nusabali

Kerajinan Bali Siap Gempur Eropa Timur

  • www.nusabali.com-kerajinan-bali-siap-gempur-eropa-timur

Selain mempertahankan pasar ekspor yang sudah ada, kawasan Eropa Timur dinilai punya potensi menyerap produk Bali.

DENPASAR, NusaBali
Para pengusaha Bali bakal menseriusi pemasaran produk industri kerajinan ke negara-negara di kawasan Eropa Timur, khususnya Rusia. Penjajagan tersebut tentu dimaksudkan, membuka lebih banyak lagi ruang pasar, selain mempertahankan pasar-pasar ‘tradisional’ di luar negeri yang selama ini sudah ada. Di antaranya ASEAN, Eropa dan Amerika.

Hal itu disampaikan Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ni Wayan Kusumawathi, Jumat (8/9). “Rusia dan kawasan Eropa Timur merupakan pasar potensial,” jelasnya. Potensi pasar Rusia dan kawasan Eropa Timur, papar Kusumawathi, terungkap dari kunjungan dan promosi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali, Agustus  tahun lalu, dipimpin Ketua Dekranasda Ayu Pastika.

Dalam kunjungan tersebut, ‘house of Indonesia' (semacam lembaga swasta yang konsern dengan produk-produk Indonesia) tertarik dengan produk-produk industri kerajinan, seperti produk tekstil, handicraft dari Bali. “Karena itu kami tindaklanjuti dengan mengundang teman- teman pengusaha dan asosiasi,” papar Kusumawathi.

Kalangan pengusaha maupun eksportir yang bareng antara lain Asosiasi Eksportir Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ASLFI), Asosiasi Pertenunan Gianyar (APG) dan Perempuan Pengusaha Indonesia (Perwira).”Kita sampaikan informasi (peluang pasar) tersebut,” jelas salah seorang kepala dinas perempuan di lingkup Pemprov Bali ini. Pemerintah dalam hal ini Disperindag siap memfasilitasi para pengusaha maupun eksportir untuk penjajagan pasar di Rusia dan kawasan Eropa Timur, sesuai dengan kapasitas dan kewenangan Disperindag. Misalnya penyiapan dokumen SKA (Surat Keterangan Asal).

Dihubungi terpisah Ketua ASEPHI Bali I Nyoman Darma Siadja, mengakui jumlah maupun nilai produk ekspor Bali, baik industri kerajinan dan produk lain masih relatif kecil. “Ini untuk segala produk ekspor. Masih kecil sekali,” jelas pengusaha industri handicraft asal Desa Mas Kecamatan Ubud, Gianyar.

Artinya kata Darma Siadja, produk dari Bali belum cukup dikenal. Untuk itu, ASEPHI kata Darma Siadja meminta Pemerintah bisa memfasilitasi agar pengusaha Bali bisa berpameran di Rusia maupun negara- negara kawasan Eropa Timur. Menurutnya pameranlah salah satu cara efektif untuk memperkenalkan produk Indonesia, khususnya Bali di luar negeri. “Jadi nilai ekspor kecil karena kita belum saling mengenal,” demikian Darma Siadja.

Sementara itu DPD Perwira (Perkumpulan Perempuan Wirausaha) Bali menyatakan menyambut inisiatif Disperindag Bali terkait perluasan pasar ke Eropa Timur. "Anggota kami siap memanfaatkan peluang memasuki pasar Eropa Timur, khususnya Rusia," cetus AA Putri Puspawati, Ketua DPD Perwira Bali yang belum lama ini juga mengirimkan perwakilan mengikuti pameran di Korea Selatan. *k17

Komentar