Material Bangunan Mulai Langka, Proyek PUPR Denpasar Tetap Jalan
Sejak penetapan status Gunung Agung menjadi Awas, beberapa lokasi pencarian material berupa pasir dan batu mulai dihentikan, terutama galian C yang berada di posisi kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung.
DENPASAR, NusaBali
Akibatnya, pasokan pasir ke sejumlah pedagang mulai berkurang, bahkan, beberapa toko bangunan menyatakan ketersediaan pasir sudah kosong.
Terkait kondisi ini, sejumlah proyek yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Denpasar belum berpengaruh pengerjaannya secara signifikan.
Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar I Ketut Winarta saat dikonfirmasi, Senin (2/10) kemarin mengatakan, semua proyek fisik yang ditangani PUPR masih tetap berjalan hingga saat ini. Sejak adanya penetapan status Awas Gunung Agung, pihaknya meminta rekanan proyek-proyek Kota Denpasar untuk mencari alternatif jika sampai berpengaruh pada pengadaan material saat ini. “Kami sudah sempat kumpulkan rekanan agar proyek tetap bisa selesai sesuai kontrak yang ada,” katanya.
Winarta mengatakan, status Awas Gunung Agung tidak menjadi alasan bagi rekanan untuk menggarap proyek molor dari rencana karena masih banyak titik lokasi pencarian material yang dapat dimanfaatkan oleh rekanan. Pihaknya tetap mengharapkan apa yang sudah disepakati dalam perjanjian kerja, tetap bisa berjalan. "Kami tidak mau proyek-proyek ini tertunda karena alasan susah mencari material, kita sudah wanti-wanti kepada rekanan untuk mencari cara alternatif jika memang status Gunung Agung memberikan dampak bagi pembangunan proyek di Kota Denpasar," kata Winarta.
Dikatakan Winarta, proyek yang ditangani PUPR saat ini semua masih berjalan dengan normal. Belum ada laporan dari rekanan yang mengerjakan proyek fisik yang menyatakan keberatan. Karena, masalah material yang terdampak akibat status Gunung Agung, menjadi tanggung jawab rekanan sehingga tidak ada alasan mereka untuk keberatan dan tetap penyelesaiannya harus sesuai dengan perjanjian itu sendiri. Artinya, masih bisa mencari material di tempat lain, karena menurut Winarta, pihak rekanan kemungkinan sudah mengetahui cara mengantisipasi kondisi itu.
Hal serupa juga diungkapkan Asisten II Ngurah Jimmy Sidharta. Menurutnya, seluruh proyek fisik yang ada di Denpasar tetap berjalan sesuai kontrak. Bahkan, proyek Pasar Badung juga sudah diminta untuk sesuai dengan rencana yang ada yakni selesai pada Desember 2017 pada pembangunan basementdan lantai satu hingga duck. “Sudah sempat kita rapatkan soal ini, dan semua sepakat untuk tetap jalan sesuai kontrak, jadi tidak ada kendala yang signifikan dialami oleh rekanan, dan tentunya beberapa proyek PUPR yang salah satunya Pasar Badung dapat dikerjakan dengan baik,” kata Jimmy.
Sejumlah proyek berskala besar yang digarap Pemkot Denpasar kini sedang dalam proses pengerjaan, seperti Pasar Badung, Gedung Balai Budaya, serta pengembangan fasilitas Gedung DPRD Denpasar. Dari pantaukan kemarin, semua proyek ini masih berjalan dengan baik. *cr r63
Komentar