Mandor Proyek Tewas di Kolong Jembatan
Dari identifikasi anggota Inafis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban
Sedang Garap Penataan Tukad Badung
DENPASAR, NusaBali
Warga diseputaran Pasar Badung digegerkan dengan penemuan mayat yang tergeletak dibawah jembatan tepat di Proyek Penataan Tukad Badung, Jalan Gajah Mada, Denpasar Barat pada Kamis (5/10) pukul 11.30 Wita. Korban teridentifikasi sebagai mandor proyek bernama Lalu Awaludin, 36. Dugaan awal, pria asal Jangkih, Jawa Tengah tewas karena serangan jantung.
Informasi yang berhasil dihimpun, tidak ada yang mengetahui secara pasti tewasnya korban Lalu Awaludin ini. Namun, saat ditemukan oleh buruh proyek lainnya sudah dalam keadaan kaku. Tewasnya korban ini membuat buruh lainnya berdatangan kelokasi untuk melakukan penanganan. Namun, nyawa pria yang tinggal di Jalan Taman Sari, Nomor 16, Tanjung Benoa, Kuta Selatan itu tidak terselamatkan. Temuan ini pun dilaporkan ke Mapolsek Denbar untuk penanganan lebih lanjut. “Buruh proyek itu (yang dilokasi) tidak ada yang tahu kejadiannya. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan kaku,” beber sumber dikepolisian, Kamis (5/10) siang kemarin.
Petugas kepolisian pun turun kelapangan dan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah serta menggali keterangan sejumlah saksi. Nah, dari identifikasi anggota Inafis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. Selanjutnya, jenazah langsung dievakuasi ke RS Sanglah untuk divisum. “Dugaan awal, korban ini tewas karena serangan jantung. Dari pengakuan beberapa saksi memang tidak ada tanda-tanda sakit. Pun korban juga datang bekerja pada Kamis pagi itu,” bebernya.
Saat dimintai keterangan oleh petugas kepolisian, salah seorang saksi Muhamad Jaya Julianto, 22, mengaku jika dirinya sempat berbincang sekitar pukul 08.00 Wita. Korban saat itu hendak tidur, namun, saksi kemudian menyarankan untuk tidur dibagian bawah (bedeng) dekat lokasi proyek. Namun, korban justru menolaknya dan langsung rebahan dilokasi. Nah, saksi saat itu langsung meninggalkan korban dan tidak mengetahui kejadian selanjutnya.
Sementara itu, kontraktor proyek, Wayan Laba, mengatakan bahwa, Awaludin meninggal murni karena sakit, bukan disebabkan kecelakaan atau kelalaian pada saat bekerja. "Jadi paginya dia sempat bercanda dengan para pekerja, setelah itu sempat mengeluh sakit. Keponakannya yang kerja menyarankan agar dia tidur di bedeng. Tapi kekeh minta tidur di sana (lokasi dekat jembatan). Tiba- tiba ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa," ucap Pria asal Karangasem, Sidemen ini.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra RA membenarkan terkait adanya korban tewas ditempat proyek itu. menurut dia, pihaknya belum bisa menggambil kesimpulan atas tewasnya pria tersebut, lantaran masih menunggu hasil visum. Namun, dari pengamatan dilokasi serta keterangan saksi, korban diduga mengalami serangan jantung. “Kita masih dalami. Kita sudah minta pihak Forensik untuk melakukan visum juga,” katanya singkat.
Seperti diketahui penataan bantaran sungai Tukad Badung ini akan dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi . Dinas Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Denpasar sebagai organisasi perangkat daerah(OPD) yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut dengan anggaran sebesar Rp. 5 miliar lebih. Target penyelesaiannya pada 18 Desember mendatang dan yang mengerjakan dari PT Chandra Dwipa. *dar, cr63
1
Komentar