Kaki Bengkak, Nenek Pengungsi Kesulitan Jalan
Ni Ketut Menu, 75, yang tinggal di posko pengungsian Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, harus tertatih saat berjalan lantaran kaki kiri bengkak.
BANGLI, NusaBali
Nenek asal Banjar Dinas Belatung, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangsem ini tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi kaki bengkak.
Nenek Menu mengaku sudah hampir dua minggu di lokasi pengungsian. Ia menceritakan, kakinya bengkak akibat terkilir, beberapa bulan lalu. Ia sempat berobat ke tukang urut, namun oleh tukang urut dikatakan tidak ada urat kakinya yang bergeser. “Setelah dibawa ke tukang urut beberapa hari kemudian rasa sakit di pegelangan kaki hilang,” tuturnya, Minggu (8/10). Selang sebulan kemudian, nenek Menu mengaku sempat mengangkat air panas. Sialnya, kaki yang sempat terkilir kena tumpahan air panas.
Untuk mengobati kaki yang kena air panas, nenek Menu hanya menggunakan kapur sirih. Diakui setelah diolesi ramuan kapur sirih rasa sakitnya sedikit berkurang. Setelah seminggu berada di pos pengungsian, tiba-tiba saja kakinya mulai membengkak. “Rasanya sakit sekali ketika berjalan,” ungkap nenek Menu. Ia mengaku sempat dua kali petugas kesehatan datang untuk memeriksa kondisi kesehatan pengungsi. “Petugas hanya mengecek tensi saja dan jika ada yang sakit langsung diberi obat,” ujarnya.
Saat disarankan berobat RSU Bangli, nenek Menu mengaku bingung, bila nantinya dirawat inap tentu tidak ada yang menjaganya. Sebab ia tidak memiliki anak dan bergantung pada keluarganya yang lain. “Keponakan saya setiap pagi pulang ke kampung untuk mencari pakan ternak dan hasil tegalan untuk dijual di pasar kidul Bangli. Nenek Menu berharap ada petugas medis datang langsung ke tempatnya mengungsi untuk mengobati kakinya yang terus membengkak.
Sementara Kepala Lingkungan Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan, Bangli, Nyoman Dangan, mengungkapkan untuk di wilayah banjar Nyalian terdapat sebanyak 21 orang pengungsi asal Karangsem. Untuk 13 orang pengungsi tinggal di bale banjar dan sisanya 8 orang pengungsi tinggal di rumah warga. Diakui rencanaya para pengungsi yang selama ini tinggal di wilayah kami akan dipindahkan ke pos induk pengunsian di GOR Kubu Bangli. “Kami masih melakukan kordinasi dengan warga pengungsi,” ungkapnya. *e
Komentar