Pohon Ehe di Pura Goa Lawah Tumbang
Pohon Ehe kembar berusia ratusan tahun di areal Pura Goa Lawah, Desa Pakraman/Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, tumbang dan menimpa Balai Pasanekan hingga hancur, Senin (25/9) malam.
SEMARAPURA, NusaBali
Diprediksi, pohon tumbang karena menua dan guncangan gempa berkali-kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung, Karangasem.
Tidak ada korban jiwa. Kerugian materiil ditaksir Rp 50 juta. Pohon itu tumbuh di jaba sisi Pura Goa Lawah, tumbang sekitar 19.40 Wita. Tinggi pohon sekitar 25 meter, berdimater 4 meter, tumbang ke arah barat dan menimpa sebuah Balai Pasanekan hingga hancur.
Kembaran pohon satu lagi di sisi timur masih berdiri kokoh. Tak berselang lama petugas BPBD Klungkung turun ke lokasi untuk mengevakuasi pohon. Karena kondisi gelap maka evakuasi dilanjutkan keesokan harinya. Pantauan NusaBali Selasa (26/9) skitar pukul 08.00 Wita, krama setempat bergotong royong membersihkan puing-puing Balai Pasanekan yang hancur terimpa pohon. Sejumlah patung dekat pohon tidak tertimpa pohon, meskipun posisinya sekitar semeter.
Bendahara Panitia Pura Goa Lawah I Putu Juliadi mengatakan, tanda-tanda pohon tumbang sejak Senin siang sekitar pukul 12.30 Wita. Saat itu ada sulinggih duduk di Balai Pasanekan, didampingi panitia pura. Baru 10 menit berada di balai itu, tiba-tiba terjadi gempa akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung, diikuti suara keras seperti keretakan batang pohon.
Ternyata satu dari dua pohon ehe atau dikenal dengan pohon kembar ini tumbang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya langsung mencari tukang tebang kayu agar memangkas beberapa dahan pohon agar tidak tumbang. Ternyata malam harinya pohon itu tumbang. “Rencananya Selasa pagi kami pangkas, karena dahannya lebih besar ke kanan. Dahannya tidak seimbang, kami sangat menyadari itu akarnya juga sudah retak dan bolong-bolong. Selain itu ada gempa juga secara berturut-turut,” katanya.
Juliadi menjelaskan, pohon memang kembar seperti suami istri (sisi timur dan barat) usianya sudah mencapai ratusan tahun. Pasca pohon itu tumbang pihaknya akan menanyakan ke di Griya di wilayah Dawan. Disamping itu juga akan dilakukan upacara pacaruan. “Kami akan menanam pohon baru menggantikan pohon tumbang itu,” harapnya.*wa
Diprediksi, pohon tumbang karena menua dan guncangan gempa berkali-kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung, Karangasem.
Tidak ada korban jiwa. Kerugian materiil ditaksir Rp 50 juta. Pohon itu tumbuh di jaba sisi Pura Goa Lawah, tumbang sekitar 19.40 Wita. Tinggi pohon sekitar 25 meter, berdimater 4 meter, tumbang ke arah barat dan menimpa sebuah Balai Pasanekan hingga hancur.
Kembaran pohon satu lagi di sisi timur masih berdiri kokoh. Tak berselang lama petugas BPBD Klungkung turun ke lokasi untuk mengevakuasi pohon. Karena kondisi gelap maka evakuasi dilanjutkan keesokan harinya. Pantauan NusaBali Selasa (26/9) skitar pukul 08.00 Wita, krama setempat bergotong royong membersihkan puing-puing Balai Pasanekan yang hancur terimpa pohon. Sejumlah patung dekat pohon tidak tertimpa pohon, meskipun posisinya sekitar semeter.
Bendahara Panitia Pura Goa Lawah I Putu Juliadi mengatakan, tanda-tanda pohon tumbang sejak Senin siang sekitar pukul 12.30 Wita. Saat itu ada sulinggih duduk di Balai Pasanekan, didampingi panitia pura. Baru 10 menit berada di balai itu, tiba-tiba terjadi gempa akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung, diikuti suara keras seperti keretakan batang pohon.
Ternyata satu dari dua pohon ehe atau dikenal dengan pohon kembar ini tumbang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya langsung mencari tukang tebang kayu agar memangkas beberapa dahan pohon agar tidak tumbang. Ternyata malam harinya pohon itu tumbang. “Rencananya Selasa pagi kami pangkas, karena dahannya lebih besar ke kanan. Dahannya tidak seimbang, kami sangat menyadari itu akarnya juga sudah retak dan bolong-bolong. Selain itu ada gempa juga secara berturut-turut,” katanya.
Juliadi menjelaskan, pohon memang kembar seperti suami istri (sisi timur dan barat) usianya sudah mencapai ratusan tahun. Pasca pohon itu tumbang pihaknya akan menanyakan ke di Griya di wilayah Dawan. Disamping itu juga akan dilakukan upacara pacaruan. “Kami akan menanam pohon baru menggantikan pohon tumbang itu,” harapnya.*wa
1
Komentar