Senderan Pura Dalem Ambruk, Hancurkan Merajan
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pupuan, Tabanan, Rabu (18/10), menyebabkan bencana longsor di sejumlah titik.
TABANAN, NusaBali
Salah satunya, longsor senderan Pura Dalem, Desa Pakraman Belimbing, hingga merusak Merajan (pura keluarga) Pamangku Pura Mekori, Jro Mangku I Ketut Subrata.
Senderen Pura Dalem, Desa Pakraman Belimbing longsor saat hujan lebat, Rabu siang sekitar pukul 14.00 Wita. Senderan Pura Dalem setinggi 6 meter yang berada di sebelah utara (bagian atas) Merajan Jro Mangku Subrata ambruk sepanjang 23,5 meter.
Karena tertimpa senderan ambruk, Merajan Jro Mangku Subrata pun porakporanda. Sejumlah bangunan suci (palinggih) di Merajan Jro Mangku Subrata hancur, seperti Palinggih Penunggun Karang dan Palinggih Piasan. Tembok penyengker merajan juga ambruk sepanjang 3 meter, karena tertimpa material longsoran berupa batu. Bukan hanya itu, atap rumah keluarga Jro Mangku Subrata juga mengalami kerusakan di sisi barat.
Kepala Desa (Perbekel) Belimbing, I Made Adi Suyana, manyatakan senderan Pura Dalem mendadak ambruk, karena meluap air got di jaba pura. Senderan yang baru dibangun sekitar 6 bulan ini tidak kuat menahan derasnya air. "Hujan mengguyur deras sejak tadi malam (Selasa) dan tak kunjung reda sampai sekarang," ungkap Perbekel Adi Suyana saat dikonfirmasi, Rabu kemarin. "Merajan Jro Mangku Subrata yang dihantam material longsoran juga baru dibangun sekitar 6 bulan lalu," lanjut Adi Suyana.
Menurut Adi Suyana, material longsoran sender ini berupa batu dan bongkahan beton ukuran besar. Karena itu, perlu alat berat evakuasi material longsoran yang menimbun Merajan Jro Mangku Subrata. Petugas BPBD Tabanan pun sudah melakukan pengecekan ke lokasi.
Secara terpisah, Kasi Rehabilitasi dan Penanggulan Bencana BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika, menyatakan ada enam titik bencana longsor dan pohon tumbang di wilayah Kecamatan Pupuan, akibat hujan deras. Bencana terparah adalah longsornya senderan Pura Dalem, Desa Pakraman Belimbing.
Menurut Trisna Widiatmika, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan sudah terjun ke lokasi untuk membantu penanganan. Khusus untuk material longsoran yang menimbun Merajan Jro Mangku Subrata, harus dievakuasi menggunakan alat berat. "Besok (hari ini) akan kami cek lagi untuk jalan masuk membawa alat berat ke lokasi longsor," ujarnya.
Sementara itu, bencana longsor dan pohon tumbang akibat hujan lebat juga terjadi di tiga titik kawasan Kecamatan Susut, Bangli, Rabu kemarin. Salah satunya, longsor dan pohon tumbang di Banjar Penatahan, Desa Demulih, kemarin pagi pukul 10.15 Wita.
Material longsor tebing disertai pohon tumbang menutup badan jalan rute Kota Bangli-Kayuambwa-Kintamani. Bahkan, satu tiang listrik milik PLN ikut roboh. Menurut Kapolsek Susut, AKP Ida Bagus Karyawan, warga dan petugas sudah terjun mengevakuasi material longsor dan pohon tumbang di Banjar Penatahan, Desa Demulih ini.
Tiang listrik dan pohon roboh yang melintang di tengah jalan ditarik ke pinggir menggunakan Truk milik warga. “Arus lalu lintas sempat terhenti. Kendaraan roda empat bisa melintas dan kami arahkan mengambil jalur lain,” kata AKB IB Karyawan. Setelah hampir 1 jam, seluruh material longsoran akhirnya berhasil dievakuasi, sehingga kendaraan bisa kembali melintas. *d,e
Komentar