'Lahirnya Gatot Kaca' Hibur Penonton
Ayu Pastika sebagai penggagas cerita juga ikut tampil dan berperan sebagai penyanyi dengan membawakan beberapa lagu
DENPASAR, NusaBali
Untuk memeriahkan Bali Mandara Nawanatya II tahun 2017, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali Nyonya Ayu Pastika kembali menggarap Drama Teatrikal. Kali ini, istri Gubernur Bali Made Mangku Pastika itu menggarap Drama Teatrikal Parodi berjudul ‘Lahirnya Gatotkaca’. Teatrikal yang melibatkan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta staf, TP PKK Provinsi Bali dan sejumlah seniman ini dikemas secara apik dengan iringan Sekaa Gong Girnita Praja Sasmita Provinsi Bali, mampu menghibur penonton yang memadati Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Jumat (1/10) malam.
Dikisahkan, sebuah kisah dari penggalan cerita Mahabharata, ketika Panca Pandawa terlepas dari peristiwa maut terbakarnya Istana Kardus, yang merupakan siasat licik dari para Korawa untuk membinasakan Panca Pandawa demi tahta Astina. Dalam pelariannya menyelamatkan diri, akhirnya mereka tiba di sebuah Hutan Kandava yang berada di wilayah Kerajaan Pringgandani. Kerajaan Pringgandani dipimpin oleh seorang raksasa bernama Dimbha, memiliki seorang adik perempuan bernama Diah Dimbhi. Suatu ketika, Dimbhi bertemu dengan Bhima. Pertemuan itu ternyata menumbuhkan benih-benih cinta pada kedua insan berlainan jenis tersebut. Waktu terus berjalan, hingga akhirnya mereka menikah dan memiliki seorang anak yang kemudian diberi nama Gatotkaca. Kelahirannya disambut dengan penuh suka cita , karena Gatotkaca merupakan generasi penerus kerajaan Pringgandani, jika Dewi Arimbi telah tiada.
Ayu Pastika sebagai penggagas cerita juga ikut tampil dan berperan sebagai penyanyi dengan membawakan beberapa lagu. Usai pementasan, Ayu Pastika mengungkapkan kepuasannya atas hasil dan apresiasi masyarakat yang menyaksikan garapannya. Menurutnya, meski diambil dari penggalan cerita Mahabharata namun dengan sentuhan parodi, Drama Teatrikal ‘Lahirnya Gatot Kaca’ sukses membuat penonton tertawa dengan cerita yang disuguhkan. Terlebih bahasa dan lakon yang dipertunjukkan mudah untuk dipahami. "Saya cukup puas dengan semua ini, terlebih apresiasi penonton juga bagus. Mereka tertawa dan terhibur dengan cerita yang kita bawakan tadi," ungkap Ayu Pastika.
Ditambahkan, dengan dilibatkannya Kepala OPD beserta staf dan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali mampu menumbuhkan semangat ‘ngayah’ untuk menghibur masyarakat dalam agenda Bali Mandara Nawanatya II yang berlangsung dari 25 Februari sampai dengan 9 Desember sepanjang tahun 2017.
"Gelar seni akhir pekan Bali Mandara Nawanatya merupakan sebuah wadah atau ruang bagi para seniman, sekaa, sanggar, yayasan, kelompok seni. Nah saat ini kita ingin memberikan yang berbeda, dimana seluruh pemain merupakan Kepala Perangkat Daerah beserta staf dan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang sebenarnya mereka tidak pernah menari apalagi pentas, namun kita latih agar bisa memberikan pertunjukan yang menghibur. Ya, anggap saja mereka ngayah lah untuk menghibur masyarakat," ujarnya.
Pertunjukan Drama Teatrikal Parodi "Lahirnya Gatotkaca" yang juga dikolaborasikan dengan peragaan busana modifikasi Endek Tradisional Bali dan Nusantara ini juga disaksikan langsung oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta masyarakat. *
Komentar