nusabali

Camat Diminta Setorkan Data Pengungsi

  • www.nusabali.com-camat-diminta-setorkan-data-pengungsi

Pengungsi korban Gunung Agung di Kabupaten Jembrana sebanyak 400-an jiwa. Data akan divalidasi untuk mengetahui mereka masih bisa tinggal atau harus kembali.

NEGARA, NusaBali

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana akan menggelar rapat dengan para camat se–Kabupaten Jembrana, dan minta data rinci para pengungsi di masing-masing kecamatan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana, Minggu (1/10), mengatakan, sesuai instruksi Gubernur Mangku Pastika, Jumat (29/9), bahwa yang harus mengungsi adalah warga Karangasem yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) II dan KRB III (radius 9 kilometer dan 12 km area sektoral), meliputi 27 dari 78 desa/kelurahan di Karangasem. Sementara 51 desa/kelurahan lainnya yang masuk KRB I (di luar radius 9 km dan 12 km area sektoral), diminta kembali ke tempat asalnya. “Jadi yang dinyatakan pengungsi adalah yang berada di zona bahaya, KRB II dan III.  Di luar itu, diimbau untuk kembali,” katanya.

BPBD Jembrana sudah mengeluarkan surat edaran kepada para camat, Selasa (26/9), untuk melakukan pendataan secara terperinci mengenai data pengungsi. Juga mendata anak-anak yang berstatus SD, SMP, SMA, putus sekolah, termasuk lansia, ibu hamil, maupun berkebutuhan khusus. “Untuk data keseluruhan pengungsi itu, rencananya kami akan rapat dengan camat, Selasa (besok), sekalian meminta data itu. Surat undangan untuk rapat dengan seluruh camat, Senin besok (hari ini) kami kirim,” kata Eko Susilo.

“Sementara ini, keseluruhan pengungsi yang terdata di Jembrana 400 jiwa lebih. Nanti itu akan kami sisir kembali, mana yang masuk kategori pengungsi,” imbuhnya.

Selain melakukan validasi data pengungsi, rapat dengan para camat juga akan membahas soal penyaluran bantuan yang sudah terkumpul di Posko Siaga Bencana Erupsi Gunung Agung BPBD Jembrana. Teknis pencairan bantuan nanti dirancang satu pintu, dan setiap penyaluran bantuan harus disertai permohonan dari masing-masing desa/kelurahan.

“Sudah hampir seminggu bantuan terkumpul, memang belum ada yang kami salurkan, karena menunggu hasil validasi data yang kami minta kemarin. Dan sekarang ada pendataan ulang, mana saja dinyatakan sebagai pengungsi, itu bisa juga menjadi dasar pertimbangan memberikan bantuan,” ucapnya.

Sesuai data di Posko Siaga Bencana Erupsi Gunung Agung BPBD Jembrana, Minggu siang kemarin, bantuan yang terkumpul antara lain 2,2 ton beras, 72 dus mie instan, 76 dus air mineral kemasan, 7 botol minyak goreng, 17 dus makanan ringan, 11 dus minuman ringan, 17 dus susu, 2 paket bubur, 2 paket sereal, 4 paket kopi, dan 8 bungkus gula. Sebanyak 51 paket pakaian bekas layak pakai, 29 buah pakaian baru, 46 paket peralatan mandi cuci kakus (MCK), 15 buah selimut, 16 bungkus diapers (popok sekali pakai), 6 buah buku tulis, 1 dus peralatan bayi, 1 dus mainan anak-anak. Sementara bantuan uang tunai yang masuk ke rekening pokso, sesuai hasil print out pada Jumat (29/9) pagi adalah Rp 7,4 juta lebih. *ode

Komentar