Napi Rutan Bangli Hibur Pengungsi
Narapidana Rutan Kelas II Bangli mengunjungi warga pengungsi bencana Gunung Agung di posko pengungsian Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli, Jumat (6/10).
BANGLI, NusaBali
Para napi mengajak warga pengungsi yang kebanyakan anak-anak bermain dan bernyanyi. Keceriaan pun nampak di wajah para pengungsi.
Salah seorang napi, Gede Ready mengaku senang bisa berbagi dengan warga pengungsi. Meski hanya sebentar, namun kesempatan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pria asal Singaraja ini mengaku sempat ditanya oleh warga pengungsi dan dikira petugas Rutan. “Dikira saya petugas, tapi saya bilang kalau napi. Warga tersebut malah nyusul saya untuk sabar. Padahal saya yang ingin menghibur dan memberi semangat mereka,” tuturnya.
Ready yang terjerat kasus narkoba ini meminta anak-anak di pengungsian tetap melanjutkan pendidikan. “Berharap kondisi ini cepat berlalu, semoga anak-anak tetap semangat. Kalaupun nantinya gunung meletus tidak sampai ada korban jiwa,” imbuhnya. Sementara itu Kepala Rutan Bangli Diding Alpian mengatakan selain menghibur warga pengungsi, pihaknya juga menyerahkan sumbangan dari napi serta petugas. “Napi ikut mengumpulkan donasi dari hasil karya membuat handycraft ditambah donasi dari petugas. Jumlah tidak banyak namun ini bentuk kepedulian napi. Selain memang bentuk pembinaan,” jelasnya.
Sebanyak enam orang napi diikutkan dalam kegiatan ini. Napi yang dipilih adalah napi yang memiliki keterampilan menyanyi. Terpenting napi sudah melewati penilaian sehingga diizinkan keluar. “Tentu dipilih yang bisa keluar, ada rekomendasinya juga. Salah satu napi Lapas Karangasem juga kami ikutkan,” imbuh Diding Alpian. Terpisah, anak-anak tidak merasa takut atau canggung saat bermain dengan warga binaan. Kesan kebersamaan terasa di lokasi pengungsian Banjar Blungbang. *e
Salah seorang napi, Gede Ready mengaku senang bisa berbagi dengan warga pengungsi. Meski hanya sebentar, namun kesempatan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pria asal Singaraja ini mengaku sempat ditanya oleh warga pengungsi dan dikira petugas Rutan. “Dikira saya petugas, tapi saya bilang kalau napi. Warga tersebut malah nyusul saya untuk sabar. Padahal saya yang ingin menghibur dan memberi semangat mereka,” tuturnya.
Ready yang terjerat kasus narkoba ini meminta anak-anak di pengungsian tetap melanjutkan pendidikan. “Berharap kondisi ini cepat berlalu, semoga anak-anak tetap semangat. Kalaupun nantinya gunung meletus tidak sampai ada korban jiwa,” imbuhnya. Sementara itu Kepala Rutan Bangli Diding Alpian mengatakan selain menghibur warga pengungsi, pihaknya juga menyerahkan sumbangan dari napi serta petugas. “Napi ikut mengumpulkan donasi dari hasil karya membuat handycraft ditambah donasi dari petugas. Jumlah tidak banyak namun ini bentuk kepedulian napi. Selain memang bentuk pembinaan,” jelasnya.
Sebanyak enam orang napi diikutkan dalam kegiatan ini. Napi yang dipilih adalah napi yang memiliki keterampilan menyanyi. Terpenting napi sudah melewati penilaian sehingga diizinkan keluar. “Tentu dipilih yang bisa keluar, ada rekomendasinya juga. Salah satu napi Lapas Karangasem juga kami ikutkan,” imbuh Diding Alpian. Terpisah, anak-anak tidak merasa takut atau canggung saat bermain dengan warga binaan. Kesan kebersamaan terasa di lokasi pengungsian Banjar Blungbang. *e
Komentar