Warga Zona KRB Gunung Agung Masih Nyaman di Denpasar
Perkembangan status Gunung Agung di level awas serta belum menunjukkan tanda-tanda akan erupsi membuat warga yang berada di zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) masih menetap di posko-posko madiri maupun umum di Kota Denpasar.
Rai Mantra Lakukan Pendekatan Sister City, Sinergitas Seluruh Jajaran
DENPASAR, NusaBali
Keberadaan warga KRB terus mendapatkan pemantauan dari Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota I GN Jaya Negara bersama seluruh jajarannya. Pendekatan program Sister City dilakukan Rai Mantra dengan sinergitas seluruh jajaran Pemkot Denpasar, dari lingkungan banjar, desa, kecamatan hingga pergerakan komunitas yang ada.
Dari konsep Sister City atau hubungan budaya dan kontak sosial penduduk yang dicetuskan awal sejak KRB Gunung Agung dibingkai kembali Rai Mantra dengan menyerukan konsep Tat Twam Asi. Tidak hanya pada pelayanan kesehatan hingga penyaluran logistik, namun juga langkah pemberdayaan menjadi peran penting Rai Mantra dalam memberikan kenyamanan warga selama ditempat pengungsian. Seperti pergerakan warga lingkungan Banjar Medura, Desa Sanur Kauh Kecamatan Denpasar Selatan yang membangun posko mandiri ditinjau langsung Walikota Rai Mantra ditengah kesibukan pemerintahan Minggu (8/10).
Keberadaan 140 jiwa warga KRB Gunung Agung di posko mandiri Balai Banjar Medura, mengaku merasa nyaman. “Senang dan nyaman tinggal sementara di sini sama ibu dan bapak serta dapat juga melanjutkan sekolah,’’ ujar Trisna anak warga KRB, asal Desa Buyan Rendang, Karangasem. Ia yang saat ini melanjutkan sekolah sementara di SD N 3 Sanur senang mengikuti kegiatan sekolah di sana dan merasa nyaman bersama teman-teman sebaya.
Gusti Putu Widjera asal Desa Buyan juga mengaku nyaman berada sementara di posko mandiri Banjar Madura. “Nyaman dan senang saya tinggal di sini, fasilitas lengkap, konsumsinya bagus, namun kecemasan masih ada karena harus meninggalkan kampung halaman dengan kondisi Gunung Agung yang masih berstatus awas,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Rai Mantra terus mengingatkan warga KRB untuk selalu menjaga kesehatan serta dapat terus melakukan koordinasi dalam menjaga keamanan dan kenyamana di desa tempat tinggalnya. “Jika ada masyarakat di posko pengungsian Denpasar yang mengalami gangguan kesehatan agar segera melapor ke puskesmas setempat serta menyimpan nomor kegawat daruratan di Kota Denpasar 112,” ujar Rai Mantra.
Disamping itu langkah pemberdayaan tetap dilakukan kepada warga KRB sehingga diharapkan dapat mengurangi rasa kejenuhan ditempat tinggal sementara. Seperti membuat ceper bagi para ibu-ibu serta berbagai keahlian lainnya yang nantinya kita akan lakukan koordinasi bersama jajaran Pemkot. “Sekarang kita bersama memberikan kenyamanan kepada seluruh warga KRB di Denpasar, juga diharapkan warga tetap melakukan pemantauan bersama terhadap aktifitas Gunung Agung,”’ ujarnya, sembari menyampaikan terimakasih kepada warga Denpasar dalam meningkatkan rasa kemanusian serta rasa menyama braya terkait dengan KRB Gunung Agung.
Dari sebuah penanganan bencanan Gunung Agung ini juga diakui dunia. Seperti yang sempat disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bahwa penanganan bencanan Gunung Agung sangat luar biasa mencuri perhatian dunia internasional serta diakui penanganan cukup baik. *cr63
DENPASAR, NusaBali
Keberadaan warga KRB terus mendapatkan pemantauan dari Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota I GN Jaya Negara bersama seluruh jajarannya. Pendekatan program Sister City dilakukan Rai Mantra dengan sinergitas seluruh jajaran Pemkot Denpasar, dari lingkungan banjar, desa, kecamatan hingga pergerakan komunitas yang ada.
Dari konsep Sister City atau hubungan budaya dan kontak sosial penduduk yang dicetuskan awal sejak KRB Gunung Agung dibingkai kembali Rai Mantra dengan menyerukan konsep Tat Twam Asi. Tidak hanya pada pelayanan kesehatan hingga penyaluran logistik, namun juga langkah pemberdayaan menjadi peran penting Rai Mantra dalam memberikan kenyamanan warga selama ditempat pengungsian. Seperti pergerakan warga lingkungan Banjar Medura, Desa Sanur Kauh Kecamatan Denpasar Selatan yang membangun posko mandiri ditinjau langsung Walikota Rai Mantra ditengah kesibukan pemerintahan Minggu (8/10).
Keberadaan 140 jiwa warga KRB Gunung Agung di posko mandiri Balai Banjar Medura, mengaku merasa nyaman. “Senang dan nyaman tinggal sementara di sini sama ibu dan bapak serta dapat juga melanjutkan sekolah,’’ ujar Trisna anak warga KRB, asal Desa Buyan Rendang, Karangasem. Ia yang saat ini melanjutkan sekolah sementara di SD N 3 Sanur senang mengikuti kegiatan sekolah di sana dan merasa nyaman bersama teman-teman sebaya.
Gusti Putu Widjera asal Desa Buyan juga mengaku nyaman berada sementara di posko mandiri Banjar Madura. “Nyaman dan senang saya tinggal di sini, fasilitas lengkap, konsumsinya bagus, namun kecemasan masih ada karena harus meninggalkan kampung halaman dengan kondisi Gunung Agung yang masih berstatus awas,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Rai Mantra terus mengingatkan warga KRB untuk selalu menjaga kesehatan serta dapat terus melakukan koordinasi dalam menjaga keamanan dan kenyamana di desa tempat tinggalnya. “Jika ada masyarakat di posko pengungsian Denpasar yang mengalami gangguan kesehatan agar segera melapor ke puskesmas setempat serta menyimpan nomor kegawat daruratan di Kota Denpasar 112,” ujar Rai Mantra.
Disamping itu langkah pemberdayaan tetap dilakukan kepada warga KRB sehingga diharapkan dapat mengurangi rasa kejenuhan ditempat tinggal sementara. Seperti membuat ceper bagi para ibu-ibu serta berbagai keahlian lainnya yang nantinya kita akan lakukan koordinasi bersama jajaran Pemkot. “Sekarang kita bersama memberikan kenyamanan kepada seluruh warga KRB di Denpasar, juga diharapkan warga tetap melakukan pemantauan bersama terhadap aktifitas Gunung Agung,”’ ujarnya, sembari menyampaikan terimakasih kepada warga Denpasar dalam meningkatkan rasa kemanusian serta rasa menyama braya terkait dengan KRB Gunung Agung.
Dari sebuah penanganan bencanan Gunung Agung ini juga diakui dunia. Seperti yang sempat disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bahwa penanganan bencanan Gunung Agung sangat luar biasa mencuri perhatian dunia internasional serta diakui penanganan cukup baik. *cr63
1
Komentar