Pengelola Pasar Diimbau Terima Hasil Kerajinan Pengungsi
Warga Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung di tempat pengungsian banyak yang membuat usaha-usaha produktif untuk menghilangkan rasa jenuh di pengungsian.
DENPASAR, NusaBali
Seperti yang ditemukan di Kota Denpasar, dimana warga KRB Gunung Agung telah difasilitasi dengan berbagai usaha dari berjualan pisang goreng, kedai kopi, hingga membuat ceper.
Melihat kondisi ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar IB Alit Wiradana, saat pertemuan pemberdayaan pengelola Pasar Desa, di kantor setempat, Kamis (28/9), mengimbau kepada pengelola pasar untuk turut serta membantu mempromosikan dan menjual hasil kerajinan seperti ceper dan usaha lainnya di pasar desa untuk menunjang pendistribusian hasil kerajinan yang dibuat para pengungsi.
Lebih lanjut Alit Wiradana mengatakan, hingga saat ini jumlah warga yang mengungsi di Kota Denpasar terus meningkat. Fasilitas pun telah dipersiapkan Pemkot Denpasar yang juga telah didukung dengan posko-posko mandiri dari masyarakat dan berbagai lembaga lainnya.
“Mari kita tingkatkan rasa kemanusiaan, mengingat waktu yang cukup panjang dan tak dapat dipastikan sampai kapan kondisi seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Agung Peninjoan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Nyoman Suwarta mengatakan, saat ini di kawasan Pasar Agung juga terdapat warga pengungsi yang menetap. “Sehingga dari program ini sangat baik sekali membantu warga dalam menjual dan mempromosikan produknya di pasar desa. Apalagi menjelang hari raya permintaan akan ceper sebagai salah satu sarana upacara pasti banyak dibutuhkan warga,” ujarnya. *cr63
Melihat kondisi ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar IB Alit Wiradana, saat pertemuan pemberdayaan pengelola Pasar Desa, di kantor setempat, Kamis (28/9), mengimbau kepada pengelola pasar untuk turut serta membantu mempromosikan dan menjual hasil kerajinan seperti ceper dan usaha lainnya di pasar desa untuk menunjang pendistribusian hasil kerajinan yang dibuat para pengungsi.
Lebih lanjut Alit Wiradana mengatakan, hingga saat ini jumlah warga yang mengungsi di Kota Denpasar terus meningkat. Fasilitas pun telah dipersiapkan Pemkot Denpasar yang juga telah didukung dengan posko-posko mandiri dari masyarakat dan berbagai lembaga lainnya.
“Mari kita tingkatkan rasa kemanusiaan, mengingat waktu yang cukup panjang dan tak dapat dipastikan sampai kapan kondisi seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Agung Peninjoan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Nyoman Suwarta mengatakan, saat ini di kawasan Pasar Agung juga terdapat warga pengungsi yang menetap. “Sehingga dari program ini sangat baik sekali membantu warga dalam menjual dan mempromosikan produknya di pasar desa. Apalagi menjelang hari raya permintaan akan ceper sebagai salah satu sarana upacara pasti banyak dibutuhkan warga,” ujarnya. *cr63
1
Komentar