Disdikpora Fokus Perbaiki Gedung Sekolah
Perbaikan pasca ambruknya atap gedung dua ruang kelas (IB dan II) di SDN 2 Lelateng, Desa Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (7/10), karena faktor usia.
NEGARA, NusaBali
Memasuki tahun 2018 nanti, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, rencana mempersiapkan anggaran Rp 16 miliar. Dana ini fokus untuk memperbaiki gedung SD dan SMP di Jembrana.
Dalam rancangan tersebut, Disdikpora hanya mengkhusus perbaikan gedung. Sementara perbaikan-perbaikan selain gedung, ditiadakan. Kepala Disdikpora Jembrana Putu Eka Swarnama, beberapa hari lalu, mengatakan fokus anggaran untuk perbaikan gedung sekolah tersebut, tidak terlepas dari kondisi di lapangan.
Di mana, sesuai dengan pengecekan lapangan, cukup banyak bangunan gedung sekolah, khusunya SD di Jembrana, sudah termakan usia. “Rata-rata kami lihat SD yang dibangun tahun 2008 ke bawah, sudah mulai rusak. Makanya, kemarin kami minta biar didata SD yang dibangun mulai tahun 2008 ke bawah sudah mulai didata menyeluruh, apakah memang sudah perlu diperbaiki atau bagaimana,” katanya.
Instruksi untuk medata kondisi gedung itu, juga untuk perbaikan pasca ambruknya atap gedung dua ruang kelas (IB dan II) di SDN 2 Lelateng, Desa Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (7/10), karena faktor usia. Di mana, gedung tempat dua ruang kelas itu, telah dibangun tahun 1995, dan tidak pernah dicek maupun diperbaiki bagian atap dalamnya, dan hanya pernah diperbaiki bagian luarnya. “Sebenarnya, sudah ada rencana perbaikan di SDN 2 Lelateng untuk tahun 2018, tetapi yang mau diperbaiki ruang kelas III. Karena memang dari tampilan luarnya, kondisi gedung dua kelas yang ambruk itu, sepertinya masih kokoh,” ujar mantan Camat Melaya ini.
Rencananya, sambung Suarnama, untuk gedung atap ruang kelas yang ambruk itu, akan dihapuskan, dan akan dibangun gedung baru. Selain perbaikan gedung, sebenarnya juga sempat ada usulan untuk memperbaiki beberapa fasilitas bangunan selain gedung di SD tersebut. Tetapi berkaca dengan kejadian atap gedung kelas ambruk, termasuk kondisi masih banyak gedung lawas, pihaknya sudah mengintruksikan kepada jajaran sekolah, untuk memprioritaskan usulan perbaikan gedung. “Jadi tahun depan, dengan anggaran Rp 16 miliar, itu fokus untuk gedung saja. Kalau yang lain-lain, seperti pagar alas, lapangan, rencana kami tunda dulu. Tetapi nanti nilai, dan perencanaan kami ini, masih tergantung pembahasan kebijakan anggaran,” pungkasnya. *ode
Dalam rancangan tersebut, Disdikpora hanya mengkhusus perbaikan gedung. Sementara perbaikan-perbaikan selain gedung, ditiadakan. Kepala Disdikpora Jembrana Putu Eka Swarnama, beberapa hari lalu, mengatakan fokus anggaran untuk perbaikan gedung sekolah tersebut, tidak terlepas dari kondisi di lapangan.
Di mana, sesuai dengan pengecekan lapangan, cukup banyak bangunan gedung sekolah, khusunya SD di Jembrana, sudah termakan usia. “Rata-rata kami lihat SD yang dibangun tahun 2008 ke bawah, sudah mulai rusak. Makanya, kemarin kami minta biar didata SD yang dibangun mulai tahun 2008 ke bawah sudah mulai didata menyeluruh, apakah memang sudah perlu diperbaiki atau bagaimana,” katanya.
Instruksi untuk medata kondisi gedung itu, juga untuk perbaikan pasca ambruknya atap gedung dua ruang kelas (IB dan II) di SDN 2 Lelateng, Desa Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (7/10), karena faktor usia. Di mana, gedung tempat dua ruang kelas itu, telah dibangun tahun 1995, dan tidak pernah dicek maupun diperbaiki bagian atap dalamnya, dan hanya pernah diperbaiki bagian luarnya. “Sebenarnya, sudah ada rencana perbaikan di SDN 2 Lelateng untuk tahun 2018, tetapi yang mau diperbaiki ruang kelas III. Karena memang dari tampilan luarnya, kondisi gedung dua kelas yang ambruk itu, sepertinya masih kokoh,” ujar mantan Camat Melaya ini.
Rencananya, sambung Suarnama, untuk gedung atap ruang kelas yang ambruk itu, akan dihapuskan, dan akan dibangun gedung baru. Selain perbaikan gedung, sebenarnya juga sempat ada usulan untuk memperbaiki beberapa fasilitas bangunan selain gedung di SD tersebut. Tetapi berkaca dengan kejadian atap gedung kelas ambruk, termasuk kondisi masih banyak gedung lawas, pihaknya sudah mengintruksikan kepada jajaran sekolah, untuk memprioritaskan usulan perbaikan gedung. “Jadi tahun depan, dengan anggaran Rp 16 miliar, itu fokus untuk gedung saja. Kalau yang lain-lain, seperti pagar alas, lapangan, rencana kami tunda dulu. Tetapi nanti nilai, dan perencanaan kami ini, masih tergantung pembahasan kebijakan anggaran,” pungkasnya. *ode
1
Komentar