SMPN 1 Singaraja Panen Juara di Olimpiade Provinsi
Lima siswa SMPN 1 Singaraja memborong juara dalam ajang bergengsi olimpiade mata pelajaran tingkat provinsi Bali yang diselenggaran Undiksha Singaraja belum lama ini.
SINGARAJA, NusaBali
Bahkan dari lima orang siswa membawa pulang empat juara I, Juara III dan Harapan I. Juara I perdana disumbangkan oleh Claudia Melik, siswa kelas IX, yang mengikuti olimpiade Bahasa Inggris. Selain remaja berdarah Amerika ini, Juara III di bidang lomba yang sama juga diraih oleh I Gusti Ketut Ananda Indra Kusuma yang juga masih duduk di bangku kelas IX.
Dalam olimpiade Bahasa Inggris yang dilaksanakan akhir September lalu diikuti oleh 85 peserta dari SMP se-Bali. Menariknya siswa SMPN 1 Singaraja dengan motivasi siswanya yang tinggi untuk mengikuti lomba mengirimkan 30 orang perwakilan.
Namun yang berhasil menjadi juara hanya dua orang. Claudia mampu menyelesaikan 120 soal pilihan ganda dengan skor 105, dan dinyatakan sebagai peraih nilai tertinggi dan berhak atas juara I. Sedangkan lawannya yang juga satu sekolah Ananda berhasil keluar sebagai juara III dengan skor 99.
Selanjutnya dua juara I disumbangkan oleh Jesica Silviana Teja di bidang IPA dan Fisika. Remaja berparas cantik ini pun mampu menundukkan 200 orang lawan terhebatnya dari seluruh Bali. Dengan melalui tiga tahapan lomba, ia pun tetap bertahan di posisi puncak. Dalam bidang Fisika adik tingkatnya Ni Putu Dara Deswita Prabha juga meniru jejaknya, meski baru berhasil menduduki Juara Harapan I. “Memang saingan terberatnya banyak dari SMP di Denpasar, seperti SMP 3 dan SMPN 10, tetapi kami tetap berusaha maksimal untuk jadi yang terbaik,” ujar dia yang ditemui di sekolahnya Kamis (5/10).
Selain Jesica dan Prabha, dua siswa lainnya yakni Devi Widi Prastiti berhasil masuk 20 besar di bidang Fisika dan Ketut Dita Ari Sutrisna yang juga masuk 20 besar di bidang IPA. Dan Juara I terakhir disumbangkan oleh Ida Ayu Santhi Pindandita Erawan di bidang Olimpiade Data dan Informasi. Dari dua belas orang peserta saat itu, Santhi begitu ia biasa disapa mencari artikel yang sesuai dengan topik yang diberikan oleh panitia. Artikel yang dicari tersebut kemudian dikombinasi dengan data offline yang sudah disiapkan di masing-masing komputer.
Dari belasan peserta ia pun masuk lima besar dan kemudian kembali mempresentasikan karyanya, hingga akhirnya dinobatkan sebagai peserta terbaik dan pulang mengharumkan nama SMPN 1 Singaraja sebagai Juara I. Ia yang mengaku tidak menemui halangan yang berarti berhasil menyelesaikan dengan baik pengaturan waktu presentasi lima menit dan tanya jawab selama lima menit dari dewan juri.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi MSi, keberhasilan siswanya memborong juara olimpiade, membuktikan bahwa sistem zonasi tidak mempengaruhi prestasi siswa di sekolah favorit. Bahkan image sekolah favorit tersebut pun masih dapat bertahan dengan siswa dari kalangan apa saja, asalkan pengelolaan dna sistem pendidikan yang tepat. “Ini adalah bukti kami SMPN 1 Singaraja masih tetap eksis walaupun tahun ini penerapan zonasi untuk penerimaan siswanya. Bagi kami sistem dan budaya pendidikan yang tepat yang dapat mempertahankan kwalitas lulusan sekolah,” terangnya.
Pihaknya pun optimis prestasi yang membagakan dari anak didiknya akan terus mengalir, baik dari bidang akadmeis maupun non akademis, seperti olahraga dan seni yang saat ini sedang digenjot. *k23
1
Komentar