Minat Transmigrasi Menurun
Dari 15 kepala keluarga yang mendaftar, merosot menjadi 8 KK, hingga akhirnya hanya 4 KK yang berangkat transmigrasi tahun ini.
SINGARAJA, NusaBali
Minat warga Buleleng transmigrasi tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya. Hingga akhir September ini yang siap diberangkatkan hanya 4 KK. Hal tersebut dikarenakan lokasi tujuan transmigrasi yang kurang produktif.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri yang ditemui belum lama ini mengatakan sesuai dengan data Disnakertrans mencatat jumlah calon transmigran asal Kabupaten Buleleng pada tahun ini mengalami penurunan cukup drastis.
Sejak pendaftaran dibuka pada bulan Januari tahun 2017 lalu, tercatat 15 Kepala Keluarga (KK) calon transmigran melakukan registrasi pendaftaran berangkat menuju daerah tujuan transmigrasi Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara dalam program transmigrasi dari Kementerian Pusat. Namun, hingga bulan akhir September lalu jumlah calon transmigran asal Buleleng itupun terus mengalami penurunan. "Tadinya, bulan Januari ada 15 KK mendaftar. Lalu pada bulan Juli, turun menjadi 8 KK, dan saat ini hanya tinggal 4 KK menyatakan siap diberangkatkan," ujar Dwi.
Menurutnya, penurunan minat calon transmigran asal Buleleng ke daerah tujuan dikarenakan lokasi penempatan transmigrasi daerah tujuan Sulawesi Tenggara dinilai tak layak. Alasannya, karena lahan yang akan digarap tidak sesuai dengan harapan para calon transmigran. Karena disebut susah dalam pengairan sehingga dinilai kurang produktif. “Kalau ke Kalimantan banyak yang berminat, misalnya calon transmigran asal Kecamatan Gerokgak menyatakan siap berangkat kalau lokasi transmigrasinya di Kalimantan,” terangnya.
Saat ini dijelaskan Kadis Dwi, pihaknya sedang melakukan proses pendataan nota kesepahaman dengan daerah tujuan transmigrasi. Sebelumnya, selain persiapan data, pihaknya juga menyiapkan keterampilan dan juga mental bagi para calon transmigran agar benar-benar siap.
Pada akhir bulan Oktober mendatang, bersama tim Provinsi Bali juga ketua kelompok calon transmigrasi asal Buleleng akan melakukan cek kelayakan lokasi yang nantinya akan ditempati para transmigran di Sulawesi Tenggara. "Rencananya akhir bulan Oktober ketua kelompok transmigran akan diajak langsung ke Sulteng. Ya, agar mereka melihat langsung kondisi riel di daerah tujuan," ungkapnya.
Sementara untuk rencana pemberangkatan, transmigran akan diberangkatkan pada November mendatang. Di daerah tujuan, para transmigran akan mengolah perkebunan yang menjadi komoditas unggulan di daerah tersebut sebagai penghasilan. Masing-masing akan mendapatkan lahan seluas dua hektar yang akan dikelola sesuai dengan potensi setempat.
Khusus tujuan Kalimantan, sedang dijajagi proses kerjasama dengan pemerintah setempat terkait dengan kalayakan lahan dan fasilitas yang didapat peserta. *k23, k19
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri yang ditemui belum lama ini mengatakan sesuai dengan data Disnakertrans mencatat jumlah calon transmigran asal Kabupaten Buleleng pada tahun ini mengalami penurunan cukup drastis.
Sejak pendaftaran dibuka pada bulan Januari tahun 2017 lalu, tercatat 15 Kepala Keluarga (KK) calon transmigran melakukan registrasi pendaftaran berangkat menuju daerah tujuan transmigrasi Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara dalam program transmigrasi dari Kementerian Pusat. Namun, hingga bulan akhir September lalu jumlah calon transmigran asal Buleleng itupun terus mengalami penurunan. "Tadinya, bulan Januari ada 15 KK mendaftar. Lalu pada bulan Juli, turun menjadi 8 KK, dan saat ini hanya tinggal 4 KK menyatakan siap diberangkatkan," ujar Dwi.
Menurutnya, penurunan minat calon transmigran asal Buleleng ke daerah tujuan dikarenakan lokasi penempatan transmigrasi daerah tujuan Sulawesi Tenggara dinilai tak layak. Alasannya, karena lahan yang akan digarap tidak sesuai dengan harapan para calon transmigran. Karena disebut susah dalam pengairan sehingga dinilai kurang produktif. “Kalau ke Kalimantan banyak yang berminat, misalnya calon transmigran asal Kecamatan Gerokgak menyatakan siap berangkat kalau lokasi transmigrasinya di Kalimantan,” terangnya.
Saat ini dijelaskan Kadis Dwi, pihaknya sedang melakukan proses pendataan nota kesepahaman dengan daerah tujuan transmigrasi. Sebelumnya, selain persiapan data, pihaknya juga menyiapkan keterampilan dan juga mental bagi para calon transmigran agar benar-benar siap.
Pada akhir bulan Oktober mendatang, bersama tim Provinsi Bali juga ketua kelompok calon transmigrasi asal Buleleng akan melakukan cek kelayakan lokasi yang nantinya akan ditempati para transmigran di Sulawesi Tenggara. "Rencananya akhir bulan Oktober ketua kelompok transmigran akan diajak langsung ke Sulteng. Ya, agar mereka melihat langsung kondisi riel di daerah tujuan," ungkapnya.
Sementara untuk rencana pemberangkatan, transmigran akan diberangkatkan pada November mendatang. Di daerah tujuan, para transmigran akan mengolah perkebunan yang menjadi komoditas unggulan di daerah tersebut sebagai penghasilan. Masing-masing akan mendapatkan lahan seluas dua hektar yang akan dikelola sesuai dengan potensi setempat.
Khusus tujuan Kalimantan, sedang dijajagi proses kerjasama dengan pemerintah setempat terkait dengan kalayakan lahan dan fasilitas yang didapat peserta. *k23, k19
Komentar