UPTD Pendidikan Selemadeg Perjuangkan Guru Agama Hindu
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Selemadeg, Tabanan, berangkat ke Jakarta temui Dirjen Bimas Hindu Pusat di Jakarta, belum lama ini.
TABANAN, NusaBali
Tujuannya untuk perjuangkan pengangkatan guru agama Hindu, penyesuaian kurikulum 2013 agama Hindu, sertifikasi, dan jam pelajaran bahasa Bali.
Kepala UPTD Pendidikan Selemadeg, Gede Ketut Sukarta mengatakan, jumlah guru agama Hindu yang tersebar di 17 SD se-Kecamatan Selemadeg tidak ideal. Jumlah guru agama Hindu di Selemadeg sebanyak 34 orang. Tahun ini akan ada 2 guru agama Hindu yang pensiun. Belum lagi sebanyak 9 guru agama Hindu merangkap jadi kepala sekolah. “Idealnya setiap SD ada dua guru agama Hindu. Di Selemadeg kekurangan guru agama Hindu karena ada merangkap jadi kepala sekolah,” ungkap Sukarta saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan Tabanan, Kamis (14/9).
Saat bertemu Dirjen Bimas Hindu Pusat, Prof Drs I Ketut Widnya MA M Phil PhD, Sukarta juga menanyakan pengangkatan guru. Apalagi ia mendapat informasi sejak 5 tahun lalu Departemen Agama tidak lagi mengangkat guru agama Hindu. “Arahan dari Dirjen, pengangkatan guru agama Hindu untuk SD dan SMP diusulkan Bupati ke pusat. Sementara guru agama Hindu SMA/SMK diusulkan Gubernur,” imbuh Sukarta. Terkait kekurangan guru agama Hindu saat ini di Kecamatan Selemadeg, disiasati dengan menugaskan guru kontrak.
Sukarta juga sampaikan keluhan para guru agama Hindu yang menilai kurikulum 2013 ribet dibanding mata pelajaran lainnya. “Kami minta kurikulum 2013 disederhanakan,” pinta Sukarta. Menurut guru agama Hindu, mereka ribet pada pemberian nilai. Petunjuk dari pusat, kurikum 2013 tidak bisa diubah. Keluhan lainnya yang disampaikan yakni pengadaan buku, sertifikasi, dan jam pelajaran bahasa Bali. “Kami inginkan ada jam bagi guru agama Hindu untuk mengajar bahasa Bali,” tandas Sukarta. *k21
1
Komentar