nusabali

Badung Sabet The Most Attractive Award 2017

  • www.nusabali.com-badung-sabet-the-most-attractive-award-2017

Pemkab Badung kembali meraih penghargaan di 2017 ini. Kali ini menyabet empat kategori dan satu The Most Attractive Award 2017 dalam ajang Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2017 yang dilaksanakan PT Tempo Inti Media Tbk bekerja sama dengan Frontier Consulting Group.

MANGUPURA, NusaBali

Selain Kabupaten Badung, Kota Bandung juga memperoleh penghargaan yang sama untuk kategori The Most Attractive Award 2017 dan lima penghargaan sekaligus.

Empat kategori yang diraih Kabupaten Badung adalah sebagai Kabupaten Terbaik dengan indeks 80,53, Kabupaten Potensial Kategori Infrastruktur, Kabupaten Terbaik Kategori Pariwisata, dan Kabupaten Terbaik Per Region Bali-Nusra, serta meraih penghargaan untuk Kabupaten Paling Atraktif se-Indonesia (The Most Attractive Award 2017).

Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Utama Tempo Media Inti Tbk  Toriq Hadad bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Thomas Lembong. Penghargaan diterima Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa di Hotel Westin Jakarta, Jumat (29/9). Bupati didampingi Kabag Humas Pemkab Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta dan Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Peliputan Krisna Dwipayana.

Wabup Suiasa mengatakan IAA 2017 ini patut diapresiasi karena dapat memberikan motivasi serta dorongan kepada daerah-daerah di Indonesia untuk terus memajukan daerahnya di berbagai sektor seperti pariwisata, infrastruktur, pelayanan public, serta investasi.

“Di 2017 ini Kabupaten Badung berhasil menyabet The Most Attractive Award 2017 serta 4 penghargaan. Ini akan menjadi cambuk bagi Badung untuk selalu berbuat inovatif, kreatif,” ungkapnya. “Kami bersyukur atas penghargaan ini. Mudah-mudahan ke depannya lebih baik,” tandasnya.

Untuk diketahui IAA 2017 merupakan ajang yang ketiga kalinya. Ajang ini diselenggarakan oleh PT Tempo Inti Media Tbk bekerja sama dengan Frontier Consulting Group. Ada sekitar 508 kabupaten/kota yang dinilai dengan menggunakan empat dimensi yaitu investasi, infrastruktur, pariwisata, dan pelayanan publik. Seluruh dimensi penilaian dilakukan berdasarkan data sekunder dan data primer, kecuali pelayanan publik yang dinilai berdasarkan data primer. Pengumpulan data primer telah dilaksanakan dari bulan Mei hingga Juni 2017, sedangkan data sekunder telah dikumpulkan sejak awal 2016. *asa

Komentar