Janji Tak Terealisasi, Desa Kukuh Ngaspal Sendiri
Jalan rusak menuju DTW Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, tak kunjung diperbaiki.
TABANAN, NusaBali
Padahal, Pemkab Tabanan telah lama menjanjikan pengaspalan untuk meminimalisir keluhan para pemandu dan wisatawan. Namun janji manis itu tak kunjung terealisasi. Solusinya, Desa Adat Kukuh ngaspal sendiri jalan yang rusak agar tak mengganggu kunjungan ke DTW Alas Kedaton.
Salah seorang pengelola DTW Alas Kedaton, I Gusti Putu Sayang Yadnya Negara mengungkapkan, Desa Adat Kukuh gelontorkan dana sebesar Rp 75 juta untuk pengaspalan. Jalan yang yang diperbaiki sepanjang 440 meter dengan lebar 6 meter. “Perbaikan ini merupakan inisiatif Badan Pengelola DTW Alas Kedaton,” ungkap Gusti Sayang, Jumat (15/1). Dikatakan, ngaspal jalan dengan swadaya murni masyarakat ini untuk mencegah kerusakan jalan semakin parah.
Menurut penuturan warga sekitar, jalan utama menuju DTW Alas Kedaton telah rusak sekitar 10 tahun lalu. Lubang-lubang yang menganga di sepanjang jalan sempat ditutup dengan beton, dananya bersumber dari keuangan desa adat. Seiring padatnya lalu lintas, utamanya kunjungan ke DTW Alas Kedaton, jalan pun cepat rusak. “Sudah sering rusak, diperbaiki dengan keuangan desa adat,” ungkap warga sekitar.
Warga berharap, Pemkab Tabanan cepat tanggap memperbaiki jalan rusak, terlebih di jalur pariwisata. Apalagi DTW Alas Kedaton juga sumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Tabanan. Kunjungan ke DTW Alas Kedaton mulai menggeliat pasca senyap akibat guncangan bom Bali II. Kini, jumlah kunjungan ke objek wisata hutan berpenghuni kera dan kelelawar itu kian menggeliat. “Jangan sampai wisatawan urung berkunjung karena jalannya rusak,” imbuh warga. 7 k21
1
Komentar