Buleleng Diteror Surat Ancaman Bom
Aksi teror melalui surat berisi ancaman bom bikin geger segenap pegawai Kantor Camat Buleleng di Singaraja.
Wakapolres Buleleng, Kompol Michael R Risakotta, menyatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan dan penyisiran terkait kebenaran ancaman bom bunuh diri yang ditebar melalui surat tersebut. Wakapolres menyayangkan surat ancaman teror tersebut langsung diapload seorang pegawai Kantor Camat Buleleng ke media sosial, bukannya dilaporkan ke polisi.
“Info awalnya memang dikirim ke Kantor Camat Buleleng, tapi sayangnya kok langsung diupload di media sosial? Jadi, ancaman ini duluan ramai di media hingga membuat masyarakat resah,” sesal Wakapolres dalam keterangan pers di Mapolres Buleleng, Senin kemarin.
Menurut Wakapolres, seluruh pasukan kemarin langsung menggelar kegiatan Giat 2-1 secara serentak di titik-titik keramaian di Buleleng, sembari mengintai dan memeriksa setiap pegendara dengan kendaraan roda dua berplat AG. Siang sekitar pukul 14.00 Wita, tim gabungan Polres Buleleng, Kodim 1609/Buleleng, dan Satpol PP Buleleng terjun melakukan sweeping ke sejumlah tempat kos di Lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng.
Lingkungan Jalak Putih, Keluarahan Banyuasri (sisi barat Kota Singaraja) dicurigai sebagai tempat tinggal ‘sementara’ pengirim surat teror bom tersebut. Aksi seeping di kelurahan Banyuasri kemarin siang dipimpin langsung Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata.
Saat penyisiran, tim gabungan sempat menggeledah semua tempat kos di Lingkungan Jalak Putih, Kelurtahan Banyuasri. Dari hasil penyisiran, petugas menemukan sebuah sepeda motor berplat AG yang nama pemiliknya masih dirahasiakan. Namun, setelah dikonfirmasi ulang kepada sopir camat, IB Wismartha, disebutkan motor berplat AG yang ditemukan di kos-kosan kawasan Kelurahan Banyuasri bukanlah motor yang paginya dipakai antar surat ke Kantor Camat Buleleng.
Hal ini juga diakui Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata. “Motor yang ditemukan saat sweeping warnanya hitam polos. Berbeda dengan ciri-ciri yang dipakai saat mengantar surat ke Kantor Camat Buleleng,” tandas Kapolsek Nyoman Suarnata.
Kapolsek Suarnata pun men gimbau masyarakat Buleleng tidak usah takut dengan surat ancaman teror bom tersebut. Apalagi, kepolisian dengan menggandeng TNI dan instansi terkait, bakal terus berusaha menyisir pelaku teror ancaman bom lewat surat tersebut dan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sementara itu, Camat Buleleng Dewa Made Ardika menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI. Terkait sistem pengamanan di Kantor Camat Buleleng, menurut Dewa Ardika, akan dievaluasi ulang, terutama untuk pemasangan CCTV. Dengan demikian, nantinya terekam semua orang yang sempat berhenti di depan Kantor Camat Buleleng.
“Ini akan kami evaluasi kembali dan jadikan pelajaran. Kebetulan, kemarin pemasangan CCTV-nya belum samapai ke pinggir jalan. Ke depan, kami akan perbaiki dan tetap berkoordinasi dengan Polri dna TNI serta instansi terkait lainnya yang menyangkut keamanan wilayah Buleleng,” janji Camat Dewa Ardika yang kemarin didampingi sejumlah pejabat kelurahan. 7 k23
1
2
Komentar