Pengungsi Berangsur Pulang Kampung
Dari sekitar 14.746 orang pengungsi, sudah ada 236 orang yang pulang kampung. Pemkot Denpasar mewajibkan para pengungsi mengisi alasan mereka pulang.
DENPASAR, NusaBali
Warga masyarakat lereng Gunung Agung yang mengungsi ke Kota Denpasar secara berangsur-angsur kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Karangasem, setelah pernyataan resmi pemerintah bahwa hanya 28 desa dari 78 desa di daerah timur Pulau Bali itu termasuk kawasan rawan bencana (KRB).
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar Made Mertajaya di Denpasar, Minggu (8/10), mengatakan langkah sinergi telah dilakukan Pemkot Denpasar dalam memberikan pelayanan kepada warga KRB Gunung Agung yang terdata saat ini sebanyak 14.746 orang. Ia mengatakan langkah itu juga sesuai arahan Walikota Rai Mantra kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Denpasar agar dapat bersinergi dalam melakukan berbagai penyaluran bantuan logistik kepada para pengungsi, baik yang berada di posko umum maupun mandiri. "Selain itu Pemkot Denpasar juga membantu pemulangan pengungsi ke daerah Kabupaten Karangasem yang dilakukan pada Sabtu (7/10). Saat ini yang sudah berangsur-angsur pulang kampung adalah warga yang tidak termasuk dalam data 28 desa KRB Gunung Agung, yakni sebanyak 236 orang," katanya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Made Prapta secara terpisah, kemarin, merinci, para pengungsi yang telah pulang ke kampung halamannya seperti di Posko Kesambi dari 210 orang pengungsi, 14 orang diantaranya sudah pulang kampung yang kebanyakan berasal dari Desa Muncan. Sedangkan di Posko Lapangan Kompyang Sujana ada 11 orang yang memilih pulang ke kampungnya Desa Selat Duda. Sementara Posko di Jalan Gurita ada 104 orang yang pulang kampung ke desa masing-masing, seperti Desa Amerta Buana, Desa Muncan, Tulamben, Abang, Budakeling, Bebandem, dan Selat Duda Timur.
Sementara untuk Posko di Jalan Danau Tempe I ada 93 orang yang semuanya memilih untuk pulang ke Desa Ban, Kubu, Karangasem, yang merupakan zona merah. "Total yang telah pulang tersebut kemungkinan akan bertambah. Jadi untuk saat ini kami tetap akan menampung yang ada, bahkan kepulangan mereka, kita wajibkan mengisi alasan agar bisa kami lakukan pendataan," kata Prapta.
Prapta mengatakan, untuk kepulangan para pengungsi ada yang menggunakan kendaraan pribadi yang mereka bawa saat mengungsi. Namun ada juga yang diantar langsung menggunakan mobil yang disediakan Pemkot Denpasar. Bahkan mobil Satpol PP juga diterjunkan untuk membantu membawa barang-barang ke tempat asal para pengungsi. "Kami dari Pemkot juga disediakan satu buah Mobil Elf, untuk mengantar mereka, terutama yang punya bayi dan ibu hamil mereka diutamakan untuk keselamatan bayinya agar sampai dengan aman,” punkasnya.
Sementara itu, seorang warga pengungsi Gunung Agung, Ketut Agus mengaku bersama keluarga memilih kembali ke desanya, karena desanya masuk zona aman. Ia mengatakan kepulangan para pengungsi Karangasem adalah kemauan sendiri, dan selama mengungsi di Denpasar, keseharian juga sangat nyaman. "Posko di sini sangat layak dan baik. Tapi saya memilih balik ke kampung, karena sudah dinyatakan wilayahnya aman dan fasilitas di sana juga sudah buka. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para dermawan, termasuk juga Pemkot Denpasar yang sudah membantu selama dipengungsian," ucapnya. Cr63, ant
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar Made Mertajaya di Denpasar, Minggu (8/10), mengatakan langkah sinergi telah dilakukan Pemkot Denpasar dalam memberikan pelayanan kepada warga KRB Gunung Agung yang terdata saat ini sebanyak 14.746 orang. Ia mengatakan langkah itu juga sesuai arahan Walikota Rai Mantra kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Denpasar agar dapat bersinergi dalam melakukan berbagai penyaluran bantuan logistik kepada para pengungsi, baik yang berada di posko umum maupun mandiri. "Selain itu Pemkot Denpasar juga membantu pemulangan pengungsi ke daerah Kabupaten Karangasem yang dilakukan pada Sabtu (7/10). Saat ini yang sudah berangsur-angsur pulang kampung adalah warga yang tidak termasuk dalam data 28 desa KRB Gunung Agung, yakni sebanyak 236 orang," katanya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Made Prapta secara terpisah, kemarin, merinci, para pengungsi yang telah pulang ke kampung halamannya seperti di Posko Kesambi dari 210 orang pengungsi, 14 orang diantaranya sudah pulang kampung yang kebanyakan berasal dari Desa Muncan. Sedangkan di Posko Lapangan Kompyang Sujana ada 11 orang yang memilih pulang ke kampungnya Desa Selat Duda. Sementara Posko di Jalan Gurita ada 104 orang yang pulang kampung ke desa masing-masing, seperti Desa Amerta Buana, Desa Muncan, Tulamben, Abang, Budakeling, Bebandem, dan Selat Duda Timur.
Sementara untuk Posko di Jalan Danau Tempe I ada 93 orang yang semuanya memilih untuk pulang ke Desa Ban, Kubu, Karangasem, yang merupakan zona merah. "Total yang telah pulang tersebut kemungkinan akan bertambah. Jadi untuk saat ini kami tetap akan menampung yang ada, bahkan kepulangan mereka, kita wajibkan mengisi alasan agar bisa kami lakukan pendataan," kata Prapta.
Prapta mengatakan, untuk kepulangan para pengungsi ada yang menggunakan kendaraan pribadi yang mereka bawa saat mengungsi. Namun ada juga yang diantar langsung menggunakan mobil yang disediakan Pemkot Denpasar. Bahkan mobil Satpol PP juga diterjunkan untuk membantu membawa barang-barang ke tempat asal para pengungsi. "Kami dari Pemkot juga disediakan satu buah Mobil Elf, untuk mengantar mereka, terutama yang punya bayi dan ibu hamil mereka diutamakan untuk keselamatan bayinya agar sampai dengan aman,” punkasnya.
Sementara itu, seorang warga pengungsi Gunung Agung, Ketut Agus mengaku bersama keluarga memilih kembali ke desanya, karena desanya masuk zona aman. Ia mengatakan kepulangan para pengungsi Karangasem adalah kemauan sendiri, dan selama mengungsi di Denpasar, keseharian juga sangat nyaman. "Posko di sini sangat layak dan baik. Tapi saya memilih balik ke kampung, karena sudah dinyatakan wilayahnya aman dan fasilitas di sana juga sudah buka. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para dermawan, termasuk juga Pemkot Denpasar yang sudah membantu selama dipengungsian," ucapnya. Cr63, ant
1
Komentar