Ekspor Tekstil Bali Melonjak
Produk TPT Bali memiliki brand yang khas dari sisi keunikan dan seni. Keunggulan juga diraih karena hand made serta layanan ekspedisi yang tepat waktu.
DENPASAR, NusaBali
Dua komoditas produk ekspor Bali yakni tekstil dan produk tekstil serta komponen rumah jadi menunjukkan kondisi berlawanan. Jika tekstil dan produk tekstil melonjak, maka produk komponen rumah jadi melorot nilai ekspornya.
Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi menunjukkan tren dinamis tersebut. Pada Januari-Agustus lalu nilai ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) 803,6 juta dolar AS. Nilai ini meningkat 116,67 persen dibanding periode sama Januari-Agustus 2016. Ketika itu nilai ekspor TPT Bali hanya 366 juta dolar AS.
Dari hitungan volume sekspor TPT sebenarnya mengalami penurunan. Pada Januari-Agustus 2016, 106,67 ribu kilogram, kini pada periode Januari-Agustus 2017 volume ekspor TPT Bali ‘hanya’ 73 ribu kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Ni Wayan Kusumawathi mengatakan TPT secara tradisi memang merupakan salah satu produk ekspor andalan dari Bali. Disebut andalan, karena produk TPT relatif tetap eksis bertahan. Sejak ketika masih masa-masa penentuan kuota tahun 2005, sampai dengan persaingan bebas saat ini. “Ini tentu prestasi,” ujar Kusumawathi, Kamis (12/10).
Mengapa mampu dan tetap eksis? Kata Kusumawathi itu tidak terlepas dari produk TPT Bali yang sudah memiliki brand yang khas. Kekhasan tersebut unik dan art (seni), hand made, layanan ekspedisi pengiriman yang tepat waktu. “Itu yang menjadi keunggulan produk TPT Bali yang sehingga tetap dikenal,” kata Kusumawathi.
Keadaan ini kata Kusumawathi tentu harus tetap dipertahankan. Baik keunikan, seni, kekhasan pembuatannya (hand made) dan pengiriman tepat waktu. “Karena itu kami terus melakukan pembinaan,” kata Kusumawathi.
Bagaimana dengan komponen rumah jadi?Pada Januari-Agustus 2016 nilai ekspor komponen rumah jadi 186,4 ribu dolar AS. Volumenya 72,5 ribu pieces. Sedang Januari-Agustus 2017 nilai ekspor komponen rumah jadi hanya 2.8 ribu dolar AS dengan volume hanya 400 pieces.
Dikatakan Kusumawathi, hal itu menunjukkan kondisi yang fluktuatif. Prinsipnya ditentukan kondisi pasar, faktor yang tidak bisa ditentukan. Namun demikian, Kusumawathi meyakinkan komponen rumah jadi tetap punya pasar ekspor. Negara-negara ‘pariwisata’ berpantai seperti Maladewa, Italia dan lainnya merupakan pasar komponen rumah jadi dari Bali.
Meskipun fluktuatif pada volume dan nilai berbagai produk, namun secara keseluruhan volume maupun nilai ekspor Bali meningkat cukup signifikan dari Januari-Agustus 2016 ke Januari-Agustus 2017. Peningkatannya sebesar 19,48 persen. *k17
Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi menunjukkan tren dinamis tersebut. Pada Januari-Agustus lalu nilai ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) 803,6 juta dolar AS. Nilai ini meningkat 116,67 persen dibanding periode sama Januari-Agustus 2016. Ketika itu nilai ekspor TPT Bali hanya 366 juta dolar AS.
Dari hitungan volume sekspor TPT sebenarnya mengalami penurunan. Pada Januari-Agustus 2016, 106,67 ribu kilogram, kini pada periode Januari-Agustus 2017 volume ekspor TPT Bali ‘hanya’ 73 ribu kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Ni Wayan Kusumawathi mengatakan TPT secara tradisi memang merupakan salah satu produk ekspor andalan dari Bali. Disebut andalan, karena produk TPT relatif tetap eksis bertahan. Sejak ketika masih masa-masa penentuan kuota tahun 2005, sampai dengan persaingan bebas saat ini. “Ini tentu prestasi,” ujar Kusumawathi, Kamis (12/10).
Mengapa mampu dan tetap eksis? Kata Kusumawathi itu tidak terlepas dari produk TPT Bali yang sudah memiliki brand yang khas. Kekhasan tersebut unik dan art (seni), hand made, layanan ekspedisi pengiriman yang tepat waktu. “Itu yang menjadi keunggulan produk TPT Bali yang sehingga tetap dikenal,” kata Kusumawathi.
Keadaan ini kata Kusumawathi tentu harus tetap dipertahankan. Baik keunikan, seni, kekhasan pembuatannya (hand made) dan pengiriman tepat waktu. “Karena itu kami terus melakukan pembinaan,” kata Kusumawathi.
Bagaimana dengan komponen rumah jadi?Pada Januari-Agustus 2016 nilai ekspor komponen rumah jadi 186,4 ribu dolar AS. Volumenya 72,5 ribu pieces. Sedang Januari-Agustus 2017 nilai ekspor komponen rumah jadi hanya 2.8 ribu dolar AS dengan volume hanya 400 pieces.
Dikatakan Kusumawathi, hal itu menunjukkan kondisi yang fluktuatif. Prinsipnya ditentukan kondisi pasar, faktor yang tidak bisa ditentukan. Namun demikian, Kusumawathi meyakinkan komponen rumah jadi tetap punya pasar ekspor. Negara-negara ‘pariwisata’ berpantai seperti Maladewa, Italia dan lainnya merupakan pasar komponen rumah jadi dari Bali.
Meskipun fluktuatif pada volume dan nilai berbagai produk, namun secara keseluruhan volume maupun nilai ekspor Bali meningkat cukup signifikan dari Januari-Agustus 2016 ke Januari-Agustus 2017. Peningkatannya sebesar 19,48 persen. *k17
1
Komentar