Pengungsi Ikuti Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Pemkab Klungkung menggelar upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, Minggu (1/10) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Upacara ini juga melibatkan para pengungsi korban bencana Gunung Agung yang mengungsi di GOR Swecapura. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjadi pembina upacara, hadir Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, anggota DPRD Klungkung, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, OPD, TNI/Polri, organisasi wanita, organisasi kemasyarakatan serta undangan terkait lainnya. Dalam upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2017 ini mengambil tema “Kerja bersama berlandaskan Pancasila Mewujudkan Masyarakat adil dan makmur”.
Bupati Suwirta dalam sambutannya mengimbau kepada masyarakat Klungkung dan para pengungsi agar menghadapi ujian yang sedang terjadi saat ini dengan selalu bergandengan tangan dan selalu tersenyum. Hal ini sesuai dengan program gerakan masyarakat santun dan inovatif (Gema Santi).
“Jangan pernah mengeluarkan pernyataan yang dapat menyinggung saudara-saudara kita baik yang ada disini, maupun yang ada di luar. Niat baik dalam membantu pengungsi harus dilanjutkan, karena kita tidak tahu kapan ujian ini akan berakhir,” ujarnya.
Jelas Suwirta, masyarakat Klungkung tidak memandang masyarakat Karangasem sebagai pengungsi, tetapi sebagai saudara. Bupati minta masyarakat Klungkung agar menganggap masyarakat Karangasem datang ke Klungkung untuk menguji kemurnian rasa manyamabraya. Bupati Suwirta mengharapkan kepada jajaran Pemkab Klungkung, relawan, dan masyarakatt agar niat baik membantu pengungsi ini agar dipertanggungjawabkan. *wa
Bupati Suwirta dalam sambutannya mengimbau kepada masyarakat Klungkung dan para pengungsi agar menghadapi ujian yang sedang terjadi saat ini dengan selalu bergandengan tangan dan selalu tersenyum. Hal ini sesuai dengan program gerakan masyarakat santun dan inovatif (Gema Santi).
“Jangan pernah mengeluarkan pernyataan yang dapat menyinggung saudara-saudara kita baik yang ada disini, maupun yang ada di luar. Niat baik dalam membantu pengungsi harus dilanjutkan, karena kita tidak tahu kapan ujian ini akan berakhir,” ujarnya.
Jelas Suwirta, masyarakat Klungkung tidak memandang masyarakat Karangasem sebagai pengungsi, tetapi sebagai saudara. Bupati minta masyarakat Klungkung agar menganggap masyarakat Karangasem datang ke Klungkung untuk menguji kemurnian rasa manyamabraya. Bupati Suwirta mengharapkan kepada jajaran Pemkab Klungkung, relawan, dan masyarakatt agar niat baik membantu pengungsi ini agar dipertanggungjawabkan. *wa
1
Komentar