Kim Jong Un Sebut Trump 'Orang Gila'
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengaku semakin yakin bahwa pengembangan persenjataan nuklir di negaranya adalah tindakan yang benar, karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah "orang gila".
JAKARTA, NusaBali
Pernyataan Kim Jong Un itu ditulis dalam bahasa Inggris yang disebarluaskan kantor berita KCNA. Kim Jong Un menegaskan, pidato Presiden Trump di markas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), telah meyakinkan dia bahwa jalan Korut selama ini benar.
"Alih-alih menakutkan atau menghentikan saya, saya justru menyadari jalan yang saya pilih benar, dan itulah yang akan saya tempuh hingga akhir," kata dia seperti dilansir bbcindonesia.
Kim mengatakan, Trump telah membantah keberadaan Korut dan sekaligus menghina negara tersebut di mata dunia internasional. Trump pun telah mengukuhkan deklarasi perang yang paling ganas dalam sejarah.
Menurut Kim Jong Un, Korut akan mempertimbangkan aksi balasan garis keras agar Trump membayar mahal atas pidatonya. Kim Jong Un mengakhiri pernyataannya dengan menekankan bahwa dia pasti akan menjinakkan "manula" AS.
Sebelulmnya, dalam pidato di Sidang Umum PBB pada Selasa (19/9/2017), Presiden Trump berjanji untuk menghancurkan secara total Korut jika negara itu mengancam AS dan sekutu-sekutunya.
Namun Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyamakan pidato Presiden AS bagai salakan anjing. "Ada pepatah menyatakan, 'biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu'."
Beberapa hari setelah berpidato di PBB, Trump mengumumkan sanksi baru terhadap para individu dan perusahaan yang menjalin usaha dengan Korut, sehubungan dengan program nuklir ini,
Trump mengatakan langkah ini ditempuh dengan tujuan untuk memutus sumber-sumber pendapatan yang digunakan untuk mendanai usaha Korut mengembangkan senjata paling mematikan yang pernah dikenal manusia.
Sektor-sektor yang dijadikan sasaran adalah industri tekstil, perikanan, teknologi informasi, dan manufaktur. Selama beberapa bulan terakhir, Korut meningkatkan frekuensi uji coba rudal balistik.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, memperingatkan adanya histeria militer atas uji rudal ini, akan berujung pada bencana. Ada pun Menlu China, Wang Yi, mengimbau Pyongyang untuk tidak menuju ke arah berbahaya.
Kepada delegasi negara-negara anggota PBB, Wang mengatakan, seharusnya tidak ada senjata nuklir baru di Semenanjung Korea, apakah itu Utara atau pun Selatan. *
Komentar