nusabali

Anak-anak Pengungsi Berebut Seragam Sekolah

  • www.nusabali.com-anak-anak-pengungsi-berebut-seragam-sekolah

Keceriaan merona pada wajah anak-anak pengungsi di Lapangan Sutasoma Sukawati, Gianyar, Selasa (26/9).

GIANYAR, NusaBali

Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar membawakan mereka seragam sekolah yang baru. Anak-anak itu awalnya dikelompokkan sesuai jenjang pendidikan SD dan SMP, dan SMA. Dalam barisan yang dibentuk, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar AA Gde Oka Digjaya dan sejumlah staf Disdik Gianyar memberikan satu persatu seragam kepada anak-anak ini. Selain seragam, juga diserahkan perlengkapan belajar.

Kasi Peserta Didik Bidang Pendidikan Dasar Disdik Gianyar I Nyoman Pujaantara ditemui di Posko Lapangan Sutasoma, menjelaskan, pihaknya menyiapkan sekitar 200 seragam sekolah untuk jenjang SD dan SMP. Rinciannya, seragam SMP putra 50 paket, seragam SMP putri 50 paket. Begitu pula seragam SD putra 50 paket dan seragam SD putri 50 paket. Sementara untuk SMA disediakan sebanyak 17 seragam sesuai kebutuhan bekerjasama dengan UPT Disdik SMA. Karena jumlah pengungsi terus bertambah, pihaknya pun berencana kembali memesan seragam. “Untuk SMP kami masih pesan lagi 15 paket. Untuk SD rasanya masih cukup, nanti kalau ada tambahan akan kami kondisikan,” jelasnya.

Dikatakan, pengadaan seragam ini sebagai inisiatif dari Disdik untuk memfasilitasi anak-anak pengungsi dalam mengakses pendidikan. Sebab bagaimana pun juga namanya anak-anak pasti merasa minder jika belajar di sekolah tanpa mengenakan seragam. “Pakai baju yang beda, secara psikologi anak-anak akan merasa minder, akhirnya gak mau sekolah. Nah dengan dibagikan seragam ini,  mudah-mudahan semangat mereka untuk belajar kian terpacu,” jelasnya.

Kasi Paud dan TK Disdik Gianyar I Made Sunarta  mengatakan, pihaknya juga memfasilitasi anak-anak usia 3 - 5 tahun untuk pembelajaran. “Anak-anak usia bermain disediakan sarana bermain. Kadang-kadang mereka juga diajak mewarnai dan bercerita,” imbuhnya.
 
Sebaran sekolah anak-anak pengungsi, menurut Kepala UPT Disdik Gianyar Ni Ketut Yuriati, lokasinya terpusat di Desa Batuan dan Desa Sukawati. SD yang menampung antara lain  SDN 2 Batuan, SDN 3 Batuan, SDN 1, 2, 6, dan 7 Sukawati.  “Ada 67 anak SD yang belajar sementara di 6 SD. Jumlah ini baru yang tercatat diposko saja, belum yang di masing-masing banjar ada pengungsinya,” jelasnya.

Sedangkan untuk SMP diikuti 39 orang tersebar di SMPN 1 Sukawati, SMPN 2 Sukawati dan SMP Widyaswara Sukawati. Setelah dibagikan seragam, anak-anak ini akan resmi belajar per Rabu (27/9) pagi. “Besok pagi jam 7 anak-anak pengungsi yang sudah terdata dan dapat baju kumpul di depan posko lalu diantar jemput ke sekolah,” terangnya.

Pengungsi berstatus siswa SD di Posko Sutasoma 51 orang dan SMP 30 orang. Hingga Selasa siang, pengungsi di Posko Sutasoma 50 KK dengan 471 jiwa. Data BPBD Gianyar, pengungsi di Gianyar 6.140 jiwa tersebar di 7 kecamatan. Rinciannya, 1.334 jiwa di Kecamatan Gianyar,  975 jiwa di Blahbatuh,  2.306 di Sukawati, 478 jiwa di Ubud,  279 di Tampaksiring, 434 di Tegallalang, dan 334 jiwa di Payangan. “Sumber data ini dari para camat. Jumlah ini tidak termasuk pengungsi yang ditampung di Posko Lapangan Sutasoma,” jelas Kepala BPBD Gianyar, AA Oka Digjaya.*nvi

Komentar