Data DPT Masih Jadi Persoalan di Bangli
Beberapa persoalan mengemuka dalam rapat teknis yang dilaksanakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Bali bersama Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Bangli di Sekreatariat Panwaslu Bangli, Kamis (14/9).
BANGLI, NusaBali
Diantaranya soal daftar pemilih tetap (DPT) yang belum valid, serta adanya politik uang. Rapat juga melibatkan perwakilan dari masing-masing partai politik, organisasi masyarakat serta stakeholder terkait
Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Bali I Wayan Widyardana Putra mengungkapkan rapat teknis bertujuan untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak. Persoalan yang terjadi saat Pemilukada maupun Pilpres tahun-tahun sebelumnya, menjadi bahan evaluasi, sehingga jelas langkah yang harus diambil Bawaslu. "Persoalan yang terjadi di Bangli masih pada DPT, dan ini juga diakui dari Dinas Dukcapil. Masih adanya potensi politik uang, pada pesta demokrasi mendatang," ungkapnya.
Dikatakan pula, setelah mendengar aspirasi dari berbagai pihak, tentu Bawaslu akan melakukan analisa, guna pencegahan adanya masalah saat Pilgub mendatang. Dilakukan pula pemetaan masing-masing persoalan, menggali informasi di lapangan untuk mencari jalan keluar dan pengawasan terhadap penggunaan fasilitas negara untuk calon-calon tertentu.
"Jangan sampai fasilitas negara dimanfaatkan untuk kepentingan perseorangan," ujarnya. Lanjutnya, persolan di masing-masing kabupaten tentu berbeda, begitu pula penangananya. Sejauh ini di Bangli, persoalan yang krusial yakni DPT. "Kami berharap data DPT bisa valid, tentu peran masyarkat untuk tertib administrasi. Biar tidak yang sudah meninggal masih tercantum," imbuhnya. *e
Komentar