Golkar Yakin Rebut Kursi Gubernur Bali
DPP Golkar optimis partainya bisa merebut kursi Gubernur Bali dalam tarung Pilgub 2018 mendatang.
DENPASAR, NusaBali
Alasannya, elektabilitas dan soliditas Golkar di Bali saat ini menunjukkan grafik meningkat. Keyakinan ini diungkapkan Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham, di sela-sela acara konsolidasi dan penggalangan dana untuk pengungsi korban bencana Gunung Agung yang digelar di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Sabtu (23/9) malam. Idrus Marham menegaskan, gerakan kader Golkar di Bali cukup solid. Ini modal penting untuk memenangkan tarung Pilgub Bali, 27 Juli 2018 mendatang.
Dalam tarung Pilgub Bali 2018, Golkar akan usung Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sebagai Calon Gubernur (Cagub). Hanya saja, sejauh ini siapa tandem SGB di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali belum ditentukan.
“Peluang kita memenangkan Pilgub Bali 2018 mendatang terbuka lebar. Pasalnya, dari laporan dan pengamatan kita di lapangan, soliditas kader Golkar di Bali sangat terjaga dan cenderung meningkat,” tandas Idrus Marham di sela acara konsolidasi yang juga dihadiri Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali Wayan Gunawan, dan sejumlah Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota sed-Bali.
Idrus Marham menegaskan, DPP Golkar sudah menetapkan SGB sebagai Cagub Bali 2018. Siapa pun nanti lawannya, tidak masalah, karena SGB memiliki elektabilitas yang terus meningkat. “Siapa pun nanti lawannya, saya melihat Golkar yang akan mengusung SGB berpeluang menangkan Pilgub Bali 2018. Saya optimis,” tegas mantan Ketua Pansus Bank Century DPR ini.
Ketika ditanya masalah lamanya penetapan Cawagub pendamping SGB, menurut Idrus Marham, semuanya sedang berproses. DPD I Golkar Bali dan SGB nantinya akan dimintai pendapat untuk memutuskan siapa yang pantas dan layak jadi Cawagub Bali 2018. “Soal nama kandidat Cawagub, itu kewenangan DPD I Golkar Bali untuk me-nyerahkan nama-nama. Kami tidak intervensi siapa yang diajukan. Saat ini masih berproses dengan survei,” ujarnya.
Idrus Marham pun mengintruksikan kader Golkar di Bali turun ke bawah bersama seluruh elemen. Golkar dengan tagline ‘Golkar Bersahabat dengan Rakyat’ adalah modal untuk melakukan pendekatan kepada rakyat di akar rumput. “Kalau kader Golkar sudah ada di tengah-tengah rakyat, bersahabat dengan rakyat, kita bisa memenangkan setiap event politik ke depan.”
Dalam Pilgub Bali 2018, Golkar skenariokan tarung head to head melawan PDIP, yang kemungkinan besar akan usung pasangan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu)-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ave (Paket KBS-Ace) sebagai Cagub-Cawagub. Wayan Koster adalah politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kii Ketua DPD I Golkar Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga periode. Sedangkan Cok Ace adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013.
Sebaliknya, SGB yang akan diusung Golkar sebagai Cagub Bali 2018 merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Untuk ciptakan tarung head to hed melawan PDIP, Golkar berupaya menggaet parpol-parol parlemen buat diajak berkoalisi mengusung SGB, seperti Demokrat, Gerindra, NasDem, Hanura, PAN, dan PKPI.
Sementara itu, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, menyatakan akan digelar rapat di DPP Golkar, 30 September 2017 nanti. Agenda rapat DPP Golkar nanti adalah membuka hasil survei kandidat tahap pertama.
“Nanti akan ada agenda membuka hasil survei tahap pertama, yakni hasil survei dari lembaga riset yang sudah terbukti profesionalismenya. Yang disurvei belum dalam bentuk paket calon,” ujar Gus Adhi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu (24/9).
Gus Adhi menyebutkan, DPP Golkar akan meneliti hasil survei tersebut, untuk sela-njutnya dikaji paket Cagub-Cawagub yang akan direkomendasi. “Banyak nama yang sebelumnya disurvei. Tanggal 30 September 2017 hasil survei awal akan dibuka. Nah nanti akan diketahui siapa kandidat yang kuat sebagai Cawagub pendamping SGB. Nah, saat itu Cagub-nya akan diminta pendapat,” tegas politisi Golkar asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang juga anggota DPR RI Dapil Bali ini. *nat
Dalam tarung Pilgub Bali 2018, Golkar akan usung Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sebagai Calon Gubernur (Cagub). Hanya saja, sejauh ini siapa tandem SGB di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali belum ditentukan.
“Peluang kita memenangkan Pilgub Bali 2018 mendatang terbuka lebar. Pasalnya, dari laporan dan pengamatan kita di lapangan, soliditas kader Golkar di Bali sangat terjaga dan cenderung meningkat,” tandas Idrus Marham di sela acara konsolidasi yang juga dihadiri Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali Wayan Gunawan, dan sejumlah Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota sed-Bali.
Idrus Marham menegaskan, DPP Golkar sudah menetapkan SGB sebagai Cagub Bali 2018. Siapa pun nanti lawannya, tidak masalah, karena SGB memiliki elektabilitas yang terus meningkat. “Siapa pun nanti lawannya, saya melihat Golkar yang akan mengusung SGB berpeluang menangkan Pilgub Bali 2018. Saya optimis,” tegas mantan Ketua Pansus Bank Century DPR ini.
Ketika ditanya masalah lamanya penetapan Cawagub pendamping SGB, menurut Idrus Marham, semuanya sedang berproses. DPD I Golkar Bali dan SGB nantinya akan dimintai pendapat untuk memutuskan siapa yang pantas dan layak jadi Cawagub Bali 2018. “Soal nama kandidat Cawagub, itu kewenangan DPD I Golkar Bali untuk me-nyerahkan nama-nama. Kami tidak intervensi siapa yang diajukan. Saat ini masih berproses dengan survei,” ujarnya.
Idrus Marham pun mengintruksikan kader Golkar di Bali turun ke bawah bersama seluruh elemen. Golkar dengan tagline ‘Golkar Bersahabat dengan Rakyat’ adalah modal untuk melakukan pendekatan kepada rakyat di akar rumput. “Kalau kader Golkar sudah ada di tengah-tengah rakyat, bersahabat dengan rakyat, kita bisa memenangkan setiap event politik ke depan.”
Dalam Pilgub Bali 2018, Golkar skenariokan tarung head to head melawan PDIP, yang kemungkinan besar akan usung pasangan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu)-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ave (Paket KBS-Ace) sebagai Cagub-Cawagub. Wayan Koster adalah politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kii Ketua DPD I Golkar Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga periode. Sedangkan Cok Ace adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013.
Sebaliknya, SGB yang akan diusung Golkar sebagai Cagub Bali 2018 merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Untuk ciptakan tarung head to hed melawan PDIP, Golkar berupaya menggaet parpol-parol parlemen buat diajak berkoalisi mengusung SGB, seperti Demokrat, Gerindra, NasDem, Hanura, PAN, dan PKPI.
Sementara itu, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, menyatakan akan digelar rapat di DPP Golkar, 30 September 2017 nanti. Agenda rapat DPP Golkar nanti adalah membuka hasil survei kandidat tahap pertama.
“Nanti akan ada agenda membuka hasil survei tahap pertama, yakni hasil survei dari lembaga riset yang sudah terbukti profesionalismenya. Yang disurvei belum dalam bentuk paket calon,” ujar Gus Adhi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu (24/9).
Gus Adhi menyebutkan, DPP Golkar akan meneliti hasil survei tersebut, untuk sela-njutnya dikaji paket Cagub-Cawagub yang akan direkomendasi. “Banyak nama yang sebelumnya disurvei. Tanggal 30 September 2017 hasil survei awal akan dibuka. Nah nanti akan diketahui siapa kandidat yang kuat sebagai Cawagub pendamping SGB. Nah, saat itu Cagub-nya akan diminta pendapat,” tegas politisi Golkar asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang juga anggota DPR RI Dapil Bali ini. *nat
1
Komentar