nusabali

Pamangku Pura Penataran Agung Besakih Meninggal di Pengungsian

  • www.nusabali.com-pamangku-pura-penataran-agung-besakih-meninggal-di-pengungsian

Satu lagi berita duka dari pengungsian bencana Gunung Agung.

SEMARAPURA, NusaBali

Kali ini, Pamangku Pura Penataran Agung Besakih, Desa Pakraman Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jro Mangku Istri Darma, 74, meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Klungkung, Jumat (29/9) pagi pukul 10.00 Wita. Jro Mangku Istri Darma meninggal dalam status masih dalam pengungsian.

Jro Mangku Istri Darma merupakan pamangku asal Banjar Kiduling Kreteg, Desa Be-sakih, Kecamatan Rendang. Dia menghembuskan napas terakhir akibat penyakit stro-ke yang dideritanya. Pamangku berusia 74 tahun ini meninggal setelah tiga hari dirawat di RSUD Klungkung di Semarapura.

Awalnya, Jro Mangku Istri Darma diboyong keluarganya mengungsi ke Jalan Dewi Sartika Semarapura kawasan Desa Bendul, Kecamatan Klungkung, sejak Kamis (21/9) lalu. Menurut anak dari Jro Mangku Istri Darma, yakni Jro Mangku Kupit, selama berada di pengungsian, awalnya kondisi almarhum cukup baik. Namun, berselang beberapa hari kemudian, kondisi kesehatan Jro Mangku Istri Darma menurun drastis.

Selain karena faktor usia dan memiliki riwayat stroke, diduga kuat kondisi Jro Mangku Istri Darma anjlok akibat banyak beban pikiran saat berada di pengungsian. Itu sebabnya, almarhum dilarikan ke RSUD Klungkung, Rabu (27/9) lalu. Namun, hanya berselang dua hari kemudian, almarhum menghembuskan napas terakhir, Jumat siang pukul 11.00 Wita.

“Kondisi badan beliau saat itu panas, hingga dilarikan ke rumah sakit,” ungkap Jro Mangku Kupit saat ditemui NusaBali di RSUD Klungkung, Jumat kemarin. Dia menyebutkan, ibundanya yang sudah sepuh dirawat intensif di Ruang VIP RSUD Klungkung. Namun, karena kondisinya sudah parah, nyawa almarhum tidak bisa tertolong lagi.

Hingga tadi malam, jenazah Jro Mangku Istri Darma masih dititipkan di Ruang Jenazah RSUD Klungkung. Karena kondisi kurang kondusif akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung, prosesi upacara pengabenan sulit dilakukan di kampung halamannya, Desa Besakih.

Karena itu, kata Jro Mangku Kupit, jenazah ibunya direncanakan akan diabenkan lewat kremasi di wilayah Kabupaten Klungkung pada Saniscara Pon Gumbreg, Sabtu Sabtu (30/9) ini. Hari ini pula akan dituntaskan prosesi ritual nganyut ke segera (laut). “Untuk pelaksanaan prosesi upacaranya, akan dibahas malam ini (tadi malam, Red),” jelas Jro Mangku Kupit.

Jro Mangku Istri Darma sendiri diketahui sudah menderita stroke sejak tahun 2015 lalu. Karenanya, Jro Mangku Mangku Istri Darma tidak terlalu banyak bisa bergerak. Kesehariannya, almarhum hanya duduk di atas kursi roda.

Hal ini juga diakui Juru Bicara Pamangku di Pura Besakih, Jro Mangku Suyasa,, saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah dari Amlapura, Jumat kemarin. Menurut Jro Mangku Suyasa, almarhum sejak lama sakit.

Bahkan, masuk RSUD Klungkung ini merupakan yang ketiga kalinya almarhum dirawat di rumah sakit. "Memang sakit sejak lama, ditambah kondisi krodit di pengungsian, sehingga kondisinya melemah," jelas Jro Mangku Suyasa. *wa,k16

Komentar