Empat Napi Lapastik Bangli Diduga Keracunan
Empat orang narapidana (Napi) Lembaga Permasyarakatan Narkotika (Lapastik) Bangli diduga mengalami keracunan.
BANGLI, NusaBali
Mereka pun dilarikan ke RSU Bangli untuk mendapat perawatan, Selasa (3/10) malam. Setelah mendapatkan perawatan dan menjalani obersevasi, para napi diperbolehkan pulang. Keempatnya sudah mulai beraktifitas seperti biasa di Lapas Narkotika, Rabu (4/10).
Keempat napi yang mendapat perawatan yakni Purwanto, 40, Siswanto, 25, Putu Gede Mertayasa, 27, dan Yuda Prawira, 29. Keempatnya secara bergantian diantarkan ke RSU Bangli. Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bangli, Ketut Darmada menerangkan, kedatangan para napi secara bergelombang. Sekitar pukul 19.20 Wita, datang napi atas nama Yuda Prawira dan Mertayasa. Disusul napi atas nama Purwanto dan Siswanto sekitar pukul 20.30 Wita. “Mereka datang ke RSUD Bangli dengan keluhan pusing, muntah-muntah, dan diare,” ungkapnya Rabu (4/10).
Berdasarkan diagnose, para napi itu menderita gastroenteritis atau infeksi pada usus atau perut yang disebabkan beberapa virus dan bakteri. “Karena kondisi sudah mulai membaik napi yang dikawal petugas tersebut sudah diperbolehkan pulang,” imbuhnya. Terpisah, Kepala Lapastik Bangli, Arif Rahman menjelaskan napi yang sakit sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Pihaknya memastikan napi tidak keracunan makanan di Lapas. “Secara logika, makan untuk napi sama, bila keracunan tentu semua keracunan. Bisa jadi termasuk kejadian luar biasa. Buktinya napi yang lain sehat-sehat saja,” terangnya.
Arif Rahman menyakinkan bila makanan untuk napi tidak ada masalah. Selain itu menunya setiap hari berganti, putaran 10 kali. Diakui ada napi yang mengeluhkan pusing dan muntah-muntah. Karena tidak ada petugas medis di Lapastik Bangli, pihaknya meminta bantuan tim medis dari Rutan Bangli. Penanganan awal sudah diberikan di klinik Lapastik, namun karena kondisi napi menurun akhirnya dirujuk ke RSU Bangli. “Sebetulnya hanya tiga napi yang mengalami muntah dan diare, satu lagi Yuda Prawira memang sakit dari beberapa hari. Jadi sekalian kami periksakan,” jelasnya.
Arif Rahman menuturkan, pada siang hari seluruh napi mengikuti kegiatan pembinaan berupa olahraga, selanjutnya makan siang, dan istirahat. Namun ketika jadwal makan sore, tiga napi mengeluh sakit. Kemudian petugas yang mengantarkan ke rumah sakit didampingi petugas medis Rutan Bangli dengan dua pengawalan. Diakui pula bahwa tim dari Dinas Kesehatan Bangli sudah turun ke Lapastik untuk memastikan kondisi, hanya saja tidak ada sampel yang diambil oleh petugas. “Tim beranggotakan tiga orang hanya mengecek kondisi Lapas,” ungkapnya. Tim memastikan kondisi napi dalam keadaan baik. *e
Keempat napi yang mendapat perawatan yakni Purwanto, 40, Siswanto, 25, Putu Gede Mertayasa, 27, dan Yuda Prawira, 29. Keempatnya secara bergantian diantarkan ke RSU Bangli. Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bangli, Ketut Darmada menerangkan, kedatangan para napi secara bergelombang. Sekitar pukul 19.20 Wita, datang napi atas nama Yuda Prawira dan Mertayasa. Disusul napi atas nama Purwanto dan Siswanto sekitar pukul 20.30 Wita. “Mereka datang ke RSUD Bangli dengan keluhan pusing, muntah-muntah, dan diare,” ungkapnya Rabu (4/10).
Berdasarkan diagnose, para napi itu menderita gastroenteritis atau infeksi pada usus atau perut yang disebabkan beberapa virus dan bakteri. “Karena kondisi sudah mulai membaik napi yang dikawal petugas tersebut sudah diperbolehkan pulang,” imbuhnya. Terpisah, Kepala Lapastik Bangli, Arif Rahman menjelaskan napi yang sakit sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Pihaknya memastikan napi tidak keracunan makanan di Lapas. “Secara logika, makan untuk napi sama, bila keracunan tentu semua keracunan. Bisa jadi termasuk kejadian luar biasa. Buktinya napi yang lain sehat-sehat saja,” terangnya.
Arif Rahman menyakinkan bila makanan untuk napi tidak ada masalah. Selain itu menunya setiap hari berganti, putaran 10 kali. Diakui ada napi yang mengeluhkan pusing dan muntah-muntah. Karena tidak ada petugas medis di Lapastik Bangli, pihaknya meminta bantuan tim medis dari Rutan Bangli. Penanganan awal sudah diberikan di klinik Lapastik, namun karena kondisi napi menurun akhirnya dirujuk ke RSU Bangli. “Sebetulnya hanya tiga napi yang mengalami muntah dan diare, satu lagi Yuda Prawira memang sakit dari beberapa hari. Jadi sekalian kami periksakan,” jelasnya.
Arif Rahman menuturkan, pada siang hari seluruh napi mengikuti kegiatan pembinaan berupa olahraga, selanjutnya makan siang, dan istirahat. Namun ketika jadwal makan sore, tiga napi mengeluh sakit. Kemudian petugas yang mengantarkan ke rumah sakit didampingi petugas medis Rutan Bangli dengan dua pengawalan. Diakui pula bahwa tim dari Dinas Kesehatan Bangli sudah turun ke Lapastik untuk memastikan kondisi, hanya saja tidak ada sampel yang diambil oleh petugas. “Tim beranggotakan tiga orang hanya mengecek kondisi Lapas,” ungkapnya. Tim memastikan kondisi napi dalam keadaan baik. *e
Komentar