Pengungsi Akan Dilatih Mengolah Ikan
Pelatihan mengolah ikan akan dipusatkan di tiga posko, yakni di Kecamatan Baturiti, Kecamatan Kerambitan, dan Kecamatan Marga.
TABANAN, NusaBali
Para pengungsi bencana Gunung Agung di Kabupaten Tabanan akan dilatih keterampilan mengolah ikan. Kegiatan ini digagas untuk menghilangkan rasa jenuh sekaligus untuk menambah penghasilan.
Hal ini mengemuka dalam rapat yang dipimpin Asisten I Pemkab Tabanan I Wayan Yatnanadi, diikuti sejumlah kepala OPD, di Kantor Bupati Tabanan, Senin (2/10). Yatnanadi mengatakan pengolahan jenis ikan apa yang akan dilakukan masih didiskusikan. Yang jelas mereka akan dilatih keterampilan agar tidak jenuh berada di posko pengungsian. “Keterampilan mengolah ikan merupakan tahap awal untuk memberdayakan tenaga mereka,” ujarnya.
Pelatihan mengolah ikan akan dipusatkan di tiga posko, yakni di Kecamatan Baturiti, Kecamatan Kerambitan, dan Kecamatan Marga. Bahkan untuk Kecamatan Kerambitan sudah ada pengungsi yang membuat roti. “Keterampilan mengolah ikan, pertama akan diawali di Posko Kembangmerta, Desa Candikuning, yang direncanya dibuka Bupati,” imbuh Yatnanadi.
Mengenai instruksi dari Gubernur, untuk warga yang berasal dari kawasan yang tidak terdampak erupsi Gunung Agung diminta kembali, Yatnanadi mengakui saat ini masih mendata di sejumlah kecamatan. “Kami masih pendataan, setelah itu datanya akan diserahkan ke pemprov,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Gusti Made Sucita, mengatakan, menindaklanjuti instruksi dari Gubernur tersebut pihaknya masih melakukan pendataan. Karena belum diketahui mana warga yang terdampak dan mana warga yang tidak terdampak ikut mengungsi ke Tabanan. “Kami masih lakukan pendataan. Jumlah pengungsi per 30 September mencapai 5.299 jiwa," tandas Sucita. *d
Hal ini mengemuka dalam rapat yang dipimpin Asisten I Pemkab Tabanan I Wayan Yatnanadi, diikuti sejumlah kepala OPD, di Kantor Bupati Tabanan, Senin (2/10). Yatnanadi mengatakan pengolahan jenis ikan apa yang akan dilakukan masih didiskusikan. Yang jelas mereka akan dilatih keterampilan agar tidak jenuh berada di posko pengungsian. “Keterampilan mengolah ikan merupakan tahap awal untuk memberdayakan tenaga mereka,” ujarnya.
Pelatihan mengolah ikan akan dipusatkan di tiga posko, yakni di Kecamatan Baturiti, Kecamatan Kerambitan, dan Kecamatan Marga. Bahkan untuk Kecamatan Kerambitan sudah ada pengungsi yang membuat roti. “Keterampilan mengolah ikan, pertama akan diawali di Posko Kembangmerta, Desa Candikuning, yang direncanya dibuka Bupati,” imbuh Yatnanadi.
Mengenai instruksi dari Gubernur, untuk warga yang berasal dari kawasan yang tidak terdampak erupsi Gunung Agung diminta kembali, Yatnanadi mengakui saat ini masih mendata di sejumlah kecamatan. “Kami masih pendataan, setelah itu datanya akan diserahkan ke pemprov,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Gusti Made Sucita, mengatakan, menindaklanjuti instruksi dari Gubernur tersebut pihaknya masih melakukan pendataan. Karena belum diketahui mana warga yang terdampak dan mana warga yang tidak terdampak ikut mengungsi ke Tabanan. “Kami masih lakukan pendataan. Jumlah pengungsi per 30 September mencapai 5.299 jiwa," tandas Sucita. *d
Komentar