja muspa dan ngaturang banten sodaan untuk sang pitara juga muspa dan ngaturang banten di Pura Prajapati dan Pura Dalem. Hanya saja pamedek yang datang tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, karena kali ini Ida Bhatara nyejer selama 6 hari. 

Pangayah di Pura Dalem Puri terutama sejumlah pamangku dan pangayah mareresik dikoordinasikan Kelian Pamaksan Ulun Kulkul Besakih, I Gusti Ngurah Eka Darma. Upacara diawali petabuhan Usaba Pitra  dan nedunang Ida Bhatara, Anggara Kliwon Dukut, Selasa (28/1) pukul 17.00 Wita, berlanjut upacara katuran ayaban kepada sang pitra, Buda Umanis Dukut, Rabu (29/1) hingga Saniscara Wage Dukut, Sabtu (1/2), puncaknya Redite Kliwon Watugunung, Minggu (2/2), berlanjut upacara panganyar dan nyineb Soma Umanis Watugunung, Senin (3/2).

Guna kelancaran pamedek para pedagang kaki lima, wajib jualan di luar telajakan jalan. Arus lalulintas juga diatur, menghindari terjadi kemacetan. Seluruh kendaraan bus besar wajib parkir di Terminal Banjar Kedungdung, Desa Besakih, selanjutnya pamedek jalan kaki ke utara menuju Pura Dalem Puri sejauh sekitar 500 meter. Sedangkan kendaraan roda empat wajib parkir di gedung parkir Pura Manik Mas Besakih.

Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana memimpin anggotanya di lapangan mengatur arus lalulintas, semua kendaraan masuk melalui satu jalur dari selatan Desa Menanga, Kecamatan Rendang, untuk bus besar  parkir di Terminal Banjar Kedundung. Kendaraan kecil parkir di Gedung Parkir Pura Manik Mas, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih.

Pengamanan juga melibatkan petugas Satpol PP Provinsi Bali, Satpol PP Karangasem, petugas dari Dinas Perhubungan Karangasem dan pecalang Desa Adat Besakih. Kendaraan roda empat yang meninggalkan Pura Besakih keluar melalui jalur timur Banjar Palak, sedangkan bus kembali ke jalan semula jalur selatan menuju Desa Menanga, Kecamatan Rendang.7k16

Komentar