Hari Pertama Transaksi Non Tunai, Gerbang Tol Krodit
Jalan Tol Bali Mandara (rute Benoa-Bandara Internasinal Ngurah Rai Tuban-Nusa Dua) resmi menggunakan kartu uang elektronik (Unik) bagi pengendara yang melintas, 1 Oktober 2017.
MANGUPURA, NusaBali
Pada hari pertama penerapan transaski non tunai, Minggu (1/10), terjadi penumpukan kendaraan di semua Gerbang Tol.
Pantauan NusaBali, penumpukan kendaraan terjadi di Gerbang Benoa (Denpasar Selatan) Tol Bali Mandara, Gerbang Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan, Badung) Tol Ngurah Rai, dan Gerbang Ngurah Rai (Kecamatan Kuta, Badung) Tol Ngurah Rai. Penumpukan kendaraan terjadi karena banyaknya pengendara yang melakukan isi ulang atau top up di Gerbang Tol. Selain itu, masih banyak pengendara yang belum memiliki kartu uang elektronik (Unik) dan membeli kartu Unik di Ger-bang Tol.
Karena itu, terlihat antrean panjang kendaraan roda empat (mobil) maupun roda dua (sepeda motor) di seluruh tiga Gerbang Tol. Corporate Public Relations dan Development PT Jasamarga Bali Tol (Pengelola Tol Bali Mandara), Drajat Hari Suseno, menyatakan kemacetan yang terjadi hari pertama kemarin, karena banyaknya pengendara yang melakukan top up di gerbang Tol.
“Proses top up ini membutuhkan waktu yang lama, hingga menyebabkan kemacetan. Selain itu, masih banyak pengendara yang belum memiliki kartu Unik dan baru membeli di Gerbang Tol, sehingga saat transaksi terjadi antraan,” jelas Drajat Hari Suseno. “Laporan yang saya terima, Bank BNI saja dapat menjual kartu uang elektronik sebanyak 1.500 hanya di Gerbang Tol Benoa,” lanjutnya.
Melihat antusiasme pengguna Jalan Tol Bali Mandara, Drajat mengaku optimis penerapan tarif non tunai ini dapat berjalan lancar. Dalam menghadapi gerakan non tunai ini, pihaknya telah menyediakan 150.000 kartu Unik. Jika jumlah tersebut masih kurang, maka akan disediakan oleh bank yang telah bekerjasama dengan PT Jasamarga Bali Tol.
Menurut Drajat, kartu Unik tersebut dapat digunakan secara nasional. Artinya, kartu Unik bukan hanya berlaku di Tol Bali Mandara, namun di Tol lainnya. Orang dari luar Bali yang melintas di Tol Bali Mandara juga bisa menggunakan karto e-money yang dibawanya. “Karena kartu ini dapat digunakan secara nasional,” beber Drajat
Disebutkan, penjualan kartu Unik di Tol Bali Mandara mencapai 1.400 hingga 2.000 keping per hari. Karena persediaan mencapai 150.000 kartu e-money, kata Drajat, masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kartu Unik yang berlaku di Jalan Tol Bali Mandara meliputi E-Tol, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (BRI), Tapcash (BNI), BPD Bali, BLINK (BTN), FLAZZ (BCA), dan Indomaretcard. Kartu ini dapat diperoleh dan diisi ulang/top up di cabang-cabang Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, BPD Bali, BCA, dan di seluruh gerai Indomaret. Selain itu, isi ulang Unik produk E-Money, Brizzi, dan Tapcash juga dapat dilakukan melalui handphone yang didukung NFC (Near Field Communication) smartphone from a 3DS debit card/VCN (Virtual Card Member).
Pemberlakukan transaksi non tunai di Jalan Tol Bali Mandara dilakukan secara bertahap sejak sepekan terakhir. Pertama, transaksi non elektronik di Gerbang Tol Ngurah Rai diberlakukan mulai 24 September 2017. Kedua, untuk transaksi non tunai di Gerbang Tol Nusa Dua diberlakukan mulai 27 September 2017. Terakhir, transaksi non tunai di Gerbang Tol Benoa diberlakukan mulai 1 Oktober 2017 kemarin.
Ada empat katagori pengguna Jalan Tol. Pertama, pengguna Jalan Tol dengan kartu Unik berisi saldo. Kedua, pengguna Jalan Tol membawa kartu Unik, tapi tidak berisi saldo. Ketiga, pengguna Jalan Tol tidak bawa kartu Unik, namun mau membeli kartu Unik. Keempat, pengguna Jalan Tol tidak membawa kartu Unik dan tidak mau beli kartu Unik. Nah, yang kategori keempat sudah tidak berlaku lagi sejak Minggu kemarin.
Berdasarkan data PT Jasamarga Bali Tol, jumlah kendaraan yang masuk Jalan Tol Bali Mandara per hari mencapai 52.000 unit. Rinciannya, 55 persen kendaraan roda empat (mobil) dan 45 persen roda dua (sepeda motor).
Sementara itu, Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan Bali menjadi panutan untuk pembayaran Tol non tunai di Indonesia. Sebab, Tol Bali Mandara sudah sepenuhnya menerapkan sistem non tunai per 1 Oktober 2017.
"Bali menjadi contoh transaksi non tunai. Kami bisa melihat bagaimana semua berkolaborasi," kata Kepala BPJT Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, ketika menyaksikan peluncuran penerapan 100 persen transaksi non tunai di Gerbang Benoa Tol Bali Mandara, Minggu kemarin. Menurut Herry, secara nasional penerapan nontunai di tol baru mencapai sekitar 49 persen per 26 September 2017. Sedangkan di Bali mini sudah 100 persen. *cr64
Pantauan NusaBali, penumpukan kendaraan terjadi di Gerbang Benoa (Denpasar Selatan) Tol Bali Mandara, Gerbang Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan, Badung) Tol Ngurah Rai, dan Gerbang Ngurah Rai (Kecamatan Kuta, Badung) Tol Ngurah Rai. Penumpukan kendaraan terjadi karena banyaknya pengendara yang melakukan isi ulang atau top up di Gerbang Tol. Selain itu, masih banyak pengendara yang belum memiliki kartu uang elektronik (Unik) dan membeli kartu Unik di Ger-bang Tol.
Karena itu, terlihat antrean panjang kendaraan roda empat (mobil) maupun roda dua (sepeda motor) di seluruh tiga Gerbang Tol. Corporate Public Relations dan Development PT Jasamarga Bali Tol (Pengelola Tol Bali Mandara), Drajat Hari Suseno, menyatakan kemacetan yang terjadi hari pertama kemarin, karena banyaknya pengendara yang melakukan top up di gerbang Tol.
“Proses top up ini membutuhkan waktu yang lama, hingga menyebabkan kemacetan. Selain itu, masih banyak pengendara yang belum memiliki kartu Unik dan baru membeli di Gerbang Tol, sehingga saat transaksi terjadi antraan,” jelas Drajat Hari Suseno. “Laporan yang saya terima, Bank BNI saja dapat menjual kartu uang elektronik sebanyak 1.500 hanya di Gerbang Tol Benoa,” lanjutnya.
Melihat antusiasme pengguna Jalan Tol Bali Mandara, Drajat mengaku optimis penerapan tarif non tunai ini dapat berjalan lancar. Dalam menghadapi gerakan non tunai ini, pihaknya telah menyediakan 150.000 kartu Unik. Jika jumlah tersebut masih kurang, maka akan disediakan oleh bank yang telah bekerjasama dengan PT Jasamarga Bali Tol.
Menurut Drajat, kartu Unik tersebut dapat digunakan secara nasional. Artinya, kartu Unik bukan hanya berlaku di Tol Bali Mandara, namun di Tol lainnya. Orang dari luar Bali yang melintas di Tol Bali Mandara juga bisa menggunakan karto e-money yang dibawanya. “Karena kartu ini dapat digunakan secara nasional,” beber Drajat
Disebutkan, penjualan kartu Unik di Tol Bali Mandara mencapai 1.400 hingga 2.000 keping per hari. Karena persediaan mencapai 150.000 kartu e-money, kata Drajat, masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kartu Unik yang berlaku di Jalan Tol Bali Mandara meliputi E-Tol, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (BRI), Tapcash (BNI), BPD Bali, BLINK (BTN), FLAZZ (BCA), dan Indomaretcard. Kartu ini dapat diperoleh dan diisi ulang/top up di cabang-cabang Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, BPD Bali, BCA, dan di seluruh gerai Indomaret. Selain itu, isi ulang Unik produk E-Money, Brizzi, dan Tapcash juga dapat dilakukan melalui handphone yang didukung NFC (Near Field Communication) smartphone from a 3DS debit card/VCN (Virtual Card Member).
Pemberlakukan transaksi non tunai di Jalan Tol Bali Mandara dilakukan secara bertahap sejak sepekan terakhir. Pertama, transaksi non elektronik di Gerbang Tol Ngurah Rai diberlakukan mulai 24 September 2017. Kedua, untuk transaksi non tunai di Gerbang Tol Nusa Dua diberlakukan mulai 27 September 2017. Terakhir, transaksi non tunai di Gerbang Tol Benoa diberlakukan mulai 1 Oktober 2017 kemarin.
Ada empat katagori pengguna Jalan Tol. Pertama, pengguna Jalan Tol dengan kartu Unik berisi saldo. Kedua, pengguna Jalan Tol membawa kartu Unik, tapi tidak berisi saldo. Ketiga, pengguna Jalan Tol tidak bawa kartu Unik, namun mau membeli kartu Unik. Keempat, pengguna Jalan Tol tidak membawa kartu Unik dan tidak mau beli kartu Unik. Nah, yang kategori keempat sudah tidak berlaku lagi sejak Minggu kemarin.
Berdasarkan data PT Jasamarga Bali Tol, jumlah kendaraan yang masuk Jalan Tol Bali Mandara per hari mencapai 52.000 unit. Rinciannya, 55 persen kendaraan roda empat (mobil) dan 45 persen roda dua (sepeda motor).
Sementara itu, Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan Bali menjadi panutan untuk pembayaran Tol non tunai di Indonesia. Sebab, Tol Bali Mandara sudah sepenuhnya menerapkan sistem non tunai per 1 Oktober 2017.
"Bali menjadi contoh transaksi non tunai. Kami bisa melihat bagaimana semua berkolaborasi," kata Kepala BPJT Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, ketika menyaksikan peluncuran penerapan 100 persen transaksi non tunai di Gerbang Benoa Tol Bali Mandara, Minggu kemarin. Menurut Herry, secara nasional penerapan nontunai di tol baru mencapai sekitar 49 persen per 26 September 2017. Sedangkan di Bali mini sudah 100 persen. *cr64
1
Komentar