Tak Bisa Bayar, Pasien ’Tertahan’ di RS
Korban kecelakaan lalu lintas, Stephanus, 23, asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum bisa pulang dari BRSUD Tabanan meski kondisinya sudah sehat.
TABANAN, NusaBali
Penyebabnya, bujangan ini tak memiliki keluarga ataupun penjamin untuk bayar perawatan selama berobat di rumah sakit. Semestinya, buruh bangunan ini sudah bisa pulang pada Senin (11/1).
Informasinya, Stephanus terlibat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Tabanan. Akibat kecelakaan itu, buruh bangunan ini mengalami cidera kepala berat. Dia periksa ke BRSUD Tabanan pada Kamis (7/1) dan menjalani rawat inap di sal Cempaka. Humas BRSUD Tabanan, Made Suarjaya mengaku masih berupaya menghubungi keluarga pasien. Namun sampai saat ini, manajemen belum terhubung dengan keluarganya. “Kami masih koordinasi dengan manajemen untuk masalah dana perawatan dan pengobatan,” ungkap Suarjaya, Rabu (13/1).
Suarjaya mengatakan, kasus seperti ini di tahun 2014. Pasien bisa dibebaskan dari rumah sakit, dan biaya ditanggung Dinas Sosial. Pada tahun itu, ada Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk pasien dan telantar ditanggung Dinas Sosial. Namun di tahun 2016 ini, SK itu belum ada. Sementara salah seorang penunggu pasien di sal Cempaka menceritakan, Stephanus sempat panik dan menggigit selang infus.
Pernah ada yang besuk namun mengaku bukan keluarganya. “Waktu itu yang besuk sempat cerita ke saya, dia tak bisa bantu biaya,” ungkap sumber yang namanya tak usah dikorankan ini. Sementara Stephanus yang diajak ngobrol kadang tak nyambung. Dia mengaku sudah sehat. Namun ketika ditanyakan pekerjaan dan asal, ia menjawab di sini. 7 cr61
Komentar