Pastika 'Restui' KBS-Ace
Gubernur Pastika dan Wayan Koster-Cok Ace duduk berdampingan saat hadiri pembukaan Festival Lovina kemarin.
Demokrat Merapat ke Suwirta di Pilkada Klungkung
SINGARAJA, NusaBali
Ada pemandangan menarik saat acara pembukaan Festival Lovina (Feslov) 2017 di Pantai Binaria, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Kamis (14/9) petang. Gubernur Bali Made Mangku Pastika duduk berdampingan dengan Wayan Koster, kandidat Calon Gubernur (Cagub) Bali dari PDIP yang akrab dibanggil KBS (Koster Bali Satu). Inikah isyarat Pastika restui KBS?
Baik Gubernur Pastika maupun KBS (anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali yang juga Ketua DPD PDIP Bali) sama-sama hadir sebagai undangan dalam acara pembukaan Feslov di Pantai Binaria, kemarin petang. Dalam acara tersebut, KBS didampingi Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mantan Bupati Gianyar yang digadang-gadang akan jadi tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) di Pilgub Bali 2018 mendatang.
Pantauan NusaBali, Cok Ace duduk di sebelah kiri KBS. Di seblah Cok Ace, terlihat Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna. Sedangkan Gubernur Pastika duduk di sebelah kanan KBS. Di sebelah kanan Pastika, duduk Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, kemudian Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra, dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Gubernur Pastika sendiri hadiri undangan dengan dida-mpingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Pertemuan Pastika dan KBS-Ace petang itu kental dengan nuasa politik jelang Pilgub Bali 2018. “Kalau itu (nuasa politik, Red) sudah pastilah ada. Sebenarnya tidak enak, tapi dari omongan Pak Gubernur, beliau berharap saya bisa melanjutkan program kerjanya,” ujar KBS yang dikonfirmasi NusaBali di sela-sela acara pembukaan Feslov kemarin petang.
Menurut KBS, sejatinya pertemuan dengan Pastika di acara pembukaan Feslov tidak disengaja. Pasalnya, KBS sendiri awalnya tidak bisa memberi kepastian hadir di acara pembukaan Feslov, karena kesibukannya sebagai anggota DPR RI. Namun, kebetulan Kamis siang, ada waktu dan bisa terbang ke Bali, sehingga dia bisa hadir di acara Feslov.
“Ya, tidak ada janji (dengan Gubernur Pastika, Red), kami datang sendiri-sendiri. Karena saya awalnya tidak bisa memberi kepastian bisa hadir. Tapi, kebetulan tadi sore bisa sampai di Denpasar, sehingga saya langsung datang ke sini (Pantai Binaria),” tegas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Paket KBS-Ace sendiri belum resmi dapat rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju sebagai pasangan Cagub-Cawagub Bali 2018. Namun, belakangan sander informasi rekomendasi sudah mengericut ke KBS-Ace. Ada skenario taring head to head antara PDIpo vs parpol-parpol koalisi non PDIP di Pilgub Bali 2018. Parpol non PDIP yang dimotori Golkar-Demokrat akan usung Ketut Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sebagai Cagub Bali. SGB merupakan kader Beringin asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini menjabat Ketua DPD I Golkar Bali dan sekaligus Wakil Gubernur Bali 2018-2018.
Sementara, Gubernur Pastika yang dicegat NusaBali saat meninggalkan acara pembukan Festlov kemarin petang, mengaku sudah berteman akrab dengan Wayan Koster (KBS) sejak merantau di Jakarta tahun 1980-an. Bahkan, kata Pastika, ketika anaknya menikah, Koster yang mengurus pernikahan tersebut.
“Saya waktu itu ada di Papua, saat mau mantu, ya dia (Koster, Red) yang mengurus semuanya. Sewaktu sama-sama di Jakarta, ketika ada acara dharma santi, ya dia juga aktif,” ujar Gubernur Bali dua kali periode asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
Disinggung kedekatannya dengan KBS dibawa ke ranah politik, Pastika mengungkapkan bahwa yang menjadikan dirinya Gubernur Bali ketika diusung PDIP di Pilgub Bali 2008, juga berkat Koster. Menurut Pastika, Koster pula yang ikut andil dalam pencetusan program Bali Mandara. “Ya, kan dia (Koster, Red) yang pertama mengusulkan agar menjadikan Gubernur. Dan, untuk diketahui juga, yang ikut mikirin Bali Mandara ya dia (Koster),” katanya sambil masuk ke dalam mobil.
Sementara itu, Demokrat merapat ke kandidat incumbent Nyoman Suwirta di Pilkada KLungkung 2018. Namun, partai besutan SBY menyodorkan Ketua DPC Demokrat Klungkung, I Gede Artison Andarawatta, sebagai tandem Suwirta di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup).
Korwil Klungkung DPD Demokrat Bali, Ngakan Made Samudra, mengatakan partainya merapat ke Nyoman Suwirta dengan beberapa pertimbangan, milai dari kepemimpinan incumbent selama periode 2013-2018, hingga konteks politis dan strategis. Dari sisi pemerintahan, kata Ngakan Samudra, Suwirta adalah sosok yang berhasil memimpin Klungkung. Suwirta sudah berhasil menciptakan pembangunan, walaupun belum 100 persen.
“Beberapa janji kampanyenya untuk membangun jalan di Nusa Penida juga sudah terwujud. Ini memberikan dampak signifikan terhadap pariwisata Klungkung. Walaupun ujicoba Pelabuhan Gunaksa sampai sekarang belum ada kabarnya, tapi itu bisa ditoleransi,” ujar politisi senior Demokrat asal kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung ini.
Kepemimpinan Suwirta, kata Ngakan Samudra, juga menunjukan sikap yang pro rakyat dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat. “Ya cukup lumayan, dia punya sensitivitas terhadap aspirasi masyarakat. Ada perubahan situasi pemerintahan di Klungkung,” ujar Ngakan Samudra.
Secara politis dan strategis, kata Ngakan Samudra, Demokrat merapat ke Suwirta untuk bisa berkoalisi. “Demokrat ingin berkoalisi dengan partai politik lain yang akan mengusung Nyoman Suwirta di Pilkada Klungkung 2018. Komunikasi pun sudah jalan,” tegas mantan Sekwan DPRD Bali ini.
Menurut Ngakan Samudra, partainya akan menyodorkan Ketua DPC Demokrat Klungkung, Gede Artison Andarawatta alias Sony, sebagai tandem Suwirta di posisi Cawagub. Sony merupakan putra dari maestro lukis Nyoman Gunarsa (almarhum), yang kini duduk di Fraksi Demokrat DPRD Klungkung. “Sony juga sudah layak menjadi Cawabup Klungkung bertandem dengan Suwirta. Tapi, kalau Suwirta tetap berpasangan dengan Made Kasta, maka Demokrat hanya mendukung Suwirta-nya.”
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta juga mengakui arah koalisi partainya di Pilkada Klungkung 2018 adalah ke incumbent. Sebab, dari hasil survei dan penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan DPD Demokrat Bali, rakyat Klungkung masih inginkan Suwirta jadi pemimpin mereka. “Demokrat arahnya ke Suwirta,” ujar Mudarta, Kamis kemarin. *k19,nat
1
Komentar