Pastika Larang Kasuk-kusuk
“Ada yang janji membayar sekian nggak ada itu. Saya tidak pernah minta satu sen kepada kalian untuk dapat jabatan. Kalau ada yang ‘jualan’ jabatan atau membayar untuk dapat jabatan laporan ke saya”
Lantik 63 Pejabat Eselon III
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan pejabat Pemprov Bali tidak ‘jualan’ jabatan dan kasak- kusuk untuk mendapatkan posisi di Pemprov Bali. Warning Pastika itu disampaikannya saat melantik Pejabat Eselon III di Lapangan Apel Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar Jumat (6/10) siang.
Sebanyak 63 Pejabat Eselon III (Kabid, Kabag dan Sekretaris Dinas) dilantik dan diambil sumpahnya oleh Gubernur Made Mangku Pastika, kemarin. Hadir Sekretaris Daerah Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun, Kepala BKD I Ketut Rochineng, Kepala Inspektorat I Ketut Teneng dan sejumlah pejabat Pemprov Bali lainnya.
Pastika mengingatkan pejabat Pemprov Bali yang dilantik kemarin, menerima dengan bersyukur jabatan yang diemban, dengan menghilangkan budaya kasak-kusuk. “Hilangkan budaya kasak-kusuk untuk dapat jabatan. Seperti biasa kalau mau ada mutasi dan promosi, kasak-kusuk. Sering tempel sana, tempel sini. Hilangkan sikap itu. Jangan tumbuhkan budaya kasak- kusuk itu,” ujar Pastika.
Gubernur Pastika juga mengingatkan pejabat yang dilantik kemarin berdasarkan kompetensi, bukan dapat jabatan karena kasak-kusuk. “Jabatan yang didapatkan bukan hak, tetapi amanat dan kepercayaan yang harus dipertanggungjawabkan. Ada yang janji membayar sekian nggak ada itu. Saya tidak pernah minta satu sen kepada kalian untuk dapat jabatan. Kalau ada yang ‘jualan’ jabatan atau membayar untuk dapat jabatan laporan ke saya. Baik dengan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, dengan bukti,” tegas mantan Kapolda Bali ini.
“Kalau ada yang mengatasnamakan saya, laporkan ke saya. Karena pasti saja ada yang bawa-bawa nama gubernur. Saya minta jangan tempuh cara di luar mekanisme untuk mendapatkan jabatan. Tumbuhkan daya kompetensi kalian, langkah yang benar itu,” imbuh Gubernur asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng ini.
Yang menarik kemarin, Pastika juga menyindir kinerja pejabat yang lebih banyak bermain medos (media sosial), padahal menurutnya, medsos itu dampaknya negatif. “Kecuali kalian kalau mau jadi artis boleh. Kalau tidak kurangi main medsos. Nggak bakalan jadi presiden kalian,” ujar Pastika yang membuat tegang muka pejabat yang berdiri selama 1,5 jam selama pelantikan kemarin.
Selain itu, Pastika juga memberikan contoh kasus perceraian karena bermain medsos. “Saya baca di televisi hari ini, di Kota Depok itu 90 persen perceraian disebabkan karena medsos. Jadi hati- hati kalian,” warning Pastika.
Para pejabat Eselon III yang dilantik kemarin diharapkan menjadi pemimpin yang tangguh dan bertanggungjawab dan lebih pinter dari yang dipimpin. “Jangan ketergantungan dengan bawahan, harus lebih pintar dari anak buah. Saya tadi suruh Mahadi (ajudan Gubernur Bali) di mobil, kamu harus pintar. Untuk bisa pintar harus belajar. Bila perlu belajar mencopet. Tapi itu gunakan untuk kecepatan tangan. Jangan untuk kejahatan,” ujar Pastika.
Pelantikan di lapangan apel Kantor Gubernur Bali kemarin selain dalam suasana keprihatinan karena Gunung Agung meletus, juga karena Gedung Wiswasabha Utama dalam renovasi. Menurut Karo Humas dan Protokol Pemprov Bali Gedung Wiswasabha dalam tahap perbaikan. “Masih dalam tahap perbaikan, makanya dilaksanakan dilapangan. Tidak persoalan, yang penting prosesinya jalan,” ujarnya. *nat
1
Komentar