Takmung Bangun 92 Toilet dari Dana Desa
Puluhan kepala keluarga (KK) di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, selama ini tidak memiliki toilet.
SEMARAPURA, NusaBali
Selama ini, mereka buang air besar ke sungai dan tegalan. Mengatasi persoalan tersebut, pihak desa kini fokus memberikan bantuan pembangunan toilet gratis kepada warga yang benar-benar membutuhkan. Bantuan toilet ini menggunakan dana desa yang dikucurkan dari pusat.
Setelah didata pada 2017, toilet yang akan dibangun di Desa Takmung 92 unit. Anggaran untuk satu pembangunan toilet Rp 8 juta, maka total biaya yang dihabiskan Rp 736 juta. “Pembangunan toilet ini akan dimulai pada 2018, lewat dana desa,” ujar Perbekel Desa Takmung I Nyoman Mudita, kepada NusaBali, Senin (11/9).
Diakui dalam pendataan ini warga yang mengusulkan toilet memang cukup banyak mencapai 150 usulan. Namun setelah divalidasi data ke lapangan KK yang benar-benar layak menerima bantuan toilet hanya 92 KK. Di antaranya 30 KK sama sekali tidak memiliki toilet, sisanya 62 toilet bagi warga yang dalam satu pekarangan terdapat 4 KK, namun hanya memiliki satu toilet. “Kami berharap dengan upaya ini bisa meningkatan kesehatan di masyarakat,” harap Mudita.
Kata dia, persoalan minimnya toilet ini juga sempat menjadi atensi dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menggelar bedah desa di Desa Takmung. Program ini direaliasasikan pada 2017, dengan membangun 9 toilet di masing-masing dusun. Desa Takmung terdiri dari 9 dusun dengan 1.300 KK.
Meskipun ada KK yang tidak memiliki toilet, mereka rata-rata sudah memiliki sumber air. Kata Perbekel Mudita, sebagian warga yang tidak memiliki toilet tersebut karena beberapa faktor. Antara lain, keterbatasan dana, rumah warga dekat tegalan dan sungai sehingga terbiasa buang air besar ke sungai dan tegalan.*wa
Setelah didata pada 2017, toilet yang akan dibangun di Desa Takmung 92 unit. Anggaran untuk satu pembangunan toilet Rp 8 juta, maka total biaya yang dihabiskan Rp 736 juta. “Pembangunan toilet ini akan dimulai pada 2018, lewat dana desa,” ujar Perbekel Desa Takmung I Nyoman Mudita, kepada NusaBali, Senin (11/9).
Diakui dalam pendataan ini warga yang mengusulkan toilet memang cukup banyak mencapai 150 usulan. Namun setelah divalidasi data ke lapangan KK yang benar-benar layak menerima bantuan toilet hanya 92 KK. Di antaranya 30 KK sama sekali tidak memiliki toilet, sisanya 62 toilet bagi warga yang dalam satu pekarangan terdapat 4 KK, namun hanya memiliki satu toilet. “Kami berharap dengan upaya ini bisa meningkatan kesehatan di masyarakat,” harap Mudita.
Kata dia, persoalan minimnya toilet ini juga sempat menjadi atensi dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menggelar bedah desa di Desa Takmung. Program ini direaliasasikan pada 2017, dengan membangun 9 toilet di masing-masing dusun. Desa Takmung terdiri dari 9 dusun dengan 1.300 KK.
Meskipun ada KK yang tidak memiliki toilet, mereka rata-rata sudah memiliki sumber air. Kata Perbekel Mudita, sebagian warga yang tidak memiliki toilet tersebut karena beberapa faktor. Antara lain, keterbatasan dana, rumah warga dekat tegalan dan sungai sehingga terbiasa buang air besar ke sungai dan tegalan.*wa
1
Komentar