Krama Mengungsi, Ngusaba Ditiadakan
Ngubasa Emping itu seharusnya dilaksanakan sehari sebelum Purnama Kapat, atau Rabu malam dari pukul 23.00-24.00 Wita.
Hari Ini, 121 Pengsungsi dari Benekasa, Muncan, Pulang
SEMARAPURA, NusaBali
Prosesi pelaksanaan Ngusaba Emping di Pura Taman Sari, Banjar Benekasa, Desa Pakraman Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem pada Buda Paing, Wariga, Rabu (4/10) malam, ditiadakan. Karena krama setempat sudah mengungsi sejak status Gunung Agung naik ke level IV atau Awas, Jumat (29/9) lalu.
Namun beberapa krama sudah mengaturkan banten Pakeling, keesokan harinya di Pura Taman Sari, saat Purnama Kapat, Kamis (5/10) pagi. Kelian Banjar Adat Benekasa, Ketut Ari Wijaya saat ditemui di Posko Pengungsian Banjar Gunung Hyang, Lingkungan Pande, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Kecamatan Klungkung, membenarkan hal tersebut. “Ngubasa Emping itu seharusnya dilaksanakan sehari sebelum Purnama Kapat, atau Rabu malam dari pukul 23.00-24.00 Wita,” ujar Kelian Wijaya.
Dijelaskan, proses Ngusaba Emping di Pura Taman Sari tersebut dilaksanakan Banjar Adat Benekasa dengan 84 kepala keluarga (KK) dan Banjar Adat Jro Benekasa dengan 32 KK. Saat Ngusaba Emping, krama menghaturkan persembahan berupa aneka hasil bumi sebagai simbolik ungkapan syukur atas hasil bumi yang dilimpahkan selama ini.
Karena berada di luar kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung, 121 jiwa dari 36 KK krama Banjar Benekasa, Desa Muncan, yang bebeapa hari ini masih mengungsi di Banjar Gunung Hyang, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Klungkung. Rencananya mereka akan pulang kampung Jumat (6/10) pagi sektiar pukul 08.00 Wita. Kelian Wijaya beterimakasih kepada warga setempat dan pemerintah karena selama berada di pengungsian sudah diterima dengan baik. Bahkan warga pengungsi juga difasilitasi agar bisa berkreativitas, termasuk anak-anak yang berstatus pelajar juga bisa bersekolah.
Untuk pendidikan anak-anak akan dilanjutkan di Karangasem. Seorang warga pengungsi lainnya Nyoman Kawia,74, mengaku senang bisa kembali pulang. “Saya mempunyai dua godel (anak sapi) di rumah, selama ini diurus oleh kerabat,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan untuk mengangkut kepulangan pengungsi tersebut sudah disiapkan tiga truk. Tiga truk disiapkan oleh Satpol PP, Polri/TNI dan satu unit bus dari Dinas Perhubungan. *wa
1
Komentar