Karena Isu Gunung Agung Meletus, LPD ‘Dikuras’ Rp 1 Miliar
Inilah salah satu dampak isu seputar akan meletusnya Gunung Agung di Karangasem.
Pemkab Karangasem Dipindahkan ke Manggis Kalau Terjadi Erupsi
AMLAPURA, NusaBali
Gara-gara muncul berita hoax melalui Facebook (FB) bahwa status Gunung Agung naik ke level III (siaga), nasabah tarik uang besar-besaran mencapai Rp 1 miliar dari LPD Desa Pakraman Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem.
Penarikan uang oleh nasabah mencapai Rp 1 miliar di LPD Sogra ini terjadi Sabtu (16/9) pagi. Nasabah yang menarik uang besar-besaran dari LPD Desa Pakraman Sogra ini, ada berupa tabungan, ada pula yang mencairkan deposito sebelum jatuh tempo. Informasinya, penarikan uang ini dilakukan nasabah terutama yang berasal dari luar Desa Pakraman Sogra.
Sayangnya, Ketua LPD Desa Pakraman Sogra, I Wayan Putra, belum berhasil dikon-firmasi NusaBali terkait penarikan uang besar-besaran di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang dipimpinnya ini. Ketika berkali-kali dihubungi NusaBali melalui telepon, Minggu (17/9), terdengar ada nada sambung, namun yang bersangkutan tidak mengangkat ponselnya.
Sedangkan Kelian Adat Banjar Sogra, I Nyoman Muliarta, membenarkan sempat ada beberapa nasabah yang menarik uangnya di LPD, Sabtu pagi. Dia tahu hal ini, karena rumahnya kebetulan dalam posisi berhadap-hadapan dengan Kantor LPD Desa Pakraman Sogra.
"Peristiwa nasabah menarik uangnya di LPD berlangsung Sabtu pagi. Mereka umumnya nasabah LPD yang berasal dari luar Desa Pakraman Sogra. Saya perkirakan uang yang ditarik dari LPD jumlahnya mencapai Rp 1 miliar," ungkap Nyoman Muliarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Menurut Muliarta, para nasabah tersebut pilih menarik uangnya dari LPD Desa Pakraman Sogra, gara-gara ada berita hoax (bohong) bersumber di Facebook. “Status Gunung Agung disebut level siaga, padahal saat ini masih berstatus waspada," tandas Muliarta.
Muliarta menyebutkan, saat terjadi penarikan uang di LPD Desa Pakraman Sogra oleh nasabah, Sabtu pagu, Kapolsek Selat AKP I Made Sudartawan bahkan ikut terjun ke lokasi untuk memantau transaksi tersebut. Semua nasabah LPD terlayani. Fenomena penarikan uang nasabah ini hanya terjadi terjadi di LPD Desa Pakraman Sogra, yang lokasinya masuk zona merah (bahaya bencana gunung meletus).
Sementara, Kepala Desa (Perbekel) Sebudi, Kecamatan Selat, Jro Mangku Tinggal, yang mewilayahi Desa Pakraman Sogra, juga membenarkan ada penarikan uang nasabah besar-besaran di LPD Desa Pakraman Sogra. "Nasabah memang sempat resah, sehingga mereka pilih cepat-cepat menarik tabungannya di LPD," papar Jro Mangku Tinggal, Minggu kemarin.
Sedangkan Dandim Karangasem, Letkol Infantri Fierman Sjafrial Agustus, mengingatkan agar warga tidak panik. "Buat apa panik? Lagipula, LPD juga tidak menyimpan uang nasabah. Uang mereka dititipkan di bank, dijamin tidak akan hilang," jelas Letkol Fierman. Jika nasabah ramai-ramai tarik uangnya, kata Letkol Fierman, LPD bisa bangkrut, padahal Gunung Agung belum tentu meletus.
Sementara itu, Pemkab Karangasem bukan hanya sudah memetakan zona rawan bencana dan siapkan lokasi pengungsian korban Gunung Agung meletus. Pemkab Karangasem juga bersiap hadapi kemungkinan terburuk, dengan memindahkan ‘sementara’ pusat pemerintahan keluar dari Kota Amlapura, jika Gunung Agung benar-benar meletus.
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, mengatakan jika kondisi memaksa di mana Gunung Agung benar-benar meletus, maka pusat pemerintahan kabupaten akan dipindahkan ke Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, yang berjarak sekitar--- arah barat dari Kota Amlapura. "Saat Gunung Agung meletus tahun 1963, kan pernah Pemkab Karangasem dipindahkan sementara ke Desa Ulakan," jelas Mas Sumatri menjawab NusaBali di Amlapura, Minggu kemarin.
Menurut Mas Sumatri, Desa Ulakan dipilih sebagai pusat pemerintrahan sementara Pemkab Karangasem, karena aksesnya lancar menuju Klungkung dan Denpasar. Lagipula, ada lahan luas di sana. "Itu kan baru antisipasi saja," ujar Bupati Wanita Pertama di Karangasem yang juga mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2009-2014 ini. *k16
Komentar