Pemulihan Pariwisata Cukup 1 Minggu
Bangkok bisa pulihkan pariwisata kurang dari 2 bulan sejak insiden penembakan.
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap pemulihan kembali (recovery) kondisi pariwisata Indonesia pasca ledakan dan penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis siang, hanya membutuhkan waktu seminggu.
"Kita harus cepat 'recovery'. Teman-teman bekerja semua, 'crisis center' di kantor pun langsung bekerja. Belajar dari bom yang terjadi di Thailand, itu recovery-nya 3 bulan. Kalau kita, bisa lebih cepat," katanya seusai menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan: Paradigma Baru Pengelolaan Sumber Daya untuk Kesejahteraan Rakyat yang digelar di Jakarta, Kamis.
Arief menjelaskan, ia meminta timnya untuk mempelajari insiden penembakan yang terjadi di Bangkok, Thailand, pada 2015 lalu sebagai contoh dalam upaya pemulihan kondisi pascaledakan di depan gedung Sarinah, Jakarta, itu.
Menurut dia, Bangkok berhasil memulihkan kondisi parisiwisata kurang dari dua bulan sejak insiden penembakan tersebut . Sejumlah upaya pemulihan itu, yakni keterangan langsung dari kepala negara serta pemberitaan positif guna meyakinkan keamanan wisatawan yang datang.
"Saya harapkan itu juga yang kita laksanakan, jadi mohon semakin banyak berita positif untuk membantu kita," katanya dilansir kontan.
Arief menyebutkan, keterangan Presiden Jokowi menanggapi insiden di jalan protokol ibu kota itu sudah cukup positif dan berdampak menenangkan.
Arief menilai, pergerakan cepat dari pemerintah untuk mengatasi ledakan tersebut dinilai sangat bagus. Makin cepat respon, makin baik kepercayaan perihal keamanan untuk turis.
"Seminggu diharapkan selesai (recovery-nya)," tegasnya dilansir detik.
Mantan Direktur Utama Telkom itu menjelaskan, pariwisata menjadi sektor yang paling sensitif terdampak isu keamanan seperti kejadian ledakan bom.
"Pariwisata itu hubungannya linear dengan isu keamanan. Kalau isu keamanan naik 10 persen atau artinya aman, pariwisatanya juga naik 10 persen," katanya.
Sektor perdagangan, lanjut Arief, juga terdampak atas isu keamanan tersebut meski tidak separah pariwisata. Selanjutnya, investasi menjadi sektor yang paling tidak sensitif terhadap perkembangan isu keamanan.
"Jadi istilahnya kalau isu keamanan naik 10 persen, investasi hanya naik 1 persen. Begitu pula kalau turun 10 persen, akan turun 1 persen. Jadi yang paling sensitif itu pariwisata karena bisa positif dan negatif," katanya.
Kendati akan terpengaruh atas isu ledakan di depan Sarinah, Arief mengaku belum bisa memprediksi penurunan potensi wisata setelah kejadian tersebut.
"Harus dihitung berdasarkan Index Country Image, kalau karena sesuatu indeks kita turun 20 persen, pariwisata akan turun 20 persen kalau tidak segera di-'recover' (perbaiki)," katanya.
Turis Aman Pada kesempatan yang sama Arif Yahya memastikan hotel, maskapai sampai pihak tur aman. "14 Hotel di sekitar Sarinah kita cek, aman," ujarnya dilansir detik.
Arief menambahkan, pihak hotel menyatakan turis-turis yang menginap di sana dalam kondisi aman. Semua berjalan normal seperti biasa. "Bandara kita cek juga aman. Dari travel agent, tidak ada pembatalan dan juga dari maskapai," tuturnya. 7
1
Komentar