Napi LP Karangasem Diungsikan ke Bangli
175 napi laki-laki dibawa ke LP Narkotika Bangli, sementara 15 napi perempuan dititip di LP Bangli
BANGLI, NusaBali
Ratusan narapidana LP Kelas II B Karangasem dan LP Khusus Anak (LPKA) Karangasem dipindahkan sementara ke LP Narkotika Bangli, Selasa (26/9) siang. Pemindahan napi ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi bencana Gunung Agung meletus.
Napi dari LP Karangasem yang dipindahkan ke LP Narkotika Bangli di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Selasa kemarin berjumlah 151 orang. Mereka diberangkatkan dalam dua tahap, masing-masing pagi pukul 10.00 Wita dan sore pukul 15.00 Wita.
Sedangkan napi LP Khusus Anak Karangasem yang dipindahkan ke LP Narkotika Bangli berjumlah 24 orang. Rinciannya, 7 orang napi kasus pencurian, 6 napi kasus pengeroyokan, 5 napi kasus narkoba, 3 napi kasus perampokan, 2 napi kasus pelecehan seksual, dan 1 napi kasus pemerasan. Selain itu, pada saat bersamaan kemarin, 15 napi perempuan dari LP Karangasem juga diungsikan ke LP Kelas II B Bangli
Sebagian besar dari napi LP Karangasem dan LPKA Karangasem ini tiba di LP Narkotika Bangli, Selasa siang pukul 11.45 Wita. Mereka diangkut dengan mobil Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem, Bus Polres Karangasem, Bus Transpas LP Kerobokan (Badung), dan Bus Transpas LP Karangasem. Mereka satu per satu masuk ke halaman dalam LP Narkotika Bangli, selanjutnya dilakukan pemeriksaan barang bawaannya.
Kepala LPKA Karangasem, Haryoto, jujga ikut mengantar 24 napi anak-anak yang dipindahkan ke LP Narkotuka Bangli kemarin. Sedangkan Kepala LP Karangasem, Kusbiyantoro, tidak hadir karena masih melakukan pengawasan di Amlapura. Para napi pindahan berjumlah total 175 orang dari LP Karangasem dan LPKA Karangasem tersebut diterima langsung Kepala LP Narkotika Bangli, Arif Rahman.
Menurut Haryoto, proses pemindahan ‘sementara’ ratusan napi dari Karangsem ke LP Narkotika Bangli ini dilakukan sesuai instruksi Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Bali, Surung Pasaribu. Sebetulnya, lokasi LPKA Karangasem tidak masuk zona rawan bencana Gunung Agung meletus, karena posisnya terhalang oleh Bukit Gelumpang jika terjadi aliran lahar. Jaraknya juga cukup jauh, sekitar 17 kilometer dari Gunung Agung.
Namun, kata Arif Rahman, ada pertimbangan lain sehingga para napi beserta petugas LPKA Karangasem harus dipindahkan. Salah satu pertimbangannya, tanggung jawab moral untuk menjaga keselamatan dan keamanan napi. Selain itu, juga menyangkut ketersediaan bahan makanan untuk napi, mengingat pasar di sekitar LPKA Karangasem sudah tutup.
“Sesuai petunjuk, kami pindah sementara ke LP Narkotika Bangli sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ungkap Haryoto. “Kalau kami bertahan, pasti kesulitan untuk belanja kebutuhan pokok, karena pasar semua sudah tutup,” lanjut Haryoto.
Haryoto menyebutkan, persiapan untuk pemindahan napi dari Karangasem ini dilakukan sejak Senin (25/9) lalu. Pihaknya hanya diberi waktu dua hari untuk pemindahan napi. “Kami sempat rapat dan akhirnya sepakat pindah hari ini (kemarin). Sebab, intensitas kegempa cukup tinggi. Selama dua malam para napi dikumpulkan dan tidur di aula. Terakhir, tadi malam (Senin) semua tidur di dalam blok,” tandas pria asal Solo, Jawa Tengah ini.
Sementara itu, Kepala LP Narkotika Bangli, Arif Rahman, mengatakan kapasitas Lembaha Pemasyarakatan yang dipimpinnya 468 orang dan baru terisi 169 orang. Dengan kehadiran 151 napi LP Karangasem dan 24 napi LPKA Karangasem, maka LP Narkotika Bangli kini total terisi 344 orang.
Nantinya, kegiatan administarsi atau operasinaonal sepenuhnya akan dilakukan di LP Narkotika Bangli. Hanya petugas saja yang akan standby berjaga di LP Karangasem. “Kami berbagi ruangan untuk sementara. Untuk napi anak, tentu akan ditempatkan di blok khusus,” papar Arif Rahman.
Menurut Arif Rahman, beberapa rumah dinas yang masih kosong di Bangli bisa ditempati petugas LP Karangasem. Bila tidak mencukupi, untuk sementara Ruang Kantor LP Narkotika Bangli bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal, sampai petugas LP Karangasem mendapatkan rumah kontrakan.
Sementara itu, Kepala LP Bangli, Diding Alfian, mengatakan pihaknya menerima 15 napi khusus perempuan dari LP Karangasem, Selasa kemarin. Rinciannya, 10 napi kasus narkoba, 3 napi kasus penipuan, 1 napi kasus penggelapan, dan 1 napi kasus pembunuhan. Mereka semuanya tiba di LP Bangli kemarin siang sekitar pukul 11.30 Wita dan langsung menempati Blok Widuri.
“Mereka berbaur dengan napi perempuan di sini (LP Bangli) yang jumlahnya 14 orang. Blok Widuri masih memadai, bisa menampung 30 orang,” ujar Diding Alfian secara terpisah di Bangli, Selasa kemarin. *e
Napi dari LP Karangasem yang dipindahkan ke LP Narkotika Bangli di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Selasa kemarin berjumlah 151 orang. Mereka diberangkatkan dalam dua tahap, masing-masing pagi pukul 10.00 Wita dan sore pukul 15.00 Wita.
Sedangkan napi LP Khusus Anak Karangasem yang dipindahkan ke LP Narkotika Bangli berjumlah 24 orang. Rinciannya, 7 orang napi kasus pencurian, 6 napi kasus pengeroyokan, 5 napi kasus narkoba, 3 napi kasus perampokan, 2 napi kasus pelecehan seksual, dan 1 napi kasus pemerasan. Selain itu, pada saat bersamaan kemarin, 15 napi perempuan dari LP Karangasem juga diungsikan ke LP Kelas II B Bangli
Sebagian besar dari napi LP Karangasem dan LPKA Karangasem ini tiba di LP Narkotika Bangli, Selasa siang pukul 11.45 Wita. Mereka diangkut dengan mobil Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem, Bus Polres Karangasem, Bus Transpas LP Kerobokan (Badung), dan Bus Transpas LP Karangasem. Mereka satu per satu masuk ke halaman dalam LP Narkotika Bangli, selanjutnya dilakukan pemeriksaan barang bawaannya.
Kepala LPKA Karangasem, Haryoto, jujga ikut mengantar 24 napi anak-anak yang dipindahkan ke LP Narkotuka Bangli kemarin. Sedangkan Kepala LP Karangasem, Kusbiyantoro, tidak hadir karena masih melakukan pengawasan di Amlapura. Para napi pindahan berjumlah total 175 orang dari LP Karangasem dan LPKA Karangasem tersebut diterima langsung Kepala LP Narkotika Bangli, Arif Rahman.
Menurut Haryoto, proses pemindahan ‘sementara’ ratusan napi dari Karangsem ke LP Narkotika Bangli ini dilakukan sesuai instruksi Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Bali, Surung Pasaribu. Sebetulnya, lokasi LPKA Karangasem tidak masuk zona rawan bencana Gunung Agung meletus, karena posisnya terhalang oleh Bukit Gelumpang jika terjadi aliran lahar. Jaraknya juga cukup jauh, sekitar 17 kilometer dari Gunung Agung.
Namun, kata Arif Rahman, ada pertimbangan lain sehingga para napi beserta petugas LPKA Karangasem harus dipindahkan. Salah satu pertimbangannya, tanggung jawab moral untuk menjaga keselamatan dan keamanan napi. Selain itu, juga menyangkut ketersediaan bahan makanan untuk napi, mengingat pasar di sekitar LPKA Karangasem sudah tutup.
“Sesuai petunjuk, kami pindah sementara ke LP Narkotika Bangli sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ungkap Haryoto. “Kalau kami bertahan, pasti kesulitan untuk belanja kebutuhan pokok, karena pasar semua sudah tutup,” lanjut Haryoto.
Haryoto menyebutkan, persiapan untuk pemindahan napi dari Karangasem ini dilakukan sejak Senin (25/9) lalu. Pihaknya hanya diberi waktu dua hari untuk pemindahan napi. “Kami sempat rapat dan akhirnya sepakat pindah hari ini (kemarin). Sebab, intensitas kegempa cukup tinggi. Selama dua malam para napi dikumpulkan dan tidur di aula. Terakhir, tadi malam (Senin) semua tidur di dalam blok,” tandas pria asal Solo, Jawa Tengah ini.
Sementara itu, Kepala LP Narkotika Bangli, Arif Rahman, mengatakan kapasitas Lembaha Pemasyarakatan yang dipimpinnya 468 orang dan baru terisi 169 orang. Dengan kehadiran 151 napi LP Karangasem dan 24 napi LPKA Karangasem, maka LP Narkotika Bangli kini total terisi 344 orang.
Nantinya, kegiatan administarsi atau operasinaonal sepenuhnya akan dilakukan di LP Narkotika Bangli. Hanya petugas saja yang akan standby berjaga di LP Karangasem. “Kami berbagi ruangan untuk sementara. Untuk napi anak, tentu akan ditempatkan di blok khusus,” papar Arif Rahman.
Menurut Arif Rahman, beberapa rumah dinas yang masih kosong di Bangli bisa ditempati petugas LP Karangasem. Bila tidak mencukupi, untuk sementara Ruang Kantor LP Narkotika Bangli bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal, sampai petugas LP Karangasem mendapatkan rumah kontrakan.
Sementara itu, Kepala LP Bangli, Diding Alfian, mengatakan pihaknya menerima 15 napi khusus perempuan dari LP Karangasem, Selasa kemarin. Rinciannya, 10 napi kasus narkoba, 3 napi kasus penipuan, 1 napi kasus penggelapan, dan 1 napi kasus pembunuhan. Mereka semuanya tiba di LP Bangli kemarin siang sekitar pukul 11.30 Wita dan langsung menempati Blok Widuri.
“Mereka berbaur dengan napi perempuan di sini (LP Bangli) yang jumlahnya 14 orang. Blok Widuri masih memadai, bisa menampung 30 orang,” ujar Diding Alfian secara terpisah di Bangli, Selasa kemarin. *e
Komentar