Cekcok Saat Pesta Miras, Satu Tewas Ditusuk, Satu Kritis
Aksi pengeroyokan yang berujung penusukan terjadi di bedeng milik PT Tata yang terletak di Jalan Terompong, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (23/9) sekitar pukul 23.30 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Akibatnya, seorang buruh tewas di lokasi dan satu kritis akibat ditusuk oleh orang tak dikenal. Belum diketahui motif penusukan tersebut. Namun dugaan awal lantaran salah paham soal wanita saat pesta minuman keras di dalam bedeng itu.
Informasi yang dihimpun NusaBali, korban yang tewas adalah Handi Ikhwanto, 39 asal Lumajang, Jawa Timur, yang mengalami luka tusuk pada bagian dada kiri dan banyak mengeluarkan darah. Sementara, seorang lainnya, Panjiono, 25, asal Palembang masih dalam keadaan kritis di RS Sanglah karena menderita luka tusuk pada bagian perut.
Penganiayaan terhadap kedua buruh ini berawal ketika mereka menggelar pesta miras bersama enam orang rekannya masing-masing bernama Raymon, Samuel Koki Sida, Niga, Markos, Yohanes Ngongo dan Agus. Pesta miras yang digelar di lantai II bedeng itu juga dihadiri oleh orang luar alias tamu undangan yang tidak dikenali oleh kedua korban. Selama sejam pasca menegak minuman beralkohol, salah satu buruh yang tinggal di bedeng bernama Raymon cecok dengan satu orang luar. Keduanya bersitegang ditengah pesta miras berlangsung. Meski demikian, rekan-rekan sesama buruh termasuk kedua korban melerai dan menyudahi percecokan itu. Situasi pun terkendali dan pesta pun kembali dilakukan. "Kalau percekcokan itu karena masalah perempuan. Bukan mereka (korban) ini yang masalah, tapi satu undangan dengan si Raymon," beber sumber di kepolisian, Minggu (24/9) malam.
Setelah menggelar pesta miras itu, sekitar pukul 22.30 wita atau sejam pasca insiden itu, sang tamu yang diduga sebagai pelaku penusukan itu turun ke lantai I dan meninggalkan lokasi. Namun, ia tetap mengomel dan berteriak. Mendengar hal itu, Raymon yang merupakan sumber masalah turun dan mengikutinya. Nah, saat berada di bawah itulah, keduanya berkelahi. Karena gaduh yang ditimbulkan, kedua korban ikut turun dan berusaha melerai perkelahian. Namun, keduanya justru terkena sabetan senjata tajam. Korban Handi Ikhwanto, 39, mengalami luka tusuk pada bagian dada kiri dan banyak mengeluarkan darah, sehingga meregang nyawa di lokasi. Sementara, Panjiono, 25, menderita luka tusuk pada bagian perut. "Kondisi di lantai I itu gelap. Mereka (korban) berusaha melerai. Namun, keduanya justru jadi korban dan meregang nyawa. Yang kena pertama adalah korban kritis itu. Baru setelah itu yang meninggal," bisik sumber tadi.
Mendapati kedua korban tumbang, pelaku langsung kabur. Sementara, rekan-rekan sesama peminum turun dan membantu keduanya. Namun, hanya Panjiono saja yang berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke RS Sanglah untuk penanganan medis. Sementara Handi Ikhwanto tewas di TKP. Insiden inipun diteruskan oleh penghuni bedeng kepada pihak kepolisian dari Polsek Kuta Selatan. Anggota Unit Reskrim langsung mendatangi TKP untuk menggali keterangan saksi dan juga melakukan olah tempat kejadian. Sumber dikepolsian mengaku, pelaku penusukan ini sudah dikantongi identitasnya dan masih diburu. "Ya, sudah ada tiga saksi yang diambil keterangannya dan masih dalam analisa pihak kepolisian. Jenazah korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RS Sanglah," tungkasnya.
Secara terpisah, Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem membenarkan prihal insiden penusukan saat pesta miras itu. Hanya saja, ia masih irit bicara prihal terduga pelaku dan penyelidikan saat ini. "Kita masih buru. Nanti kalau sudah tertangkap akan kita ekspos. Ini atas perintah Kapolresta juga," kata Kompol Patrem. *dar
Informasi yang dihimpun NusaBali, korban yang tewas adalah Handi Ikhwanto, 39 asal Lumajang, Jawa Timur, yang mengalami luka tusuk pada bagian dada kiri dan banyak mengeluarkan darah. Sementara, seorang lainnya, Panjiono, 25, asal Palembang masih dalam keadaan kritis di RS Sanglah karena menderita luka tusuk pada bagian perut.
Penganiayaan terhadap kedua buruh ini berawal ketika mereka menggelar pesta miras bersama enam orang rekannya masing-masing bernama Raymon, Samuel Koki Sida, Niga, Markos, Yohanes Ngongo dan Agus. Pesta miras yang digelar di lantai II bedeng itu juga dihadiri oleh orang luar alias tamu undangan yang tidak dikenali oleh kedua korban. Selama sejam pasca menegak minuman beralkohol, salah satu buruh yang tinggal di bedeng bernama Raymon cecok dengan satu orang luar. Keduanya bersitegang ditengah pesta miras berlangsung. Meski demikian, rekan-rekan sesama buruh termasuk kedua korban melerai dan menyudahi percecokan itu. Situasi pun terkendali dan pesta pun kembali dilakukan. "Kalau percekcokan itu karena masalah perempuan. Bukan mereka (korban) ini yang masalah, tapi satu undangan dengan si Raymon," beber sumber di kepolisian, Minggu (24/9) malam.
Setelah menggelar pesta miras itu, sekitar pukul 22.30 wita atau sejam pasca insiden itu, sang tamu yang diduga sebagai pelaku penusukan itu turun ke lantai I dan meninggalkan lokasi. Namun, ia tetap mengomel dan berteriak. Mendengar hal itu, Raymon yang merupakan sumber masalah turun dan mengikutinya. Nah, saat berada di bawah itulah, keduanya berkelahi. Karena gaduh yang ditimbulkan, kedua korban ikut turun dan berusaha melerai perkelahian. Namun, keduanya justru terkena sabetan senjata tajam. Korban Handi Ikhwanto, 39, mengalami luka tusuk pada bagian dada kiri dan banyak mengeluarkan darah, sehingga meregang nyawa di lokasi. Sementara, Panjiono, 25, menderita luka tusuk pada bagian perut. "Kondisi di lantai I itu gelap. Mereka (korban) berusaha melerai. Namun, keduanya justru jadi korban dan meregang nyawa. Yang kena pertama adalah korban kritis itu. Baru setelah itu yang meninggal," bisik sumber tadi.
Mendapati kedua korban tumbang, pelaku langsung kabur. Sementara, rekan-rekan sesama peminum turun dan membantu keduanya. Namun, hanya Panjiono saja yang berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke RS Sanglah untuk penanganan medis. Sementara Handi Ikhwanto tewas di TKP. Insiden inipun diteruskan oleh penghuni bedeng kepada pihak kepolisian dari Polsek Kuta Selatan. Anggota Unit Reskrim langsung mendatangi TKP untuk menggali keterangan saksi dan juga melakukan olah tempat kejadian. Sumber dikepolsian mengaku, pelaku penusukan ini sudah dikantongi identitasnya dan masih diburu. "Ya, sudah ada tiga saksi yang diambil keterangannya dan masih dalam analisa pihak kepolisian. Jenazah korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RS Sanglah," tungkasnya.
Secara terpisah, Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem membenarkan prihal insiden penusukan saat pesta miras itu. Hanya saja, ia masih irit bicara prihal terduga pelaku dan penyelidikan saat ini. "Kita masih buru. Nanti kalau sudah tertangkap akan kita ekspos. Ini atas perintah Kapolresta juga," kata Kompol Patrem. *dar
Komentar