nusabali

PDAM Bangli Pastikan Layanan Aman

  • www.nusabali.com-pdam-bangli-pastikan-layanan-aman

PDAM Bangli memiliki 24 bak penampung air, 22 bak di antaranya kondisinya tertutup sehingga airnya tidak tercampur dengan material erupsi.

BANGLI, NusaBali

Layanan PDAM Bangli sejauh ini dipastikan aman, termasuk untuk melayani kebutuhan air bersih bagi para pengungsi bencana Gunung Agung yang tersebar di wilayah Bangli. Selain itu, ketika nantinya terjadi erupsi Gunung Agung, air PDAM masih aman dalam artian layak minum. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan pengecekan kondisi bak penampungan.

Direktur PDAM Bangli I Wayan Gde Yuliawan Askara, mengatakan dari 24 bak penampungan air yang dimiliki PDAM, 22 bak di antaranya dalam kondisi tertutup. Sehingga jika terjadi erupsi, air tidak bercampur material letusan, seperti debu dan pasir. Sementara untuk dua reservoir yakni yang ada di Desa Catur Kintamani dan Gamongan, Kayubihi, dalam posisi terbuka.

“Kami terus melakukan perngecekan, agar pasokan air saat terjadi erupsi masih layak konsumsi. Dan bila dibutuhkan tentu dua bak penampungan akan ditutup,” ungkap Yuliawan Askara, Senin (25/9)

Dijelaskannya, air yang didistribusikan PDAM bersumber dari mata air. Air tersebur ditampung dalam bak penampungan. Setelah dilakukan beberapa tahapan ‘pengolahan’, barulah air tersebur didistribusikan kepada konsumen.  

Beda halnya bila air baku bersumber dari sungai, mesti diolah dengan sistem Intake Instalasi Pengolahan Air (IPA), barang tentu berpeluang tercemar material erupsi. “Untuk air yang kami pakai langsung diambil dari sumber mata air, sehingga peluang tercemar material erupsi sangat kecil,” imbuhnya.

Untuk pelayanan para pengungsi, pihaknya memasang sejumlah keran. Pengungsi sebagian besar berada di balai banjar, dan di lokasi tersebut sudah ada akses air PDAM. Sementara yang tidak ada akses, air disalurkan menggunakan mobil tangki. Namun mobil tangki milik PDAM tidak bisa dimanfaatkan.

“Kami memiliki 1 unit mobil tangki namun kondisinya rusak. Jadi air diangkut menggunakan tangki BPBD dan Dinas Sosial,” ujar Yuliawan Askara .

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bali, agar bisa dibantu armada mobil tangki untuk  bisa digunakan mendistribusikan air ke tempat pengungsian yang tersebar di empat kecamatan. Selain itu pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan PDAM se-Bali, agar menurunkan armadanya ke Bangli untuk membantu pendistribusian air. *e

Komentar