Disdikpora Instruksikan Sekolah Terapkan Pendidikan Karakter
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung menyambut baik keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
MANGUPURA, NusaBali
Disdikpora Badung pun sudah menginstruksikan sekolah di Gumi Keris untuk menerapkan Perpres tersebut. “Kami sudah instruksikan ke semua sekolah untuk menindaklanjuti turunnya Perpres tentang penguatan pendidikan karakter itu,” ujar Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, Selasa (12/9). Bahkan saat ini sejumlah sekolah sudah menambah beberapa ekstrakurikuler guna mendukung penguatan pendidikan karakter seperti yang tersirat dalam Perpres.
Dikatakannya, sesuai amanat dari pasal 3 Perpres 87 Tahun 2017 ini disebutkan bahwa dalam hal penguatan karakter, peserta didik tumbuh menjadi insan yang berkarakter Pancasila, memiliki semangat kebangsaan, jujur, memiliki kepedulian, menghargai prestasi, bekerja keras, dan bertanggungjawab. “Intinya penguatan karakter ini adalah menggali atau menguatkan potensi yang dimiliki masing-masing siswa,” imbuh Astika.
Terkait penerapannya di sekolah, menurut Astika, itu bisa berupa pengenalan seni dan budaya dengan mengunjungi tempat seni dan budaya atau bertemu dengan seniman secara langsung. Sehingga siswa bisa langsung belajar. “Ini salah satu contoh penerapannya,” katanya.
Untuk diketahui, Perpres Nomor 87 Tahun 2017 ini juga menyangkut tentang pembatalan rencana full day school (FDS). Perpres menggantikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017. Peraturan Menteri tersebut sempat ditolak karena mengatur waktu sekolah selama 5 hari dalam sepekan atau 8 jam dalam sehari.
Sementara Kepala SMPN 2 Kuta Utara AA Putu Oka Sujana mengakui sudah menerima instruksi dari Disdikpora Badung. Pihaknya pun sudah menerapkan sejumlah tujuan penguatan karakter yang tertuang pada Perpres tersebut dengan menambah beberapa ekstrakurikuler.
“Kami sudah terapkan apa yang dituangkan dalam Perpres tersebut sesuai dengan instruksi dari Disdikpora. Kami di sekolah menambahkan ekstrakurikuler seperti yoga dan gender untuk mendukung penguatan karakter,” jelasnya.
Pihaknya bersyukur, peserta didik sangat antusias untuk mengikuti dan mendalami kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Menurut siswanya, kegiatan ini sangat mendukung untuk penguatan pendidikan karakter karena bisa berpikir lebih tenang dan belajar lebih fokus. *asa
Dikatakannya, sesuai amanat dari pasal 3 Perpres 87 Tahun 2017 ini disebutkan bahwa dalam hal penguatan karakter, peserta didik tumbuh menjadi insan yang berkarakter Pancasila, memiliki semangat kebangsaan, jujur, memiliki kepedulian, menghargai prestasi, bekerja keras, dan bertanggungjawab. “Intinya penguatan karakter ini adalah menggali atau menguatkan potensi yang dimiliki masing-masing siswa,” imbuh Astika.
Terkait penerapannya di sekolah, menurut Astika, itu bisa berupa pengenalan seni dan budaya dengan mengunjungi tempat seni dan budaya atau bertemu dengan seniman secara langsung. Sehingga siswa bisa langsung belajar. “Ini salah satu contoh penerapannya,” katanya.
Untuk diketahui, Perpres Nomor 87 Tahun 2017 ini juga menyangkut tentang pembatalan rencana full day school (FDS). Perpres menggantikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017. Peraturan Menteri tersebut sempat ditolak karena mengatur waktu sekolah selama 5 hari dalam sepekan atau 8 jam dalam sehari.
Sementara Kepala SMPN 2 Kuta Utara AA Putu Oka Sujana mengakui sudah menerima instruksi dari Disdikpora Badung. Pihaknya pun sudah menerapkan sejumlah tujuan penguatan karakter yang tertuang pada Perpres tersebut dengan menambah beberapa ekstrakurikuler.
“Kami sudah terapkan apa yang dituangkan dalam Perpres tersebut sesuai dengan instruksi dari Disdikpora. Kami di sekolah menambahkan ekstrakurikuler seperti yoga dan gender untuk mendukung penguatan karakter,” jelasnya.
Pihaknya bersyukur, peserta didik sangat antusias untuk mengikuti dan mendalami kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Menurut siswanya, kegiatan ini sangat mendukung untuk penguatan pendidikan karakter karena bisa berpikir lebih tenang dan belajar lebih fokus. *asa
1
Komentar