Selama Pembangunan, RS Kurang 30 Bed
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada, Kabupaten Badung, dalam tiga tahun ke depan akan melakukan pengembangan.
Pengembangan RSUD Mangusada
MANGUPURA, NusaBali
Digadang-gadang dengan gelontoran anggaran dari pemerintah sebesar Rp 266 miliar akan berdiri tiga gedung baru di areal rumah sakit saat ini, yakni blok D, blok F, dan blok G.
“Pada bulan November 2017 mendatang beberapa gedung lama bakal dibongkar untuk dibangun baru. Ada tiga unit gedung baru nanti yakni D, F, G, yang akan dibangun dalam tiga tahun ke depan,” kata Dirut RSUD Mangusada dr Nyoman Gunarta, Minggu (10/9).
Diakui, selama proses pembangunan nanti pelayanan di rumah sakit akan sedikit terganggu. Oleh sebab itu, pihaknya mengharapkan kerjasama puskesmas untuk dapat memback-up, apabila kekurangan tempat tidur (bed). “Karena selama pembangunan kami akan kekurangan 30 bed dari total yang kami punya sekarang 254 bed. Kami harapkan puskesmas bisa ikut berperan menjadi tempat rawat inap sementara, demi mengantisipasi kekurangan,” harapnya.
Saat ini rumah sakit yang berada di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi tersebut memiliki 254 tempat tidur, yang sebagian besar kelas III. Namun bila nanti pembangunan selesai, bakal ada tambahan sebanyak 120 bed.
“Setelah pembangunan tersebut, kami harapkan RSUD Mangusada betul-betul menjadi smart hospital, menjadi rujukan bagi masyarakat, dan menjadi role model bagi rumah sakit daerah lainnya,” tukasnya.
Terkait pengembangan ini, seluruhnya di bawah leading sector Dinas PUPR Kabupaten Badung. Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung IB Surya Suamba, menyatakan, pembangunan tiga blok akan dilaksanakan mulai tahun 2018 hingga 2020 dengan sistem multi years atau tahun jamak. “Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan tiga blok termasuk pengembangan ruang jenazah sebesar Rp 266 miliar lebih,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Pembangunan gedung blok D rencananya digunakan untuk poliklinik dengan sistem cluster, dan ruang rawat inap untuk kelas II dan kelas I. Kemudian untuk gedung F dimanfaatkan untuk pusat Onkologi pelayanan khusus kanker, ruangan pelayanan eksklusif seperti pelayanan bayi tabung, dan ruangan khusus rawat anak. Ruang penghubung kedua blok ini akan digunakan untuk ruangan operasi emergency. Sedangkan blok G untuk pusat pelayanan cuci darah, dimana saat ini ada 300 pasien yang rutin melakukan cuci darah. Blok ini juga menjadi pusat manajemen, untuk pendidikan dan pengembangan, dapur serta laundry. *asa
1
Komentar