Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Botak
Sita Pedang, Jenazah Diotopsi di RSUP Sanglah
SINGARAJA, NusaBali
Polisi kantongi identitas pelaku pembunuhan Gede Sudiarta alias Botak, 31, warga Kelurahan Banyuasri yang tinggal di Banjar Dinas Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada Buleleng yang ditemukan tewas pinggir Jalan Sulawesi, Singaraja, Minggu (1/10). Kini jenazah Botak dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk diotopsi.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma ditemui Senin (2/10) di Mapolsek Kota Singaraja mengatakan proses otopsi ditempuh, mengingat kematian Botak yang ditemukan warga tergeletak di pinggir Jalan Sulawesi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mengandung unsur kriminal dan janggal. Ia yang ditemukan dengan kondisi bersimbah darah dan sejumlah luka robek disejumlah tubuhnya diduga diakibatkan oleh senjata tajam.
Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan tim medis RSUD Buleleng pada Minggu (1/10) saat memberikan pertolongan keapda Botak setelah dibawa ke RSUD Buleleng, dinyatakan luka di bagian kepala belakangnya, sepanjang 5 sentimeter dan lebar 10 sentimeter. Sedangkan luka robek lainnya yang diduga disebabkan oleh senjata tajam, juga terlihat di tangan kiri korban sepanjang dua sentimeter dan lebar satu sentimeter. Terakhir luka robek juga ditemukan di bagian perut dibawah pusar dengan panjang 4 sentimeter dan lebar 2 sentimeter.
Korban Botak dinyatakan tidak tertolong setelah mendapatkan penanganan selama kurang lebih dua jam di RSUD Buleleng. Botak pun dinyatakan tewas setelah kehilangan banyak darah. Sebelum dihantarkan ke RSUP Sanglah Senin (2/10) siang kemarin, jenazah Botak sempat dititipkan di RS Parama Sidhi, mengingat mesin pendingin di kamar mayat RSUD Buleleng penuh.
Pihak kepolisian pun menegaskan sudah mengamankan sejumlah barang bukti yang didapatkan dari kejadian tersebut. Bahkan sebilah pedang sepanjang 51 sentimeter sudah diamankan. Hanya saja siapa pemilik pedang dan dimana diamankan barang bukti tersebut, masih dirahasiakan oleh kepolisian dengan dalih melancarkan penyelidikan.
Pihaknya pun hingga malam kemarin belum menetapkan siapa pelaku dibalik peristiwa pembacokan yang menimpa Botak. Namun Kompol Wiranata meyakinkan bahwa pihaknya sudah mengantongi satu nama yang diduga kuat melakukan penganiayaan dengan senjata tajam kepada korban. “Dari sejumlah saksi yang kami periksa sudah ada satu nama yang mengarah ke pelaku, tapi kami mohon rekan media bersabar dulu untuk kelancaran proses penyelidikan,” imbuh dia.
Sementara itu sebelumnya diberitakan warga Jalan Sulawesi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dihebohkan dengan ditemukannya seseorang yang tergeletak di tengah jalan dengan kondisi bersimbah darah, Minggu (1/10) kemarin. Korban pun dinyatakan tewas setelah dilarikan ke RSUD Buleleng, dan tidak dapat tertolong karena mengalani sejumlah luka robek di bagian perut, kepala belakang dan tangan kirinya. Belakangan korban diketahui bernama Gede Sudiarta alias Botak, 31, warga Kelurahan Banyuasri yang tinggal di Banjar Dinas Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada Buleleng. Diduga korban Sudiarta adalah korban pembacokan seorang tidak dikenal yang hingga saat ini masih menjadi buronan polisi. *k23
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma ditemui Senin (2/10) di Mapolsek Kota Singaraja mengatakan proses otopsi ditempuh, mengingat kematian Botak yang ditemukan warga tergeletak di pinggir Jalan Sulawesi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mengandung unsur kriminal dan janggal. Ia yang ditemukan dengan kondisi bersimbah darah dan sejumlah luka robek disejumlah tubuhnya diduga diakibatkan oleh senjata tajam.
Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan tim medis RSUD Buleleng pada Minggu (1/10) saat memberikan pertolongan keapda Botak setelah dibawa ke RSUD Buleleng, dinyatakan luka di bagian kepala belakangnya, sepanjang 5 sentimeter dan lebar 10 sentimeter. Sedangkan luka robek lainnya yang diduga disebabkan oleh senjata tajam, juga terlihat di tangan kiri korban sepanjang dua sentimeter dan lebar satu sentimeter. Terakhir luka robek juga ditemukan di bagian perut dibawah pusar dengan panjang 4 sentimeter dan lebar 2 sentimeter.
Korban Botak dinyatakan tidak tertolong setelah mendapatkan penanganan selama kurang lebih dua jam di RSUD Buleleng. Botak pun dinyatakan tewas setelah kehilangan banyak darah. Sebelum dihantarkan ke RSUP Sanglah Senin (2/10) siang kemarin, jenazah Botak sempat dititipkan di RS Parama Sidhi, mengingat mesin pendingin di kamar mayat RSUD Buleleng penuh.
Pihak kepolisian pun menegaskan sudah mengamankan sejumlah barang bukti yang didapatkan dari kejadian tersebut. Bahkan sebilah pedang sepanjang 51 sentimeter sudah diamankan. Hanya saja siapa pemilik pedang dan dimana diamankan barang bukti tersebut, masih dirahasiakan oleh kepolisian dengan dalih melancarkan penyelidikan.
Pihaknya pun hingga malam kemarin belum menetapkan siapa pelaku dibalik peristiwa pembacokan yang menimpa Botak. Namun Kompol Wiranata meyakinkan bahwa pihaknya sudah mengantongi satu nama yang diduga kuat melakukan penganiayaan dengan senjata tajam kepada korban. “Dari sejumlah saksi yang kami periksa sudah ada satu nama yang mengarah ke pelaku, tapi kami mohon rekan media bersabar dulu untuk kelancaran proses penyelidikan,” imbuh dia.
Sementara itu sebelumnya diberitakan warga Jalan Sulawesi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dihebohkan dengan ditemukannya seseorang yang tergeletak di tengah jalan dengan kondisi bersimbah darah, Minggu (1/10) kemarin. Korban pun dinyatakan tewas setelah dilarikan ke RSUD Buleleng, dan tidak dapat tertolong karena mengalani sejumlah luka robek di bagian perut, kepala belakang dan tangan kirinya. Belakangan korban diketahui bernama Gede Sudiarta alias Botak, 31, warga Kelurahan Banyuasri yang tinggal di Banjar Dinas Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada Buleleng. Diduga korban Sudiarta adalah korban pembacokan seorang tidak dikenal yang hingga saat ini masih menjadi buronan polisi. *k23
1
Komentar