PBM Jalan Terus Meski Beda Kurikulum
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrag Bangli, I Nyoman Suteja mengatakan, proses belajar mengajar untuk siswa pengungsi yang menumpang belajar di sekolah dekat pengungsian berjalan normal.
BANGLI, NusaBali
Meski ada perbedaan penerapan kurikulum di sekolah asal dengan sekolah yang baru, tidak sampai mengganggu pembelajaran.
Suteja menegaskan, strategi pembelajaran kurikulum 2006 ataupun kurikulum 2013 tidak jauh berbeda, hanya saja sistem penilai kurikulum 2013 lebih kompleks. “Pada Kurikulum 2013, saat pembelajaran guru bisa langsung memberikan penilaian, kalau kurikulum 2006 penilaian dilakukan setelah materi seselai diberikan,” jelas Suteja, Kamis (5/10). Ditambahkan, guru di Bangli sudah menerima pendampingan kurikulum 2013, namun penerapan kurikulum dilakukan secara bertahap.
Sementara itu siswa pengungsi di Bangli mengalami penurunan setelah adanya instruksi Gubernur. Disdikpora Bangli kini tengah gencar melakukan validasi data siswa. Sehingga nanti jelas langkah yang diambil, bila satu sekolah membeludak siswanya. Jika siswa membeludak di satu sekolah maka akan diarahkan ke sekolah terdekat lainnya. “Kami fokuskan sekolah dekat lokasi pengungsian, bila penuh kami arahkan ke sekolah lain,” ujarnya. Dicontokan, jika sekolah di wilayah Kubu penuh, maka akan diarahkan ke Lingkungan Cempaga. Jika skenarionya seperti itu, maka perlu dipikirkan angkutan khusus atau yang antar-jemput siswa setiap hari. *e
1
Komentar