Pengungsi di Tabanan Pulang-Pergi
Gerak sejumlah pengungsi asal Karangasem di Tabanan masih dinamis, karena mereka aktif pulang dan pergi ke pengungsian.
TABANAN, NusaBali
Oleh karena itu, pihak BPBD Tabanan terus mendata perkembangan para pengungsi. Pendataan itu baik pengungsi dari kawasan rawan bencana (KRB) atau luar KRB, sesuai instruksi Gubernur Bali.
Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita menerangkan, dari data awal masuk pengungsi ke Tabanan hingga per 5 Oktober 2017, ada penambahan. Namun juga ada beberapa yang pulang. Mereka pulang dikatakan bukan karena instruksi Gubernur Bali, melainkan karena adanya upacara adapt dan keagamaan. "Apakah mereka yang pulang ini akan kembali ke Tabanan, kami belum mengetahui," jelasnya, Kamis (5/10).
Dikatakan, pengungsi yang pulang tersebut masih dalam pendataan. Disamping itu kepulangannya juga secara bergelombang. Ada yang pulang, Kamis kemarin, ada pula lusa. "Yang jelas kami masih data dan mereka pulang bukan karena instruksi Gubernur," tegas Sucita.
Pengungsi yang pulang, jelas dia, belum ada kepastian apakah mereka termasuk pada zona merah dan zona aman, karena masih didata. Sejak tiga hari lalu petugas sedang mencari ke sejumlah kecamatan untuk pendataan. "Kami masih pendataan, jadi belum diketahui penguranganya berapa pengungsi yang sudah pulang," jelasnya.
Sesuai pantauan di lapangan, Sucita mengatakan bahwa warga di zona aman sempat disarankan untuk kembali. Hanya saja rata-rata mereka takut karena sering kali ada gangguan gempa di wilayahnya. "Mungkin karena psikologi mereka, intinya kami belum mengarahkan dan membahas resmi yang zona aman ada dipulangkan, tugas kami masih mendata dulu," tegasnya. Hingga saat ini pengungsi ke Tabanan terus bertambah, dari semula 4.850 orang dan kini menjadi 5.051 orang.*d
Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita menerangkan, dari data awal masuk pengungsi ke Tabanan hingga per 5 Oktober 2017, ada penambahan. Namun juga ada beberapa yang pulang. Mereka pulang dikatakan bukan karena instruksi Gubernur Bali, melainkan karena adanya upacara adapt dan keagamaan. "Apakah mereka yang pulang ini akan kembali ke Tabanan, kami belum mengetahui," jelasnya, Kamis (5/10).
Dikatakan, pengungsi yang pulang tersebut masih dalam pendataan. Disamping itu kepulangannya juga secara bergelombang. Ada yang pulang, Kamis kemarin, ada pula lusa. "Yang jelas kami masih data dan mereka pulang bukan karena instruksi Gubernur," tegas Sucita.
Pengungsi yang pulang, jelas dia, belum ada kepastian apakah mereka termasuk pada zona merah dan zona aman, karena masih didata. Sejak tiga hari lalu petugas sedang mencari ke sejumlah kecamatan untuk pendataan. "Kami masih pendataan, jadi belum diketahui penguranganya berapa pengungsi yang sudah pulang," jelasnya.
Sesuai pantauan di lapangan, Sucita mengatakan bahwa warga di zona aman sempat disarankan untuk kembali. Hanya saja rata-rata mereka takut karena sering kali ada gangguan gempa di wilayahnya. "Mungkin karena psikologi mereka, intinya kami belum mengarahkan dan membahas resmi yang zona aman ada dipulangkan, tugas kami masih mendata dulu," tegasnya. Hingga saat ini pengungsi ke Tabanan terus bertambah, dari semula 4.850 orang dan kini menjadi 5.051 orang.*d
Komentar