Relawan Gadungan Bikin Resah Dua Desa
Seorang relawan gadungan yang tidak jelas identitasnya sempat membuat resah warga dua desa bertetangga di Kecamatan Rendang, Karangasem, yakni Desa Nongan dan Desa Rendang, Jumat (22/9).
AMLAPURA, NusaBali
Masalahnya, relawan gadungan ini meminta warga dua desa mengungsi, padahal Desa Nongan dan Desa Rendang tidak masuk zona merah bencana Gunung Agung. Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun gerah dengan kejadian ini.
Gara-gara instruksi menyesatkan dari relawan gadungan, warga di Desa Nongan dan Desa Rendang sampai resah. Mereka tegang, bingung, dan bertanya satu sama lain, apa-kah mengikuti instruksi relawan gadungan atau tunggu instruksi resmi dari pemerintah. Beruntung, informasi ini sampai ke Camat Rendang, I Wayan Mastra.
Akhirnya, Camat wayan Mastra pun langsung terjun ke Desa Rendang dan Desa Nongan, Jumat malam, untuk menenangkan warganya yang resah. Keesokan harinya, masalah ini dilaporkan ke Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang terjun ke lapangan, Sabtu (23/9). "Warga dari dua desa ini sempat bingung, karena mereka disuruh mengungsi. Malam itu juga kami luruskan dan beritahu masyarakat setempat agar tenang, karena Desa Nongan dan Desa Rendang berada di zona aman,” ungkap Camat Wayan Mastra saat dikonfirmasi NusaBali di Desa/Kecamatan Rendang, Minggu (24/9).
Sementara, sesuai rekaman video dalam kunjungannya hari Sabtu, Gubernur Pastika gerah atas instruksi orang tak jelas meminta warga mengungsi. Padahal, instruksi untuk mengungsi adalah kewenangan camat. Gubernur Pastuka pun meminta masyarakat tidak gampang percaya kepada orang yang tak dikenal identitasnya, walau datang mengaku sebagai relawan dan mengenakan seragam.
"Jangan percaya sama orang yang mengaku relawan, tanya orangnya dari mana, se-lanjutnya laporkan ke Pak Camat," ujar Pastika di sela-sela mengunjungi pengungsi di Aula Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang di Banjar Singarata, De-sa/Kecamatan Rendang. Pastika menegaskan, tidak ada yang menyuruh warga Desa Nongan dan Desa Rendang untuk mengungsi, karen ekdua desa ini masuk zona aman.
Sedangkan Camat Wayan Mastra mengaku telah mensosialisasikan kepada seluruh pengungsi yang ditampung di Desa Rendang, Desa Nongan, dan Desa Pesaban, bahwa yang berhak memberikan arahan adalah Perbekel dan Camat. "Jika ada yang mengaku relawan menyuruh pindah lokasi, jangan mau. Hanya Perbekel dan Camat yang punya kewenangan memberikan arahan soal itu," tandas Camat Wayan Mastra.
Pada bagian lain, Camat Wayan Mastra memaparkan aktivitas di Pura Besakih, Desa Pakraman Besakih, Kecamatan Rendang sudah sepi aktivitas. Tidak ada lagi pamedek yang tangkil ke Pura Besakih. Dagang yang biasa jualan di bawah Pura Besakih juga tidak ada.
Menurut dia, pamedek ke Pura Besakih mulai sepi sejak Gunung Agung berstatus siaga, Senin (18/9) malam. Setelah Gunung Agung berstatus awas per Jumat (22/9) malam, aktivitas di Pura Besakih praktis terhenti. Warga Desa Besakih juga sudah mengungsi. “Desa Besakih kan masuk KRB III (zona merah) yang mesti disterilkan, karena berada di radius 9 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung,” katanya.
Peristiwa memalukan terjadi di Banjare Mumbul, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Minggu pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Di kawasan yang dalam kondisi kosong karena ditinggal warganya mengungsi ini, muncul orang mencurigakan coba melakukan aksi pencurian di rumah warga. Beruntung, orang tak dikenal tersebut kepergok polisi yang tengah ronda, hingga sempat diinterogasi. "Oknum mencurigakan itu belum sempat mencuri, baru dicurigai saja," ujar Kapolsek Bebandem, AKP AA Ngurah Agung.
Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sempat terjun ke Dermaga Pesiar Tanah Ampo di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu siang sekitar pukul 13.00 Wita. Luhut terjun untuk memantau Pos Tanggap Bencana di Dermaga Pesiar Tanah Ampo.
Dalam knjungan kemarin, Luhut sekaligus menyerahkan bantuan sebesar Rp 900 juta, yang diterima Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, disaksikan jajaran Pimpinan OPD lingkup Pemkab Karangasem dan Kapolres Karangasem, AKBP I Wayan Gede Ardana. Luhut juga menyempatkan diri memantau kondisi pengungsi korban bencana Gunung Agung yang ditampung di Lapangan Umum Desa Ulakan. Sebelum datang ke Desa Ulakan, Luhut kemarin lebih dulu menjenguk pengungsi yang ditampung di GOR Suwecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung. *k16
Gara-gara instruksi menyesatkan dari relawan gadungan, warga di Desa Nongan dan Desa Rendang sampai resah. Mereka tegang, bingung, dan bertanya satu sama lain, apa-kah mengikuti instruksi relawan gadungan atau tunggu instruksi resmi dari pemerintah. Beruntung, informasi ini sampai ke Camat Rendang, I Wayan Mastra.
Akhirnya, Camat wayan Mastra pun langsung terjun ke Desa Rendang dan Desa Nongan, Jumat malam, untuk menenangkan warganya yang resah. Keesokan harinya, masalah ini dilaporkan ke Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang terjun ke lapangan, Sabtu (23/9). "Warga dari dua desa ini sempat bingung, karena mereka disuruh mengungsi. Malam itu juga kami luruskan dan beritahu masyarakat setempat agar tenang, karena Desa Nongan dan Desa Rendang berada di zona aman,” ungkap Camat Wayan Mastra saat dikonfirmasi NusaBali di Desa/Kecamatan Rendang, Minggu (24/9).
Sementara, sesuai rekaman video dalam kunjungannya hari Sabtu, Gubernur Pastika gerah atas instruksi orang tak jelas meminta warga mengungsi. Padahal, instruksi untuk mengungsi adalah kewenangan camat. Gubernur Pastuka pun meminta masyarakat tidak gampang percaya kepada orang yang tak dikenal identitasnya, walau datang mengaku sebagai relawan dan mengenakan seragam.
"Jangan percaya sama orang yang mengaku relawan, tanya orangnya dari mana, se-lanjutnya laporkan ke Pak Camat," ujar Pastika di sela-sela mengunjungi pengungsi di Aula Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang di Banjar Singarata, De-sa/Kecamatan Rendang. Pastika menegaskan, tidak ada yang menyuruh warga Desa Nongan dan Desa Rendang untuk mengungsi, karen ekdua desa ini masuk zona aman.
Sedangkan Camat Wayan Mastra mengaku telah mensosialisasikan kepada seluruh pengungsi yang ditampung di Desa Rendang, Desa Nongan, dan Desa Pesaban, bahwa yang berhak memberikan arahan adalah Perbekel dan Camat. "Jika ada yang mengaku relawan menyuruh pindah lokasi, jangan mau. Hanya Perbekel dan Camat yang punya kewenangan memberikan arahan soal itu," tandas Camat Wayan Mastra.
Pada bagian lain, Camat Wayan Mastra memaparkan aktivitas di Pura Besakih, Desa Pakraman Besakih, Kecamatan Rendang sudah sepi aktivitas. Tidak ada lagi pamedek yang tangkil ke Pura Besakih. Dagang yang biasa jualan di bawah Pura Besakih juga tidak ada.
Menurut dia, pamedek ke Pura Besakih mulai sepi sejak Gunung Agung berstatus siaga, Senin (18/9) malam. Setelah Gunung Agung berstatus awas per Jumat (22/9) malam, aktivitas di Pura Besakih praktis terhenti. Warga Desa Besakih juga sudah mengungsi. “Desa Besakih kan masuk KRB III (zona merah) yang mesti disterilkan, karena berada di radius 9 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung,” katanya.
Peristiwa memalukan terjadi di Banjare Mumbul, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Minggu pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Di kawasan yang dalam kondisi kosong karena ditinggal warganya mengungsi ini, muncul orang mencurigakan coba melakukan aksi pencurian di rumah warga. Beruntung, orang tak dikenal tersebut kepergok polisi yang tengah ronda, hingga sempat diinterogasi. "Oknum mencurigakan itu belum sempat mencuri, baru dicurigai saja," ujar Kapolsek Bebandem, AKP AA Ngurah Agung.
Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sempat terjun ke Dermaga Pesiar Tanah Ampo di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu siang sekitar pukul 13.00 Wita. Luhut terjun untuk memantau Pos Tanggap Bencana di Dermaga Pesiar Tanah Ampo.
Dalam knjungan kemarin, Luhut sekaligus menyerahkan bantuan sebesar Rp 900 juta, yang diterima Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, disaksikan jajaran Pimpinan OPD lingkup Pemkab Karangasem dan Kapolres Karangasem, AKBP I Wayan Gede Ardana. Luhut juga menyempatkan diri memantau kondisi pengungsi korban bencana Gunung Agung yang ditampung di Lapangan Umum Desa Ulakan. Sebelum datang ke Desa Ulakan, Luhut kemarin lebih dulu menjenguk pengungsi yang ditampung di GOR Suwecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung. *k16
1
Komentar