I Gusti Komang Dana Pijat dan Menghibur
Sebelum bom meledak di Kuta pada 12 Oktober 2012, I Gusti Komang Dana, 64, sudah wara-wiri di desa internasional itu.
Ia keluar masuk sejumlah hotel berbintang karena dipanggil untuk memijat tamu. Pasca bom mledak, lelaki yang akrab disapa Aji Deska ini pulang kampung ke Tabanan dan melakoni profesinya sebagai tukang pijat.
Jika dulu banyak turis yang dipijat, sekarang banyak kalangan pejabat pernah merasakan ketrampilannya memijat. Aji Deska mengaku belajar otodidak sebagai tukang urut, selain baca buku dan faktor keturunan. Ia mensyukuri dari ketrampilannya itu ia banyak punya teman. Sewaktu jadi tukang pijat di Kuta, Aji Deska mengaku profesional melakoni pekerjaannya. “Otak tak boleh cabul,” ungkapnya.
Saat ini, pria kelahiran tanggal 12 Desember 1953 tetap mengandalkan ketrampilannya untuk memijat. “Untuk cari teman saja,” ungkap lelaki berjenggot yang suka berpuisi saat memijat ini. Pun saat masih kerja di hotel, ia kerap diminta menghibur, naik panggung ngomong asal yang penting orang suka dan tertawa. “Saya belajar bahasa asing secara otodidak, pakai ngomong ngalor ngidul di panggung tapi disuka. Saya suka membuat orang terhibur,” kenang adik kandung penyair I Gusti Putu Bawa Samar Gantang ini. *k21
1
Komentar