Bonus Sapi Bunting Diganti Suplemen
Tiap pemilik sapi bunting di Kabupaten Karangasem mendapat satu paket fit suplemen untuk sapi.
AMLAPURA, NusaBali
Mulanya pemerintah menyediakan bonus untuk pemilik sapi bunting sebesar Rp 500.000 per ekor. Juga berlaku larangan bagi petani untuk menjual sapi betina. Ternyata bonus itu berlaku selama tahun 2014. Sejak 2015 bonus ditiadakan, menyusul berlakunya UU No 23 Tahun 2014. Tetapi bonus kembali direalisasikan pada 2017, namun kali ini diganti fit suplemen. Tiap pemilik sapi bunting dapat satu paket fit suplemen, untuk keperluan kesehatan sapi selama bunting.
“Bantuan berupa vitamin tersebut disuplai dari Pemprov Bali. Kami tinggal membagikan kepada petani yang memiliki sapi bunting,” kata Kadis Pertanian Karangasem I Wayan Supandi didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian I Made Ari Susanta, di Amlapura, Jumat (8/9). Tetapi Supandi tidak mengetahui harga satu paket fit suplemen itu.
Berdasarkan data terakhir di Karangasem, dari 233 kelompok ternak yang memelihara sapi, populasinya cenderung menurun. Tercatat populasi selama lima tahun terakhir 2011–2015, tahun 2011 sebanyak 135.506 ekor, tahun 2012 sebanyak 136.957 ekor, tahun 2013 sebanyak 132.231 ekor, tahun 2014 sebanyak 122.369 ekor, dan tahun 2015 sebanyak 121.637 ekor.
Program pemberian bantuan fit suplemen telah diterima pihak pemilik sapi bunting. Misalnya peternak I Ketut Sui dari Banjar Alasngandang, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, telah menerimanya.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Karangasem I Wayan Sumatra yang membawahi kelompok ternak juga mengakui telah membantu menyalurkan bantuan fit suplemen itu. “Peternak yang memiliki sapi bunting, rata-rata telah menerima bantuan fit suplemen,” ucapnya.
Menurutnya, bantuan lebih banyak direalisasikan ke Desa Pempatan, Kecamatan Rendang. Sebab, Desa Pempatan merupakan sentral ternak sapi, terutama di Banjar Alasngandang, Banjar Pemuteran, Banjar Pura Gae. *k16
“Bantuan berupa vitamin tersebut disuplai dari Pemprov Bali. Kami tinggal membagikan kepada petani yang memiliki sapi bunting,” kata Kadis Pertanian Karangasem I Wayan Supandi didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian I Made Ari Susanta, di Amlapura, Jumat (8/9). Tetapi Supandi tidak mengetahui harga satu paket fit suplemen itu.
Berdasarkan data terakhir di Karangasem, dari 233 kelompok ternak yang memelihara sapi, populasinya cenderung menurun. Tercatat populasi selama lima tahun terakhir 2011–2015, tahun 2011 sebanyak 135.506 ekor, tahun 2012 sebanyak 136.957 ekor, tahun 2013 sebanyak 132.231 ekor, tahun 2014 sebanyak 122.369 ekor, dan tahun 2015 sebanyak 121.637 ekor.
Program pemberian bantuan fit suplemen telah diterima pihak pemilik sapi bunting. Misalnya peternak I Ketut Sui dari Banjar Alasngandang, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, telah menerimanya.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Karangasem I Wayan Sumatra yang membawahi kelompok ternak juga mengakui telah membantu menyalurkan bantuan fit suplemen itu. “Peternak yang memiliki sapi bunting, rata-rata telah menerima bantuan fit suplemen,” ucapnya.
Menurutnya, bantuan lebih banyak direalisasikan ke Desa Pempatan, Kecamatan Rendang. Sebab, Desa Pempatan merupakan sentral ternak sapi, terutama di Banjar Alasngandang, Banjar Pemuteran, Banjar Pura Gae. *k16
Komentar